Setiap orang pasti akan menua. Memasuki usia pensiun dan tidak lagi bekerja. Namun, janganlah melihat usia tua atau masa pensiun sebagai akhir dari segalanya. Justru sebaliknya, usia tua adalah awal dari banyak hal yang baru. Untuk menggapai pengalaman berharga, kebijaksanaan, dan kesempatan untuk merenung. Masa pensiun, harusnya menjadi momen untuk menjalani hari-hari di usia senja yang lebih bermanfaat dan tetap produktif. Ingat, siapapun, cepat atau lambat akan pensiun!
Salah satu survei menyebut,
kondisi psikologis lansia atau pensiunan di Indonesia terdeteksi 70%-nya mengalami
tanda-tanda depresi. Bahkan 50% pensiunan mengalami tingkat kesehatan mental
yang rendah. Salah satunya disebabkan oleh fakta 1 dari 2 pensiunan hanya
mengandalkan transferan anaknya untuk memenuhi biaya hidup di hari tua. Maka penting,
menyiapkan dana pensiun untuk kesinambungan penghasilan di hari tua. Menabung khusus
untuk masa pensiun, agar tidak tergantung secara ekonomi kepada anak atau orang
lain.
Dan tidak kalah penting
untuk pensiunan atau lansia, mulai tekuni hobi di hari tua yang menyehatkan. Hobi
sebagai aktivitas hari-hari yang dikerjakan di saat tidak lagi bekerja, di saat
pensiun. Hobi bercocok tanam, menjadi petani, menjadi peternak, menjadi penulis
atau jadi pegiat sosial di bidang pendidikan. Hobi, sesuatu aktivitas di hari
tua yang menyenangkan. Sebentar lagi pensiun, mulai tekuni hobi yang menyehatkan.
Sambil tetap berbuat baik dan menebar manfaat kepada orang lain.
Ada kok pensiunan PNS yang
jadi petani. Ada pula pensiunan pegawai swasta yang jadi peracik kopi di kafe,
ada pula pensiunan buruh pabrik yang jadi peternak. Bahkan di kaki Gunung Salak
Bogor, banyak pensiunan jenderal yang bercocok tanam bunga atau memelihara
burung kesayangannya. Sekelas Menteri juga banyak yang pelihara ikan di empang.
Semuanya jarena hobi. Ingat hobi itu kesenangan, bukan pekerjaan. Bila pensiunan
jadi driver gojek, bisa jadi itu bukan hobi. Tapi “pekerjaan baru” untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Saya sendiri saat ini
sudah memasuki usia pensiun, mau 55 tahun di tahun 2025 ini. Alhamdulillah
sejak 2017, saya sudah menekuni hobi menjadi pegiat literasi di TBM Lentera
Pustaka. Setiap akhir pekan berada di taman bacaan, membimbing anak-anak usia
sekolah yang membaca buku, bergaul dengan para relawan taman bacaan. Mengajar
kaum buta huruf, hingga menjadi driver motor baca keliling ke kampung-kampung
hanya sediakan akses bacaan. Setiap hari menulis di media online dan berbagi
pemikiran atau pengalaman. Semuanya karena hobi dan terbukti menyehatkan.
Alhamdulillah lagi, saya hingga saat ini masih mengajar di kampus untuk menjaga
interaksi sosial dengan para mahasiswa dan civitas lainnya.
Hati-hati, jangan
kagetan tahu-tahu sudah mau pensiun. Jangan sampai bingung ternyata sebentar
lagi mau pensiun. Gelisah hingga stress, karena tidak tau mau ngapain di masa
pensiun? Maka persiapakn hobi atau aktivitas yang menyenangkan jelang hari tua.
Biar tidak depresi, biar tidak mengalami penurunan kesehatanmental saat pensiun
tiba.
Jangan gengsi menekuni
hobi apapun. Karena kita bukan pensiunan apa-apa bila tidak Bersiap dari
sekarang. Usia semakin menua, sebentar lagi pensiun cari aktivitas yang
menyenangkan. Sekalipun punya uang pensiun, jangan aneh-aneh, Pengen usaha ini
pengen bisnis itu semuanya tidak mudah. Apalagi bila tidak punya ilmunya, tidak
punya pengalamannya. Bikin usaha itu tidak gampang, tidak semudah yang diomongkan.
Kita bukan dari keluarga golongan ningrat, jadi tidak usah gengsi tekuni hobi
yang menyehatkan. Berkegiatan sosial di hari tua juga baik dan bagus kok, tidak
usah pengen bisnis.
Sebentar lagi pensiun,
pilih hobi yang bisa dikerjakan. Bertani, menanam bunga, beternak, pelihara
hewan atau jadi pegiat literasi itu tidak ada ujug-ujug. Harus paham ilmunya, harus
tahu caranya biar tidak frustrasi di tengah jalan. Bila dimulai dari sekarang, 3-5
tahun jelang pensiun itu pas banget. Maka mulai tekuni hobi jelang pensiun.
Untuk Kesehatan mental, untuk aktivitas hari-hari di masa pensiun.
Di masa pensiun, jadikan
hobi sebagai ladang kreativitas yang tidak terbatas. Tempatnya menuangkan
imajinasi untuk menjelajah dunai baru sekaligus menciptakan keajaiban versi
diri sendiri. Karena hobi adalah kunci untuk mengembangkan bakat terpendam yang
mungkin belum disadari. Dulu saat bekerja sibuk dan tida punya waktu, maka saat
pensiun menekuni hobi adalah investasi terbaik yang bisa kita berikan untuk
diri sendiri.
Bisa jadi, 5 tahun ke
depan. Harga-harga kebutuhan hidup semakin mahal. Mungkin PPN bukan lagi 12%
tapi sudah 13%. Petani makin langka, peternah juga sudah mulai punah. Lahannya disewa
investor luar negeri, sementara kita hanya jadi buruh tani buruh ternak. Begitu
pula bidang literasi, bisa jadi ke depan, sudah tidak ada lagi anak-anak yang
mau membaca buku. Semuanya serba digital, maka siapa lagi mau sediakan tempat
membaca. Siapa lagi yang mau sediakan akses bacaan secara manual?
Maka mulailah tekuni hobi
yang menyehatkan, bebas saja sesuai kesenanagan atau passion kita sendiri. Asal
dipersiapkan dari sekarang, Biar tidak jadi pensiunan yang membebani anak atau
orang lain bahkan negara. Salam #YukSiapkanPensiun #TBMLenteraPustaka
#TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar