Senin, 30 Oktober 2017

Memulai Dari yang Kecil' Spirit TBM Lentera Pustaka

Mau pilih yang KECIL atau yang BESAR; itu dua kutub yang berlawanan.
“Mulai dari yang kecil” lalu dilakukan. Atau “Bermimpilah yang besar” tapi hanya rencana.

Mulai dari yang kecil-kecil.
Mengajak anak-anak yang selama ini lebih gemar bermain, mulai berubah untuk membaca. Menjemur pakaian di jalanan, diubah untuk menjemur di dekat rumah yang tidak mengganggu pemandangan. Hidup yang selama ini dinilai dari “untung-rugi” diubah jadi “berbuat saja dulu untuk kebaikan”. Itu semua soal kecil. Mungkin sebagian orang bilang “gak ada artinya” …


Seperti anak kecil yang sedang belajar.
Pun mereka tidak bisa dipaksakan untuk belajar semuanya. Cukup dari hal kecil dan sederhana. Anak-anak itu, gimana bisa tahu kapan belajar, kapan membaca, kapan main? Jika tidak ada orang dewasa yang mengajarkannya … Kasihan anak-anak itu, jika sering disalahkan tanpa ada yang mau memberi tahu yang benar.

Mulai dari yang kecil.
Tidak perlu ajarkan sesuatu yang kita sendiri tidak tahu ilmunya. Cukup belajar dan belajar; mulailah membaca dari yang kecil-kecil.

Anak-anak itu, mungkin juga kita. Hanya butuh memulai dari yang kecil, sederhana, dan dilakukan berulang-ulang. Ala bisa karena biasa …. Insya Allah ada hasil baik yang diperoleh.

Berharap bisa menginjakan kaki di anak tangga yang ke-10. Tapi belum terbiasa menginjakkan kaki di anak tangga ke-1 atau ke-2….. Pengen jadi ini pengen jadi itu, tapi gak mau lakukan yang kecil-kecil.

Banyak orang sering mendambakan untuk melakukan sesuatu yang besar. Namun sering kali pula lupa bahwa yang besar itu dimulai dari yang kecil. Kita sering lupa, berkah yang besar-besar itu ada pada kebaikan yang kecil-kecil.

Jadi, cukup memulai dari yang kecil; yang sederhana …
Karena tidak ada orang yang kesandung oleh batu besar. Mereka kesandung justru oleh batu-batu kecil.

Maka, izinkan TBM Lentera Pustaka untuk “memulai dari yang kecil” untuk anak-anak di Kaki Gunung Salak. Membangun tradisi baca, mengenalkan budaya literasi kepada mereka.

#TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen

TBM Lentera Pustaka Ajak Anak Membaca di Alam

Menjadikan anak-anak gemar membaca buku, tentu tidak mudah tidak sederhana. Apalagi di tengah kondisi ekonomi keluarga yang sulit. Atau di tengah godaan tontonan televisi dan gadget yang melanda banyak anak-anak.

Maka, anak-anak yang gemar membaca buku adalah kebiasaan langka. Anak-anak yang punya budaya literasi memang butuh kepedulian banyak pihak, di samping kesabaran dan keteguhan untuk memperjuangkan anak-anak "dekat" dengan buku.

Spirit dan niat baik itulah yang diubah Syarifudin Yunus untuk mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka yang berlokasi di Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor. Melalui TBM ini, ia bertekad dapat mengubah cara pandang anak-anak melalui buku bacaan. Di samping berharap, dapat terbentuk tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak yang tergolong keluarga miskin. Bahkan lebih dari itu, anak-anak TBM Lentera Pustaka diharapkan mampu menjadi model dalam peradaban anak masa kini, untuk selalu 1) berdoa sebelum membaca, 2) mengucap salam saat datang dan pulang, 3) antre dalam hal apapun, dan 4) cium tangan.

"Karakter anak-anak harus dimulai dari lingkungan yang sadar akan pentingnya membaca buku serta tegaknya peradaban yang santun di diri anak-anak, di samping peran dan contoh perilaku dari orang tua" ujar Syarifudin Yunus.

Di samping alokasi waktu membaca secara rutin, anak-anak TBM Lentera Pustaka akan lebih dikenalkan untuk "membaca buku sambil bermain" di sungai, di kebun, di jalan, dan di gunung yang menjadi aset kekayaan alam Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor. Membaca di alam, akan menjadi kegiatan utama sekitar 300-an anak yang menjadi anggota TBM Lentera Pustaka.

Memang tidak mudah. Namun tidak ada kata tidak bisa untuk memberdayakan pengetahuan dan wawasan anak-anak di era sekarang. Karena masa depan mereka ada di tangan mereka dengan bantuan orang-orang dewasa yang peduli dan mau berbuat untuk anak-anak.

TBM Lentera Pustaka sangat memahami akan ada banyak kendala dan tantangan untuk mewujudkan anak-anak yang gemar membaca lagi memiliki budaya literasi yang baik. Oleh karena itu, semangat menyebarkan virus membaca kepada anak-anak di tengah godaan ekonomi dan era digital harus tetap menyala.

"Memang sulit, tapi kita butuh sabar dan tekun untuk tetap bersama anak-anak dalam membangun kebiasaan membaca" tambah Syarifudin Yunus.

Namun dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada dan nilai kearifan lokal, TBM Lentera Pustaka yakin akan dapat mewujudkan impiannya.

Masa depan bangsa Indonesia tentu ada di tangan anak-anak usia sekolah hari ini. Tapi kesempatan dan tantangan tidak ada artinya bila anak-anak masih "jauh" dari buku. Maka sekarang, anak-anak harus lebih banyak membaca daripada bermain.

Oleh karena itu, TBM Lentera Pustaka akan terus mengkampanyekan akan pentingnya membaca bagi anak-anak daripada bermain, daripada ke mal, atau menonton TV dan main gadget.
"Saya mengajak korporasi dan individu terhadap anak-anak untuk berdonasi materi maupun waktu untuk taman bacaan masyarakat. Karena kepedulian kita akan jadi harapan anak-anak di masa depan" kata Syarifudin Yunus lagi.

Indonesia akan hebat, keluarga akan hebat bila anak-anak yang ada di dalamnya selalu mau membaca dan dekat dengan buku. Namun sebaliknya, kita akan sengsara bila anak-anak semakin jauh dari buku.

Inilah saatnya, siapapun kita, untuk ikut andil dalam menyebarkan virus membaca kepada anak-anak di dekat kita. Karena membaca, adalah jendela dunia, lentera bagi kehidupan anak-anak bahkan ketika kita tiada nanti.... #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen


Jumat, 27 Oktober 2017

TBM Lentera Pustaka Jadikan Desa Sukaluyu Sebagai Wisata Literasi

Era teknologi digital bisa jadi baik, bisa pula menyesatkan.
Baik bila teknologi digital dipakai untuk hal yang positif dan mnambah pengetahuan. Sesat bila dipakai untuk hal yang jelek apalagi bikin malas belajar dan membaca. Tapi satu yang pasti, gawai atau gadget telah membuat anak-anak jadi malas belajar, malas membaca. Anehnya, hasil survei menunjukkan justru orangtua mengizinkan anak-anaknya bermain gawai atau gadget, sekurang-kurangnya 32 jam dalam sepekan. Orang tua zaman now, memang aneh. Satu sisi menuntut anak-anaknya pintar dan rajin belajar. Di sisi lain, memberi izin gawai atau gadget hidup dengan anak-anaknya ….

Berangkat dari realitas itulah, TBM Lentera Pustaka mengambil peran untuk membangun tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak usia sekolah (SD—SMA) di Desa SUkaluyu Kec. Taman Sari Kaki Gunung Salak Bogor. Tidak kurang 300 anak akan menjadi target “pembaca pemula” agar memiliki wawasan yang luas, di samping memiliki peradaban anak yang telah lama hilang seperti: antre, mengucap salam, dan cium tangan.

TBM Lentera Pustaka pun akan mempelopori Desa Sukaluyu menjadi kawasan Wisata Literasi, kawasan wisata yang mendekatkan anak-anak dengan “kebiasaan membaca” yang menyenangkan, membaca di alam raya seperti di gunung, sungai, kebun/ladang, bahkan di jalanan. Hal ini sesuai dengan rencana Pemkab Bogor yang merencanakan Desa Sukaluyu sebagai Desa Wisata pada tahun 2018.




Apa itu Wisata Literasi ?
Wisata literasi adalah kegiatan berwisata yang berbasis pada buku dan ilmu pengetahuan dengan cara membaca dan menceritakan kembali apa yang dibaca di hadapan keluarga atau orang lain. Di tengah tempat-tempat wisata yang penuh sesak dan bermacet ria, wisata literasi dapat menjadi alternatif bagi anak-anak untuk tetap menikmati kesenangan saat berwisata namun tidak meninggalkan tradisi baca dalam keseharian.

Wisata literasi, berlibur sambil tetap dekat dengan buku dan membaca. Sungguh, sangat menyenangkan dan bermanfaat buat anak-anak zaman sekarang. Berlibur yang produktif, berkualitas dan menyenangkan bisa dilakukan melalui wisata literasi.

Beberapa momen Wisata Literasi yang digagas TBM Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu antara lain:
1. Interaksi dengan anak-anak sebaya dalam membaca buku, bercerita dan berdialog untuk membangun “sense of humanity” anak.
2. Membaca di Kebun, sambil menikmati tanaman-tanaman kebun secara langsung sehingga dapat merangsang akal budi tentang proses berkebun.
3. Membaca di Sungai, sambil merasakan keheningan suara gemericik air dan keheningan di sungai sehingga dapat menambah konsentrasi anak dalam membaca atau belajar.
4. Membaca sambil Ekspresi, di spot-spot puisi dan cerpen yang tersedia agar anak dapat mengekpresikan diri secara total, mengungkapkan perasaan dan ekspresi yang orisinal sebagai anak.
5. Membaca lalu Menulis, kegiatan membaca sepintas yang kemudian anak dituntut untuk menuliskan apa yang dibaca dalam waktu 15 menit dengan penalaran dan kosa kata yang memadai.
6. Wisata Zona Baca, di mana anak harus dalam keadaan membaca saat berada di kawasan baca, di jalanan sekitar TBM Lentera Pustaka.
7. Wisata permainan dan game yang berbasis buku bacaan, yang dilakukan bila jumlah anak yang ada mencapai 10 anak.

Secara perlahan tapi pasti, TBM Lentera Pustaka tengah mempersiapkan Desa Sukaluyu sebagai tujuan Wisata Literasi bagi masyarakat luas, bagi para orang tua yang ingin membangun tradisi baca dan budaya literasi anak-anaknya. Maklum, di tengah kesibukan orang tua saat ini dan maraknya tayangan televise dan dunia gadget yang menghantui anak-anak. Wisata Literasi menjadi sangat penting dan patut menjadi alternatif berwisata.
“Wisata literasi itu sangat erat kaitannya dengan edukasi dan pendidikan karakter anak. Buku bacaan menjadi landasan penting dalam wisata literasi yang akan dipelopori oleh TBM Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor. Intinya, liburan bukan hanya sebagai sarana menghabiskan waktu. Tapi liburan yang berkualitas, liburan yang dapat menambah pengetahuan dan membentuk karakter anak-anak” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Porgram TBM Lentera Pustaka.


Selamat berlibur sambil membaca …. Salam Literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen

Kamis, 26 Oktober 2017

Ubah Niat Baik Jadi Aksi Nyata; TBM Lentera Pustaka Raih 1.100 Buku Bacaan

TBM Lentera Pustaka bersyukur tiada tara ...
Mengalirnya dukungan dan donasi yang telah diberikan jelang peresmian TBM Lentera Pustaka pada Minggu, 5 November 2017 di Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor adalah sesuatu yang tak ternilai harganya.


Buku adalah jendela dunia, sumber pengetahuan manusia. Tidak ada manusia yang bisa sukses tanpa dukungan buku .... Maka "Untuk menjadi pandai kita cukup dengan belajar. Tapi untuk jadi peduli, gak ada yang bisa dilakukan selain berbuat, berperilaku peduli"


#TBMLenteraPustaka, jelang 10 hari peresmian pada Minggu, 5 November 2017 nanti, hingga saat ini  telah berhasil mengumpulkan 1.100 buku bacaan dari target 1.000 buku. Sudah melebih target buku yang diharapkan sebagai kolesi buku bacaan, 110%. Luar biasa dan terima kasih atas dukungan semua pihak, para donatur selama ini.


Insya Allah, TBM Lentera Pustaka masih akan mendapatkan donasi buku sekitar 300-an buku  dari para donatur buku dan 500 buku dari Perpustakaan Nasional RI, sesuai dengan  konfirmasi yang diberikan.

Maka hingga akhir tahun 2017 ini,  diperkirakan KOLEKSI BUKU #TBMLenteraPustaka bisa mencapai 1.800 buku...  Sungguh, koleksi buku bacaan yang pasti berguna bagi sekitar 400-an anak-anak usia sekolah SD-SMA di Kaki Gunung Salak Bogor yang selam ini tidak pernah mendapatkan akses buku bacaan.


Sekali lagi, alhamdulilllah. Dan TERIMA KASIH kepada para donatur buku + sponsor program yang sangat peduli. Kepedulian Anda sangat berarti bagi TBM Lentera Pustaka dan anak-anak yang tergabung di dalamnya serta masyarakat Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor.

Akhirnya, belajar dari #TBMLenteraPustaka.
"Keinginan baik memang bukan harapan, bukan pula khayalan. Melainkan ketekunan yang menggebu-gebu dan melebihi segalanya..." Salam Literasi ... #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen

UBAH NIAT BAIK JADI AKSI NYATA ... Salam Literasi !!





Selasa, 24 Oktober 2017

Profesional yang Peduli Sosial; Mudah Bila Mau

Siapa bilang professional gak bisa peduli ?
Kerja hari-hari ini memang bikin sibuk. Selalu saja ada kendala untuk bisa “hadir” di tengah masyarakat. Mungkin, kepedulian sosial bagi seorang profesional masih jadi PR besar.

Namun tidak demikian halnya dengan Mbak Sari dari Dua Sisi Money Changer. Bersama rekan-rekan kantor dan teman sepergaulan, ia berhasil mengkampanyekan untuk kepedulian sosial. Caranya sederhana, mengumpulkan buku layak baca yang didonasikan ke TBM Lentera Pustaka.

“Setelah tahu akan dibuka TBM Lentera Pustaka, sayatergerak untuk mengkoordinir teman-teman agar mau menyumbangkan buku layak baca. Apalagi setelah tahu anak-anak di Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor sangat membutuhkan, saya jadi semangat. Semoga ke depan saya dan teman-teman akan bisa bantu buku-buku buat TBM Lentera Pustaka” ujar Sari saat penyerahan donasi buku di kantornya di Plaza Senayan Jakarta, 25 Oktober 2017.


Kepedulian professional seperti Mbak Sari menjadi bukti adanya komitmen para pekerja professional untuk ikut serta dalam membantu anak-anak usia sekolah dari ancaman putus sekolah, di samping menumbuhkan minat baca anak-anak. Karena dengan membaca, maka anak-anak akan mendapatkan wawasan dan ilmu yang berharga bagi kehidupan masa depan yang lebih baik.

Kita semua percaya bahwa membaca buku itu penting. Namun tidak banyak professional yag mau mendonasikan buku bacaan bagi anak-anak yang membutuhkan. Melalui donasi buku ini, diharapkan akan semakin banyak lagi para professional yang terketuh hatinya untuk lebih peduli terhadapt tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak.

“Kami sangat senang dan bangga atas donasi buku para professional seperti Mbak Sari dan teman-teman. Ini menjadi sinyal bahwa siapa saja bisa terlibat untuk lebih peduli kepada anak-anak yang selama ini tidak punya akses membaca. TBM Lentera Pustaka mengajak para professional untuk terjun langsung, mendekati anak-anak melalui TBM Lentera Pustaka. Silakan jika ingin CSR atau berinteraksi dengan anak-anak di Kaki Gunung Salak” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.

Sebuah kepedulian tak akan pernah berakhir ... Semoga Allah SWT ridho dan menjadi berkah bagi semua pihak yang peduli terhadap anak-anak di TBM Lentera Pustaka …

Jadi professional yang peduli sosial, mudah bila mau ….

Salam Literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen

Senin, 23 Oktober 2017

Zaman Now, Om dan Tante Gak Suka Baca Ya ?

Emang sih gak semua orang doyan baca buku, termasuk kayak Om dan Tante yang baca ini. Mungkin karena baca buku itu bosenin, atawa malah bikin pusing. Pantes aja, kalo Om dan Tante zaman now lebih suka ngobrol di kafe-kafe, kulineran atawa jalan-jalan wisata. Paling sedikitnya, Om dan Tante zaman now itu gandrung ngomongin politik, mungkin sama ngomongin orang kali ya. Selamat ya Om dan Tante…

Emang kenapa sih Om dan Tante zaman now gak suka baca buku?
Mungkin karena Om dan Tante sibuk ya. Kerja tiap hari, udah lelah. Dan yang paling mungkin, gak punya waktu buat baca buku. Tapi kalo ngomongin politik, ngomongin orang tentu cukup waktu dong ya…

Pantes aja Om dan Tante zaman now, ogah baca buku. Gimana ya? Abis baca buku malah bikin pusing dan sakit kepala. Ada juga yang bikin sakit mata, katanya.

Kalaupun ada Om dan Tante zaman now suka baca buku, biasanya sih sering gak sabaran. Jarang tuntas baca sampai selesai. Baru baca 4 halaman atawa 7 paragraf, bawaannya udah pengen istirahat. Lalu, segera menutup bukunya dan bergegas entah kemana?


Om dan Tante zaman now, emang gak suka baca buku kali ya…
Om dan Tante zaman now itu sering lupa. Padahal kalo gak suka baca buku, dampaknya parah banget lo. Orang yang gak suka baca buku itu biasanya gampang bingung, gampang banget galau. Suka kasihan aja sama Om dan Tante yang gak suka baca buku. Hidupnya berasa sempit; gak luas gitu…

Zaman now, Om dan Tante zaman udah hampir lupa ya. Bahwa baca buku itu bukan cuma hobby. Tapi juga perilaku yang bisa bikin otak cerah dan energik setiap hari. Karena selalu ada isi bacaan yang menginspirasi; mencerahkan hidup.

Tapi gak apa juga sih buat Om dan Tante yang gak suka baca buku. Asal jangan lupa aja untuk “donasi buku” buat anak-anak usia sekolah yang gak punya akses buku. Masa udah gak suka baca buku, gak mau juga nyumbang buku buat anak-anak… iya gak Om, iya gak Tante?

Om dan Tante zaman now gak suka baca buku gak apa deh, mau diapain lagi. Tapi harusnya Om dan Tante zaman now mau dong nyumbang buku buat anak-anak…

Kemana nyumbang bukunya Om dan Tante?
Gak usah jauh-jauh Om dan Tante. Ke TBM Lentera Pustaka aja. Karena di situ ada ratusan anak yang menunggu agar bisa membaca buku… Okeh Om dan Tante, ditunggu ya bukunya…
TBM Lentera Pustaka yakin donasi buku adalah cara sederhana untuk memberdayakan anak-anak dan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik …
Kini saatnya, UBAH NIAT BAIK JADI AKSI NYATA.

Bantulah anak-anak kita untuk terus membaca, membaca, dan membaca.
Melalui buku, anak-anak akan memiliki dunia yang tak terbatas...
Om dan Tante zaman now itu keren. Asal mau nyumbang buku ya… Salam Literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen


===========================
Jadilah RELAWAN & DONATUR TBM LENTERA PUSTAKA untuk membangun tradisi baca bagi sekitar 300-an anak-anak/remaja yang membutuhkan, di samping memberi edukasi akan pentingnya peradaban dan etika.
Untuk informasi lebih lanjut dan partisipasi/donasi dapat menghubungi:
TBM Lentera Pustaka
Jl. Masjid Jami Kp. Warung Loa No. 77 RT 01/12 Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor 16610
Telp:  0812 8568 3535 atau Email: lentera.pustaka77@gmail.com

Rekening Bank BNI Cabang Jkt. Sampoerna Strategic (a.n. Syarifudin Yunus)
No. Rek. 028-826-1601

Mari wujudkan mimpi anak-anak di masa depan melalui buku ...
#BUKUadalahTELADAN #TBMLenteraPustaka


Perkumpulan DPLK Beri Donasi CSR untuk TBM Lentera Pustaka

Masih rendahnya tingkat literasi keuangan sangat menjadi concern Perkumpulan DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang mewadahi pengelola DPLK di Indonesia. Upaya meningkatkan literasi keuangan dan edukasi akan pentingnya pengelolaan keuangan, khususnya dana pensiun menjadi penting untuk disosialisasikan.


Berangkat dari komitmen itulah, Perkumpulan DPLK ikut memberi donasi kepada TBM Lentera Pustaka, sebuah taman bacaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah di kawasan Gunung Salak Bogor.


“Donasi CSR Korporasi” dari Perkumulan DPLK berupa bantuan penyediaan infrastruktur dan operasional TBM Lentera Pustaka diserahkan oleh Bapak AT Sitorus selaku Direktur Eksekutif PDPLK kepada Syarifudin Yunus selaku Pendiri & Kepala Program TBM Lentera Pustaka hari ini di Kantor PDPLK Jakarta, 23 Oktober 2017.

“Donasi CSR ini merupakan komitmen Perkumpulan DPLK dalam meningkatkan budaya literasi anak-anak Indonesia. Semakin banyak membaca, maka anak Indonesia akan semakin melek keuangan. Saya berharap TBM Lentera Pustaka juga bisa mempelopori kediatan edukasi dan literasi keuangan khususnya dana pensiun yang melibatkan pelaku industri secara langsung” ujar AT Sitorus, Direktur Eksekutif PDPLK.

Donasi yang diberikan PDPLK, nantinya akan digunakan untuk penyediaan fasilitas wifi dan boks buku bacaan sebagai saran pendukung TBM Lentera Pustaka yang dimanfaatkan oleh 300-an anak-anak di Warung Loa Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor.

“Terima kasih Perkumpulan DPLK atas kepeduliannya terhadap tradisi baca dan budaya literasi anak-anak di TBM Lentera Pustaka. Secara prinsip, kami akan ikut mensosialisasikan akan pentingnya literasi keuangan melalui kegiatan bulanan. Kami ppunya “Kids Financial Planning’ yang akan dilakukan sebullan sekali bersama anak-anak TBM Lentera Pustaka” kata Syarifudin Yunus, pendiri dan kepala program TBM Lentera Pustaka.

Ke depan, TBM Lentera Pustaka berharap semakin banyak korporasi yang komit dan mewujdukan CSR Koprorasi ke taman bacaan, apapun dan dimanapun. Karena dukungan terhadap taman bacaan akan sangat bermanfaat dan mampu menyelamatkan anak-anak generasi harapan bangsa dari ancaman putus sekolah dan kebodohan serat kemiskinan.

Jika bisa LEBIH PEDULI, maka PEDULI saja tidaklah cukup ….. #TBBMLenteraPustaka
Selalu ada cara sederhana untuk memberdayakan anak-anak melalui buku …
Kini saatnya, UBAH NIAT BAIK JADI AKSI NYATA... Salam Literasi.


#TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen

Jumat, 20 Oktober 2017

Siswa SMP Al Izhar Sumbangkan Buku Bacaan ke TBM Lentera Pustaka

Berprestasi secara akademis itu penting. Tapi jauh lebih penting untuk berprestasi secara sosial, membangun karakter anak-anak yang memiliki kepedulian sosial.

Semangat itulah yang dilakukan siswa SMP Al Izhar dengan menyelenggarakan “DONOR BUKU” dalam rangka Bulan Bahasa 2017. Selama sebulan, siswa SMP Al Izhar diberi kesempatan untuk mendonasikan atau menyumbangkkan buku bacaan yang berguna untuk dimanfaatkan teman-teman sebaya yang selama ini tidak memiliki akses buku bacaan.


Siswa SMP Al Izhar Jakarta pun menyumbangkan hasil “Donor Buku” kepada TBM Lentera Pustaka yang berlokasi di Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor. Penyerahan buku-buku sumbangan SMP Al Izhar dilakukan oleh Ibu Andi Fatimah selaku Ketua Panitai Bulan Bahasa 2017 SMP Al Izhar kepada Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di Komplek Pendidikan Al Izhar Pondok Lab, Jumat 20 Oktober 2017.

“Donor buku ini diselenggarakan untuk memelihara nilai-nilai kepedulian siswa SMP Al Izhar sebagai landasan membentuk karakter siswa. Untuk itu, kami pilih TBM Lentera Pustaka agar dapat dimanfaatkan oleh anak-anak yang membutuhkan di Kaki Gunung Salak” ujar Andi Fatimah saat penyerahan.

“Sungguh luar biasa apa yang dilakukan siswa SMP Al Izhar atas Donor Buku ini. TBM Lentera Pustaka sangat mengapresiasi kepedulian siswa-siswi SMP dalam menyumbang buku bacaan. Seharuusnya gerakan semacam ini perlu diperluas ke sekolah-sekolah lain” kata Syarifudin Yunus, pendiri TBM Lentera Pustaka.

Nantinya, buku-buku bacaan sumbangan siswa SMP Al Izhar ini akan dimanfaatkan oleh 300-an anak-anak yang tergabung dalam TBM Lentera Pustaka di Warung Loa Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor. Tujuannya untuk membangun tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah di wilayah yang tergolong prasejahtera di kawasan Kaki Gunung Salak tersebut.



Tidak banyak kata yang bisa diucapkan.
TBM Lentera Pustaka hanya ingin menyampaikan ucapan TERIMA KASIH kepada siswa SMPP Al Izhar Jakarta dan semoga ke depan makin banyak lagi siswa-siswa dan seklah yang seperti ini; memberikan Donasi Buku Bacaan kepada anak-anak yang membutuhkan yang selama ini tidak mendapat akses buku bacaan.

TBM Lentera Pustaka yakin donasi buku adalah cara sederhana untuk memberdayakan anak-anak dan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik …
Kini saatnya, UBAH NIAT BAIK JADI AKSI NYATA... Salam Literasi.

Bantulah anak-anak kita untuk terus membaca, membaca, dan membaca.
Melalui buku, anak-anak akan memilikki dunia yang tak terbatas... #TBMLenteraPustaka.
===========================
Jadilah RELAWAN & DONATUR TBM LENTERA PUSTAKA untuk membangun tradisi baca bagi sekitar 300-an anak-anak/remaja yang membutuhkan, di samping memberi edukasi akan pentingnya peradaban dan etika.
Untuk informasi lebih lanjut dan partisipasi/donasi dapat menghubungi:
TBM Lentera Pustaka
Jl. Masjid Jami Kp. Warung Loa No. 77 RT 01/12 Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor 16610
Telp:  0812 8568 3535 atau Email: lentera.pustaka77@gmail.com

Rekening Bank BNI Cabang Jkt. Sampoerna Strategic (a.n. Syarifudin Yunus)
No. Rek. 028-826-1601

Mari wujudkan mimpi anak-anak di masa depan melalui buku ...

#BUKUadalahTELADAN #TBMLenteraPustaka

TBM Lentera Pustaka Raup 560 Buku Donasi Dalam Sehari

Masih banyak orang-orang baik di dekat kita…
Hal ini dibuktikan oleh TBM Lentera Pustaka yang berhasil meraup 560 buku dari donasi dari orang-orang baik di sekitar Jakarta dalam sehari. Di hari “penjemputan donasi buku” pada Jumat, 20 Oktober 2017, TBM Lentera Pustaka berhasil mengumpulkan buku donasi yang tidak sedikit.

Dari target 1.000 buku yang disiapkan untuk Peresmian TBM Lentera Pustaka di Warung Loa Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor, kini telah berhasil terkumpul 750 buku secara keseluruhan. Berarti sudah 75% dari target buku terpenuhi. Dan dapat dipastikan buku-buku yag didonasikan akan sangat bermanfaat dalam membangun tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah di wilayah yang tergolong prasejahtera di kawasan Kaki Gunung Salak tersebut.

Dengan segala hormat, TBM Lentera Pustaka mengucapkan TERIMA KASIH dan mendoakan agar orang-orang baik, para sabahat yang telah mendonasikan buku-buku bacaannya senantiasa diberi kesehatan dan keberkahannya. Karena mereka adalah orang-orang yang peduli terhadap masa depan anak-anak kita. Peduli terhadap anak-anak yang selama ini tidak mendapatkan akses buku bacaan.


TBM Lentera Pustaka yakin donasi buku diberikan merupakan “penjelmaan sebuah kekuatan” untuk kebaikan sesama; untuk masa depan anak-anak yang membutuhkan... Kini saatnya, UBAH NIAT BAIK JADI AKSI NYATA... Salam Literasi.

Bantulah anak-anak kita untuk terus membaca, membaca, dan membaca.
Melalui buku, anak-anak akan memiliki dunia yang tak terbatas... #TBMLenteraPustaka.
===========================
Jadilah RELAWAN & DONATUR TBM LENTERA PUSTAKA untuk membangun tradisi baca bagi sekitar 300-an anak-anak/remaja yang membutuhkan, di samping memberi edukasi akan pentingnya peradaban dan etika.
Untuk informasi lebih lanjut dan partisipasi/donasi dapat menghubungi:
TBM Lentera Pustaka
Jl. Masjid Jami Kp. Warung Loa No. 77 RT 01/12 Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor 16610
Telp:  0812 8568 3535 atau Email: lentera.pustaka77@gmail.com

Rekening Bank BNI Cabang Jkt. Sampoerna Strategic (a.n. Syarifudin Yunus)
No. Rek. 028-826-1601

Mari wujudkan mimpi anak-anak di masa depan melalui buku ...
#BUKUadalahTELADAN #TBMLenteraPustaka