Selasa, 30 November 2021

Hari Gini Pekerja Gak Paham Dana Pensiun, Mau Jadi Apa di Hari Tua?

Banyak orang, banyak pekerja tidak tahu apa itu DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)?

Ternyata, ada “makhluk” yang bernama DPLK. Tapi tidak diketahui orang banyak. Padalah, manfaatnya begitu besar. Khususnya untuk para pekerja atau karyawan di masa pensiun. Bolehlah disebut DPLK itu program pensiun. Program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi pesertanya. Karena setiap pekerja tidak akan bekerja terus, pasti akan pensiun atau berhenti bekerja. Lalu, bagaimana dia menghidupi diri dan memenuhi kebutuhan biaya di masa pensiun, saat tidak bekerja lagi?

 

Adalah fakta di hari tua orang Indonesia ssaat ini. Ada 7 dari 10 pensiunan mengalami masalah keuangan di masa pensiun. Sementara 9 dari 10 pekerja hari ini sama sekali tidak siap untuk pensiun alias berhenti bekerja. Semua itu terjadi akibat tidak adanya ketersediaan uang untuk masa pensiun atau hari tua. Jadi untuk apa bekerja bila tidak mempersiapkan masa pensiun?

 

Sebagai solusi untuk masa pensiun, maka setiap pekerja dapat menjadi peserta DPLK. Bagi pekerja atau karyawan, DPLK itu program pensiun yang dirancang untuk mempersiapkan jaminan finansial saat mencapai usia pensiun atau hari tua. Sementara bagi perusahaan atau pemberi kerja, DPLK dapat dijadikan program untuk memenuhi kewajiban imbalan pascakerja atau uang pesangon pekerja sesuai dengan UU yang berlaku, khususnya UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja.

 

Patut diingat, masa pensiun bagi pekerja atau uang pesangon yang harus dibayarkan perusahaan kepada pekerja itu cepat atau lambat pasti terjadi. Karena pensiun atau pesangon hanya soal waktu. Masalahnya, bagaimana dengan dana-nya? Ada atau tidak?

 

Sesuai regulasi, DPLK merupakan dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri. Itu berarti, DPLK menyelenggarakan program pensiun iuran Pasti yang berarti iuran-nya ditetapkan lebih dulu, lalu nantinya seluruh iuran serta hasil investasinya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Suatu perusahaan pun dapat mengikutsertakan pekerjanya karyawannya ke dalam program DPLK sesuai amanat UU No. 11/1992 tentang Dana Pensiun.

 

Lalu, apa manfaat DPLK?

Harus dipahami, DPLK itu disiapkan untuk merancang kesinambungan penghasilan setiap pekerja di masa pensiun, di saat tidak bekerja lagi. Agar tersedia dana yang memadai dan cukup untuk membiyai kebutuhan dan gaya hiduppekerja di masa pensiun. Bahkan DPLK pun bisa jadi solusi keuangan bagi ahli waris/keluarga apabila si pekerja meninggal dunia saat bekerja, sebelum usia pensiun.

 

Tapi bila mau diperinci lagi, sejatinya DPLK memberikan manfaat yang luar biasa kepada:

1.      Pekerja atau Karyawan: a) adanya kepastian dana untuk masa pensiun, saat tidak bekerja lagi, b) adanya kesinambungan penghasilan untuk biaya hidup di hari tua, dan c) iuran dan akumulasi dana selama menjadi peserta dibukukan atas nama pekerja.

2.      Perusahaan atau Pemberi Kerja: a) dapat memenuhi kewajiban perusahaan terhadap imbalan pascakerja pekerja sesuai UU No. 11/2020 tentang Cipta kerja atau PP 35/2021 tentang PHK, b) menghindari masalah cash flow atau arus kas perusahaan saat harus membayar uang pensiun atau uang pesangon pekerja, dan c) bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan

 


Lalu, siapa saja yang boleh menjadi peserta DPLK?

Pada prinsipnya, siapa saja yang menjadi pekerja atau karyawan dapat menjadi peserta DPLK. Asal punya gaji atau upah yang bisa dibayarkan untuk iuran DPLK. Umumnya, untuk menjadi peserta DPLK dapat dilakukan melalui dua cara: 1) mendaftar sendiri sebagai peserta individual program DPLK atau 2) diikutsertakan melalui perusahaan tempatnya bekerja. Kepesertaan hakikatnya terbuka untuk siapa saja dan spiritnya punya kesadaran untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera.

 

Apa yang dilakukan sebagai peserta DPLK?

Siapapun yang menjadi peserta DPLK, intinya wajib menyetor iuran (tabungan) untuk masa pensiun secara berkala, biasanya setiap bulan. Lama waktu menyetor iuran sangat bergantung pada usia pensiun yang ditetapkan. Misalnya sejak jadi peserta hingga 55 tahun. Iuran penisun pun dapat dikontribusikan dari 1) pekerja sendiri, 2) perusahaan tempat bekerja, atau 3) dari pekerja dan perusahaan secara bersama-sama. Misal perusahaan menyetor 3% dan pekerja 3% dari gaji.

 

Nah, iuran yang disetor ke penyelenggara DPLK nantinya akan di-investasikan sesuai pilihan peserta. Artinya, seluruh akumulasi iuran dan hasil investasi program DPLK adalah milik pekerja, sesuai peraturan yang berlaku. Hingga manfaat pensiun dibayarkan pekerja, khususnya saat mencapai usia pensiun. Dan patut diingat, bila iuran berasal dari perusahaan maka iuran tidak dapat diminta balik ke perusahaan dan akan melekat kepada pekerja. Oleh karena itu, besaran iuran DPLK silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di masa datang. Karena spirit DPLK adalah mempersiapkan ketersediaan dana pekerja di masa pensiun, saat tidak bekerja lagi.

 

Apa yang terjadi dengan iuran pensiun di DPLK yang sudah disetor?

Sederhana saja, iuran DPLK yang disetor ke program DPLK akan diinvestasikan ke dalam pilihan investasi yang dipilih peserta sendiri, seperti di: 1) pasar uang (money market), 2) pendapatan tetap (fix income), 3) saham (equity) atau 4) syariah. Semua hasil investasi dan risiko yang terjadi tentu menjadi tanggung jawab peserta DPLK. Jadi, akumulasi dana DPLK adalah jumlah iuran yang disetor + hasil investasi yang dipilih.

 

Apakah iuran atau uang pensiun yang ada di DPLK aman?

Tentu, sangat aman dan dapat dikontrol oleh peserta. Aman karena dana yang dimiliki tiap peserta DPLK sama sekali terpisah dari kekayaan penyelenggara DPLK, baik bank maupun asuransi jiwa. Jika penyelenggara DPLK-nya bermasalah, iuran DPLK tiap peserta tetap ada dan dapat dipindah ke DPLK lain. Bahkan tiap peserta dapat mengontrol saldo dana DPLK-nya melalui laporan saldo dana pensiun DPLK secara berkala dari penyelenggara DPLK.

 

Mengapa pekerja perlu DPLK?

Karena setiap pekerja tidak akan bekerja terus. Ada saat bekerja ada saat pensiun. Maka DPLK diperlukan untuk menyiapkan masa pensiun yang sejahtera. Jangan sampai saat tidak bekerja lagi justru mengalami masalah keuangan. Sehingga pekerja dapat menikmati jerih payah selama bekerja di hari tua.

 

DPLK pun penting bagi perusahaan atau pemberi kerja. Agar dapat menyiapkan pembayaran imbalan pascakerja atau pesangon untuk pekerja. Karena cepat atau lambat pasti dibayarkan perusahaan sesuai regulasi yang berlaku. Jangan sampai nantinya, perusahaan mengalami kesulitan keuangan untuk membayar uang pensiun atau pesangon pekerja saat dibutuhkan.

 

DPLK berbeda dengan Jaminan Hari Tua (JHT) atau Jaminan Pensiun (JP). DPLK bersifat sukarela, sedangkan JHT dan JP bersifat wajib karena diselenggarakan oleh lembaga pemerintah yatu BPJS Ketenagakerjaan. Karena sifatnya sukarela, maka dibutuhkan  “kesadaran khusus” bagi tiap pekerja atau perusahaan untuk ikut serta dalam program pensiun DPLK.

 

Lalu, untuk apa DPLK bila pekerja sudah punya program Jaminan Hari Tua (JHT)?

Prinsipnya, DPLK berbeda dengan JHT. JHT bersifat wajib dan hanya sebatas memenuhi kebutuhan hari tua yang bersifat dasar. Tidak bisa membiayai kebutuhan hidup di hari tua dengan JHT. Makanya dibutuhkan DPLK, sebagai program sukarela untuk melengkapi kebutuhan dasar lainnya di masa pensiun, termasuk untuk mempertahankan gaya hidup pensiunan.

 

Intinya, DPLK bersifat sukarela karena program wajib seperti JHT tidak mencukupi saat pekerja pensiun. Sebagai ilustrasi, bila kebutuhan saat pensiun mencapai Rp. 10 juta per bulan, maka JHT hanya mencapai Rp. 3 juta atau 30% saja. Maka kekurangannya, dapat diantisipasi melalui program DPLK di samping sarana investasi lainnya.

 

Ibarat pepatah “sedia payung sebelum hujan”. Begtulah DPLK bekerja, untuk mempersiakan masa pensiun saat masih bekerja. Agar kerja yes, pensiun oke. Karena sejatinya, program DPLK bukan soal biaya. Tapi soal komitmen dan moral untuk mempersiapkan hari tua sejak dini. Masa pensiun pun bukan soal waktu. Tapi soal keadaan, mau seperti apa di masa pensiun? Karena itu, masa pensiun yang sejahtera menjadi tanggung jawab pekerja dan perusahaan secara bersama-sama.

 

Karena DPLK, intinya siapapun memperoleh: 1) adanya pendanaan yang pasti, 2) ada hasil investasi yang optimal selama jadi peserta, dan 3) mendapat manfaat perpajakan saat dibayarkan.

 

Itulah sekelumit tentang DPLK. Agar dapat menjadi edukasi bagi para pekerja dan perusahaan. Karena masa pensiun bagi siapa pun, bukan “gimana nanti” tapi “nanti gimana”. Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun #EdukasiDPLK

Senin, 29 November 2021

Fotografer Kompas Liputan ke TBM Lentera Pustaka, Taman Bacaan yang Menarik di Bogor

Sebagai kepedulian akan pentingnya tradisi baca di era digital, fotografer Kompas dan NurPhoto.com melakukan liputan foto ke Taman Bacaan Masyaralat (TBM) Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor (29/11/2021). Untuk menengok aktivitas membaca anak-anak dari kalangan keluarga prasejahtera dalam sudut-sudut foto yang menarik.

 

Diterima langsung oleh Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka, kedua fotografer pun langsung menjepret aktivitas sejumlah anak yang sedang membaca buku dalam berbagai fose, seperti di ruang baca di saung baca, di kebun baca, di jalanan, dan saat interaksi dengan buku-buku. Liputan foto ini pun sebagai apresiasi terhadap taman bacaan mandiri (bukan pemerintah) dalam menggerakkan minat baca dan aktivitas literasi bagi anak-anak kampung.  Termasuk memotret koleksi buku-buku yang dipajang di rak buku. Agar anak-anak dapat memilih buku yang bervariasi dan tidak membosankan.

 

Dengan gerakan literasi TBM Lentera Pustaka ini, diharapkan bisa semakin membuka wawasan pengetahuan sehingga menekan angka putus sekolah dan memberi kesadaran pentingnya pendidikan bagi masa depan di mata anak-anak setempat. Selain ruang baca utama, TBM Lentera Pustaka pun memiliki fasilitas kebun baca, saung baca, dan spot-spot foto untuk membaca di jalanan.

 

“Saya apresiasi kehadiran fotografer Kompas dan NurPhoto di TBM Lentera Pustaka sebagai bagian kepedulian media mengangkat taman bacaan dan gerakan literasi. Karenadi sini, buku-buku mampu menjadi mediasi untuk keberlanjutan pendidikan anak. Sebab tersedianya akses bacaan ke anak-anak” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentara Pustaka di sela liputan.

 


Saat ini, TBM Lentera Pustaka memiliki koleksi lebih dari 6.000 buku. Saat berdiri 4 tahun lalu, hanya ada 14 anak yang membaca. Tapi kini ada 160 anak anak yang rajin membaca seminggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu) dan berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya). Alhasil, rata-rata setiap anak mampu membaca 3-10 buku per minggu. Bahkan TBM Lentera Pustaka kini sudah jadi “rumah kedua” bagi anak-anak pembaca aktif. Selalu menunggu hari membaca tiba. Tidak hanya itu, TBM Lentera Pustaka pun melengkapi kegiatan literasi dengan program: 1) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar buta huruf, 2) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 3) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, dan 4) KOPERASI LENTERA dengan 31 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam. Semua program itu ter-inspirasi dari buku-buku.

 

Selain itu, TBM Lentera Pustaka pun menjalankan program: DonBuk (Donasi Buku), RABU (RAjin menaBUng), LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, LITFIN (LITerasi FINansial), dan 12) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre. Tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka pun terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program “Kampung Literasi Sukaluyu” yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan Forum TBM. Hal ini menyusul prestasi Pendiri TBM Lentera Pustaka yang meraih penghargaan "31 Wonderful People tahun 2021" kategori pegiat literasi dan pendiri taman bacaan dari Guardian Indonesia (September 2021) dan “Ramadhan Heroes” dari Tonight Show NET TV (Mei 2021), di samping menjadi sosok inspiratif dalam “Spiritual Journey” salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober 2021 lalu.

 

TBM Lentera Pustaka pun memiliki komitmen untuk terus memajukan gerakan literasi dan aktivitas taman bacaan yang berkualitas di tengah tantangan era digital. Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu






Minggu, 28 November 2021

Surat untuk Taman Bacaan, Jadilah Manusia Literat

Bogor, 29 November 2021

Anak-anak Taman Bacaan yang Bapak cintai,

Kalian, pasti tidak tahu dan tidak pernah menduga adanya pandemi Covid-19. Sehingga membuat kalian harus sekolah dari rumah, terpaksa belajar secara jarak jauh. Tapi hari ini perlahan keadaan kian membaik. Sekolah sudah dibuka, mal-mal juga sudah normal. Asal tetap waspada dan selalu terapkan protokol kesehatan.

 

Pandemi Covid-19 memang telah meluluh-lantakkan segalanya. Tidak terkecuali kalian anak-anak TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Ekonomi terbatas, keadaan pun kurang diperhatikan. Lalu hanya mampu termenung, diam dalam hati. Sementara di luar sana, sedikit saja kenyamanan-nya terusik. Sudah berteriak seakan-akan jadi korban keadaan.

 

Ketahuilah anak-anak taman bacaan. Bahwa pandemi Covid-19 pasti ada hikmahnya. Setiap ketidak-terdugaan yang terjadi pada manusia pasti punya peran penting dalam hidup manusia itu sendiri. Karena tidak ada yang terjadi sekecil apapun tanpa kehendak-Nya.

 

Memang Nak apa yang terjadi di dunia ini, kadang sulit diterima akal sehat. Ada yang berubah, ada yang harus disesuaikan. Boleh jadi, kegundahan kalian akibat pandemi Covid-19 adalah bagian dari ujian, untuk naik kelas. Untuk jadi manusia yang lebih baik ke depannya. Bisa jadi, rindunya kalian untuk belajar di sekolah adalah bagian dari jalan  keselamatan kalian. Dan akhirnya, waktu membaca kalian di taman bacaan pun jadi jalan keberkahan hidup kalian esok.

 

Anak-anakku, apa yang kalian alami sekarang sangat mungkin untuk kebaikan kalian. Maka jangan sedih, jangan membenci apa pun, Karena bisa jadi semua yang terjadi adalah baik untuk kalian. Ingatlah Nak, Allah SWT itu Maha mengetahui sementara kalian tidak mengetahui. Akan seperti apa hari esok?


 

Ketahuilah Nak, apa pun yang terjadi pada kalian dan orang lain itu pasti sudah atas izin Allah SWT. Gelisah boleh tapi jangan mengeluh. Sedih boleh tapi jangan lupa untuk tetap bersyukur ya. Karena tidak ada hal yang bisa selesai bila dihadapi dengan gelisah. Tetaplah ikhtiar dan doa yang baik. Perbanyaklah bersyukur, katakan alhamdulillah. Karena itu akan memanggil bantuan Allah kepada kalian. Agar kalian diberi kekuatan untuk mengatasi tiap masalah. Karena manusia itu isinya masalah, tidak ada yang sempurna.

 

Sekalipun pandemi Covid-19 masih ada dan kondisi kalian begini. Tetaplah membaca di taman bacaan, di TBM Lentera Pustaka. Karena taman bacaan adalah teman yang setia menemani kegelisahan kalian. Tempat bermukim untuk mempersiapkan masa depan kalian. Karena hari esok kalian adalah tanggung jawab kalian sendiri. Bukan tanggung jawab orang tua, apalagi orang lain. Jadi teruslah membaca di taman bacaan dan tetaplah bermimpi untuk lebih baik dalam hidup.

 

Nak, beranilah berpikir dan bersikap hari ini. Bahwa pandemi Covid-19 ini adalah ujian kalian untuk naik kelas. Bukan kegagalan, bukan pula kesedihan. Tapi syarat agar kalian lebih hati-hati, lebih mau berpikir positif lalu mengisi waktu dengan kegiatan yang positif. Dan percayalah kalian pasti bisa melewati semua kondisi sesedih apa pun. Untuk menjadi lebih baik, tentu atas pertolongan-Nya.

 

Maka esok Nak, tetaplah optimis. Karena tidak masalah yang tidak bisa diselesaikan. Berpikir positif-lah ke depan. Jangan melihat ke belakang, jangan pula memabndingkan diri dengan orang lain. Bila itu membuat kalian takut, apalagi jadi sedih atau gelisah. Tapi lihatlah ke atas, karena di sana ada Allah SWT yang membuat kalian bahagia dan selau dilindungi-Nya.

Maka sibukkan hari-hari kalian dengan membaca buku. Jangan main gawai hingga lupa waktu,. Jangan tik-tokan bila merusak akhlak. Jangan pula nongkrong bila menyengsarakan kalian. Sibuklah dengan hal yang baik. Agar kalian selamat dari kegagalan, kemiskinan, kebodohan, dan kejauhan dari Allah SWT. Mendekat-lah kepada-Nya. Jadikan taman bacaan sebagai tempat untuk menemukan jati diri kalian. Lebih kenal potensi dan minat kalian melalui buku bacaan. Karena buku itu adalah “jembatan” yang menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan nyata. Dan tidak kalah penting. Saat di taman bacaan, jangan fokus pada orang-orang jahat, jangan peduli pada orang-orang yang tidak membantu kalian. Agar hidup tetap asyik dan menyenangkan.

 

Ketahuilah Nak, hidup kalian akan terus berlanjut ke depan. Entah dengan tawa atau tangisan. Itu lazim dalam hidup. Tapi jangan berdiam diri atau larut dalam duka yang tiada berguna. Tetaplah ikhtiar dan doa yang baik. Sholat dan bicaralah kepada Allah SWT. Sujudlah kepada-Nya. Senangkan Allah SWT, bila kalian ingin disenangkan-Nya. Tetaplah berlapang dada dan ikhlas. Karena ikhlas bukanlah rela atau menerima. Tapi sikap sadar bahwa semua itu datang dan akan kembali kepada Allah SWT.

 

Seperti kata buku yang dibaca, janganlah bersandar kepada manusia karena ia akan pergi. Tapi bersandarlah kepada Allah SWT karena Dia-lah yang menentukan segalanya. Ingatlah, hanya kalian yang bisa mengontrol diri kalian sendiri. Kalian yang menentukan, dari mana dan mau ke mana esok? Tetaplah semangat membaca buku dan jadilah literat.

 

Salam literasi,

Dari Bapak di TBM Lentera Pustaka





Siswa Kelas 2 SD Jadi Penabung Terbanyak Tahun 2021 Taman Bacaan Lentera Pustaka

Menabung, bisa jadi hal yang biasa dilakukan oleh sebagian besar orang. Khususnya mereka yang sudah memiliki penghasilan. Tapi menabung jadi sangat luar biasa bila terjadi pada anak-anak taman bacaan. Sempat-sempatnya di sela kegiatan membaca buku seminggu 3 kali, anak-anak TBM Lentera Pustaka mau menyisihkan uang jajan untuk ditabung melalui “celengan kaleng” yang disediakan untuk masing-masing anak.

 

Alhasil setelah menabung sepanjang tahun 2021, hari ini anak-anak TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor menggelar “hari buka celengan” (28/11/2021). Buka celengan merupakan tradisi rutin tahunan TBM Lentera Pustaka sebagai bagian aktivitas literasi finasial, di samping mengajarkan anak pentingnya “nabung daripada jajan”. Hal ini juga jadi wujud peran taman bacaan dalam mengajak anak-anak menabung sejak dini, selain membaca buku.

 

Menariknya, anak pembaca aktif yang paling banyak uang celengannya akan mendapat “hadiah” sebesar Rp. 500.000 dari Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka. Sebagai motivasi dan apresiasi kepada anak yang paling rajin menabung. Dan terpilih Fauzan (kelas 2 SD) sebagai "penabung paling banyak" dengan Rp. 736.000. Hebatnya lagi, total uang celengan anak-anak TBM Lentera Pustaka tahun 2021 mencapai Rp. 8.908.500. Ternyata selain membaca buku, anak-anak pun diajarkan menabung. Hingga akhirnya tiap anak senang karena pulang membawa uang celengannya sendiri.

 

“Hari ini TBM Lentera Pustaka membuka celengan anak-anak pembaca aktif. Ini tradisi kami setiap tahun. Selain membaca seminggu 3 kali, mereka pun menabung di celengan kaleng yang diberi nama masing. Ini cara kami ajarkan pentingnya menabung dan sebagai bagian literasi finansial” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka di sela acara.

 


Melalui celengan di taman bacaan, anak-anak diajarkan untuk menyisihkan uang jajan untuk ditabung. Karena hari ini, menabung bisa dibilang aktivitas yang gampang-gampang susah. Banyak orang lebih senang berjiwa konsumtif. Maka di TBM Lentera Pustaka diajarkan untuk menabung. Sekalipun anak-anak berasal dari keluarga pas-pasan. Manfaatnya pun terasa, seperti Mega (kelas 3 SMK) yang terpaksa mengambil celengannya untuk membayar SPP sekolah yang menunggak 4 bulan. Begitu pula Randy (kelas 6 SD) yang terpaksa mengambil uang celengan lebih dulu karena dibutuhkan untuk membantu ibunya.

 

Selain membaca buku, anak-anak TBM Lentera Pustaka pun terbiasa menabung. Tentu bukan untuk kaya tapi untuk keperluan yang mendesak dan melatih untuk berhemat. Bijak dalam memperlakukan uang. Karena sejatinya, bukan seberapa banyak uangmu. Tapi seberapa banyak kamu dapat menabung. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu

 




Sabtu, 27 November 2021

Sedekah ke TBM Lentera Pustaka, Apa Saja yang Dilakukan?

Siapapun setuju, sedekah dan amal memang harus digalakkan. Karena sedekah bisa jadi motivasi setiap orang untuk selalu berbuat baik kepada sesama di jalan Allah SWT. Sedekah adalah satu di antara keutamaan beribadah. Untuk meraih rahmat dan ridho Allah SWT.  

 

Manusia adalah makhluk sosial. Maka untuk bisa bertahan hidup, seseorang tidak hanya butuh makan dan minum. Tapi juga membutuhkan orang lain. Untuk menebar kebaikan dan berbagi sedekah kepada sesama yang membutuhkan bantuan. Dengan sedekah, siapapun akan merasakan kebahagiaan dan kedamaian saat melihat senyum di wajah orang lain. Si pemberi sedekah akan merasa hidupnya lebih bermakna. Karena dberi kesempatan membantu orang lain.

 

Sedekah pun tidak menunggu kaya. Sekecil apapun yang disedekahkan akan tetap dihitung sebagai pahala oleh Allah SWT. Berbuat baik, bicara yang baik, bahkan senyuman pun merupakan sedekah. Asal semuanya dilakukan dengan ikhlas dan tulus. Bila masih ragu, percayalah sedekah itu ibarat sungai yang mengalir. Akan selalu memperoleh manfaat selama air bersihnya diminum orang. Sedekah pun tidak akan pernah mengurangi uang dan kekayaan siapa pun. Justru sedekah bisa jadi obat yang efektif atas segala kesulitan yang dihadapi. Maka ada yang bilang, sedekah mampu menghalangi musibah atau bencana pada diri seseorang. Maka bersedekahlah selagi bisa, selagi mampu.

 

Lalu, ke mana bersedekah?

Tentu, ada banyak tempat untuk sedekah. Bisa ke rumah ibadah, ke panti yatim-piatu. Atau boleh juga sedekah ke taman bacaan. Karena di taman bacaan, ada banyak kegiatan sosial yang membutuhkan uluran tangan Anda. Sebut saja sedekah buku-buku bacaan, mengajar ibu-ibu buta huruf, menyantuni anak-anak yatim atau kaum jompo, bahkan bisa pula sekadar memberi penyuluhan atau memotivasi anak-anak dan warga yang selama ini sudah merasakan manfaat dari taman bacaan. Karena taman bacan bukan hanya tempat baca tapi sebagai sentra pemberdayaan masyarakat. Jadi, tidak usah terlalu banyak berpikir untuk sedekah. Cukup kerjakan sedekah apapun karena tugas manusia adalah ikhtiar baik lalu doa yang baik.

 


Sedekah di taman bacaan pun terjadi di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Karena taman bacaan ini, sudah jadi “rumah” bagi 250 orang pengguna layanan taman bacaan yang berasal dari keluarga tidak mampu. Siapa pun yang mau bersedekah bisa berkunjung langsung dan melakukan aktivitas sosial sesuai dengan tujuannya. Karena  TBM Lentera Pustaka saat ini mengelola 12 program literasi yang menarik untuk jadi tempat sedekah, antara lain:

1.      TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) dengan waktu baca 3 kali seminggu dan setiap anak mampu membaca 5-8 buku per minggu. Sedekah buku bisa dilakukan untuk taman bacaan.

2.      GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu buta aksara. Bersedekahlah dengan mengajari mereka membaca dan menulis.

3.      KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah. Sedekah dengan mengajar baca-tulis-hitung.

4.      YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim binaan dan 4 diantaranya dibeasiswai, Sedekah dengan memberikan santunan.

5.      JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut. Sedekah dengan meringankan beban ekonomi kaum lansia.

6.      TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel. Sedekah dengan menemani bermain atau ngobrol agar hidupnya ceria.

7.      KOPERASI LENTERA dengan 31 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi. Sedekah dengan memberi penyuluhan atau motivasi.

8.      DonBuk (Donasi Buku) sebagai sedekah buku untuk taman bacaan.

9.      RABU (RAjin menaBUng) sebagai sedekah mengajari pentingnya menabung pada anak-anak.

10.  LITDIG (LITerasi DIGital) sebagai sedekah dengan mengajari computer, di samping mengenalkan cara internet sehat

11.  LITFIN (LITerasi FINansial) sebagai sedekah dengan edukasi pentingnya hidup hemat dan literasi keuangan pada warga.

12.  LIDAB (LIterasi ADAb) sebagai sedekah untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre.

 

Sedekah itu sederhana. Asal mau berbagi dan menebar kebaikan. Sedekah pun mengingatkan akan pentingnya “ada saat mencari, ada saat memberi”. Karena sedekah adalah “simpanan” seseorang sebelum “pulang”. Maka tertulis jelas bahwa “penghuni alam kubur sangat ingin kembali ke dunia, hanya untuk bersedekah”. Orang-orang yang  menyesal karena terlalu cinta harta di dunia dan berlomba-lomba mengumpulkan tapi lupa membagikannya. Maka sedekahlah ke taman bacaan, maka keajaiban hidup pun akan terkuak. Sulit jadi mudah dan jauh jadi dekat, akibat sedekah. 

 

Maka bersedakahlah di taman bacaan. Karena sedekah adalah bahasa yang bisa didengar orang tuli dan bisa dipahami orang bodoh. Sebab apa yang kamu makan akan habis, apa yang kamu beri akan kekal. Salam literasi. #SedekahDiTamanBacaan #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #KampungLiterasiSukaluyu