Kamis, 30 Mei 2019

TBM Lentera Pustaka Gelar Khitanan Massal Warga Kurang Mampu

TBM Lentera Pustaka Gelar Khitanan Massal Warga Kurang Mampu

Sebagai wujud kepedulian sosial, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka  akan menggelar Khitanan Massal bagi anak-anak yatim piatu dan warga kurang mampu pada Sabtu, 29 Juni 2019 pukul 07.00-16.00 WIB di TBM Lentera Pustaka Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor.

Khitanan Massal TBM Lentera Pustaka ini akan diikuti sekitar 40 anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Sedangkan biaya khitanan massal diperoleh dari para donatur dan sahabat pendiri TBM Lentera Pustaka di Jakarta. Di samping beroperasi sebagai taman bacaan masyarakat sebagai tempat membangun tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah, TBM Lentera Pustaka pun berkomitmen untuk peduli sosial dalam bentuk kegiatan khitanan massal.    

"Khitanan Massal TBM Lentera Pustaka ini diselenggarakan untuk membantu meringankan beban warga kurang mampu, khususnya anak-anak yang ingin dikhitan. Saya pun berterima kasih kepada sahabat-sahabat saya yang siap menjadi donatur. Ini cara kami untuk "mengubah niat baik jadi aksi nyata agar menjadi ladang amal kita semua" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.


Khitanan Massal TBM Lentera Pustaka ini, nantinya, akan dijadikan kegiatan sosial 5 tahunan sebagai realisasi kepedulian TBM Lentera Pustaka terhadap lingkungan sekitar. TBM Lentera Pustaka bersyukur dapat membangun sinergi bersama warga sekitar dan para donatur yang peduli sehingga bisa menggelar khitanan massal ini.

Khitanan massal TBM Lentera Pustaka patut diartikan sebagai sikap yang menunjukkan perhatian terhadap nasib orang lain, dengan cara membantu warga yang membutuhkan khususnya dalam meng-khitan anak-anaknya. TBM Lentera Pustaka menyadari keberadaannya harus memberi arti kepada masyarakat sekitar. Karena itu, perbuatan baik sekecil apapun harus terus ditegakkan. Agar bisa menjadi berkah bagi semua pihak.

TBM Lentera Pustaka sebagai satu-satunya taman bacaan resmi di Kec. Tamansari Kab. Bogor bertekad untuk terus membangun tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak usia sekolah. Saat ini, TBM Lentera Pustaka dikenal sebagai taman bacaan yang unik dan kreatif, dengan berbagai aktivitas menyenangkan. Untuk itu, TBM Lentera Pustaka mengajak berbagai pihak, baik korporasi maupun individu, untuk ikut berkontribusi dalam gerakan “donasi buku” ke taman bacaan. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak.

Patut diketahui, saat ini, TBM Lentera Pustaka memiliki 60 anak pembaca aktif yang sudah terbiasa membaca 5-10 buku per minggu. Dengan koleksi 3.000 buku bacaan, anak-anak di sekitar Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu aktif membaca secara rutin 3 hari dalam seminggu. Beberapa tradisi unik di TBM Lentera Pustaka, antara lain: adanya senam literasi, salam literasi, doa literasi, dan kegiatan membaca bersuara.

“Saya atas nama TBM Lentera Pustaka pun ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu aktivitas membaca di taman bacaan ini, termasuk kepada sponsor korprasi seperti Chubb Life, AJ Tugu Mandiri, dan Asosiasi DPLK. Semoga kepedulian kita menjadi amal yang diberkahi Allah SWT” tambah Syarifudin Yunus.

TBM Lentera Pustaka belum lama ini pun didapuk sebagai nara sumber dalam program Halo Indonesia DAAI TV, Rabu 8 Mei 2019 dengan tajuk “Kegiatan Literasi yang Menyenangkan”. Sebagai bagian untuk mensosialisasikan kegiatan membaca di kalangan anak-anak dengan cara menyenangkan dan kreatif. Sebuah kegiatan membaca rutin dan di alam terbuka yang masih tetap hidup di kalangan anak-anak usia sekolah zaman now.

Maka penting hari ini, masyarakat ikut aktif membangun kepedulian demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak usia sekolah, khususnya bagi anak-anak tidak mampu yang ada di pelosok daerah seperti anak-anak TBM Lentera Pustaka. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?
     
Mari ubah niat baik jadi aksi nyata bersama TBM Lentera Pustaka … #TBMLenteraPustaka #BacaBUkanMaen #BudayaLiterasi #KhitananMassal



Jumat, 24 Mei 2019

Tiap Tamu Ikut Senam Literasi di Taman Bacaan Lentera Pustaka


Tiap Tamu Ikut Senam Literasi, Tradisi Taman Bacaan Lentera Pustaka

Bila ada taman bacaan di Indonesia yang selalu mengajak “tamu yang berkunjung’ ikut senam literasi, itu hanya ada di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka. Tiap tamu pasti ikut bergoyang dan bersenam ria yang dipandu anak-anak pembaca aktif di taman bacaan yang terletak di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor di Kaki Gunung Salak.

Senam literasi selalu diperagakan sekitar 60 anak-anak pembaca aktif di TBM Lentera Pustaka sebelum memulai aktivitas membaca. Tujuannya, agar lebih semangat dalam membaca. Maklum, anak-anak kampung usia sekolah di wilayah ini sebelumnya “jauh dari akses buku bacaan” sehingga dibutuhkan cara yang beda untuk membangun motivasi membaca pada diri mereka.

Dengan gerakan senam yang dirancang anak-anak taman bacaan, setiap tamu ikut bergerak dan senam selama 1 lagu “Maumere” yang sudah menjadi tradisi di Taman Bacaan Lentera Pustaka.

“Senam literasi sudah menjadi tradisi di TBM Lentera Pustaka. Sebelum memulai jam baca, mereka senam dulu. Agar lebih semangat dalam meningkatkan tradisi baca dan budaya literasi. Maka tiap tamu yang datang pun harus ikut bersenam” ujar Syarifudin Yunus, Kepala Program TBM Lentera Pustaka.


Selain senam literasi, Taman Bacaan Lentera Pustaka yang dikenal unik dan kreatif ini juga mempunyai tradisi lain, seperti” salam literasi, doa literasi, membaca bersuara, dan event bulanan yang selalu digelar setiap bulan sambal menikmati jajanan kampung gratis. Bahkan lebih dari itu, anak-anak TBM Lentera Pustaka pun selalu diajarkan adab saat membaca untuk 1) mengucap salam, 2) mencium tangan, 3) berdoa, dan 4) budaya antre. 

Senam literasi TBM Lentera Pustaka juga dimaksudkan untuk 'mengusir" rasa bosan dan malas anak-anak di saat membaca. Maklum, anak-anak TBM Lentera Pustaka sebelumnya sama sekali tidak dekat dengan buku. Karena memang tidak ada TBM di wilayah ini sebelumnya. Memang tidak mudah, tapi berkat komitmen dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya hingga kini tradisi "Senam Literasi" di TBM Lentera Pustaka selalu terselenggara dan mampu memacu semangat baca anak-anak.

“Selain membangun tradisi baca dan budaya literasi, TBM Lentera Pustaka juga mengajarkan senam literasi dan salam literasi sebagai nilai-nilai yang melekat di anak-anak di samping menanamkan peradaban baik yang harus ada dalam perilaku anak-anak, seperti mengucap salam dan mencium tangan” tambah Syarifudin Yunus yang juga Dosen Unindra dan Mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak.

Pengalaman senam literasi ini pula yang dirasakan sekitar 16 orang professional dari Tim EB Dream Catcher yang melakukan “Goes to Charity” pada Jumat, 24 Mei 2019 sore. Sebagai tamu, para tamu ikut bergerak dan senam bersama anak-anak pembaca aktif di Taman Bacaan Lentera Pustaka. Karena dengan senam literasi, ada makna pentingnya menjaga semangat dalam hidup samabil bergerak agar lebih dinamis.

Memang tidak mudah menegakkan tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak. Karena itu, dibutuhkan kreativitas dan inovasi dalam mengelola taman bacaan seperti yang dilakukan TBM Lentera Pustaka. Bila Anda penasaran, berkunjunglah ke TBM Lentera Pustaka pada saat jam baca di hari Rabu dan Jumat atau saat laboratorium baca di hari Minggu. Maka senam literasi pun akan menyambut kehadiran Anda.

Jadilah bagian untuk terus mengkampanyekan pentingnya tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak kita, dengan bersenam literasi di Taman Bacaan Lentera Pustaka di Kaki Gn. Salak Bogor.

Mari kita selamatkan masa depan anak-anak melalui buku bacaan, bukan melalui smartphone. Jangan biarkan teknolgi digital dan gaya hidup mengalahkan tradisi baca anak-anak. Inilah saatnya kita turun tangan dan terjun langsung membangun budaya membaca anak-anak. Agar mereka dapat mengenal dirinya sendiri dan siap menyongsong masa depan yang penuh tantangan … #SenamLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi
=========
Jadilah relawan dan contributor untuk membangun tradisi baca anak-anak usia sekolah bersama Taman Bacaan Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor.
Untuk informasi lebih lanjut dan partisipasi/donasi silakan hubungi:
TBM Lentera Pustaka
Jl. Masjid No. 77 RT 02/12 Kp. Warung Loa Ds. Sukaluyu Kec. Tamansari Bogor 16610
Telp: 0812 8568 3535 atau Email: lentera.pustaka77@gmail.com
Rekening Bank BNI Cabang Jkt. Sampoerna Strategic (a.n. Syarifudin Yunus)
No. Rek. 028-826-1601
Tanpa Baca Kita Merana…!


Dream Catcher Profesional Gelar “Goes to Charity” ke Taman Bacaan Lentera Pustaka

Di tengah kesibukan bekerja, Tim EB Dream Catcher Manulife di bawah komando Baarnb Yosia dan 16 anggotanya, hari ini menggelar acara “Goes to Charity” ke Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Kaki Gn. Salak Bogor. Hal ini sebagai wujud kepedulian sosial terhadap pengembangan minat baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah. Tim EB Dream Catcher yang terdiri dari tenaga pemasar GLH dan DPLK yang professional menyalurkan donasi berupa buku bacaan, pakaian layak pakai, tas, dan uang pengembangan taman bacaan. Donasi diserahkan secara langsung oleh Baarnb Yosia, Rio, dan Dji Polin kepada Syarifudin Yunus selaku Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di hadapan 50 anak-anak taman bacaan.

“Kegiatan Goes to Charity EB Dream Catcher tahun 2019 ini adalah inisiai tim kami yang peduli terhadap budaya baca dan literasi anak-anak. Kami sangat senang bisa berkunjung dan interaksi langsung dengan anak-anak yang gemar membaca. Budaya baca inilah yang sangat dibutuhkan anak-anak Indonesia saat ini. Dan kami sebagai profesional harus peduli kepada anak-anak” ujar Baarnb Yosia saat penyerahan di TBM Lentera Pustaka Jumat sore, 24 Mei 2019.


Dengan formasi lengkap, 16 anggota EB Dream Catcher seperti Nahri, Faruk, Sandra, Tina, Lisa, Uli, Gita, Edo, Ronald, Rafik, Cornel, Charlee, Mega, Panji, Rio, Djie Polin, Baarnb ikut serta membimbing anak-anak dalam kegiatan membaca, di samping ikut senam literasi ala taman bacaan Lentera Pustaka. “Saya senang sekali bisa berdonasi ke taman bacaan yang kreatif seperti Lentera Pustaka ini. Semoga mereka bisa terus sekolah dan mampu meraih cita-cita melalui buku bacaan yang bisa mengubah cara berpikir anak-anak” kata Djie Polin, anggota Dream Catcher.

Dengan donasi ini, maka TBM Lentera Pustaka kini memiliki lebih dari 3.200 koleksi buku bacaan yang akan dimanfaatkan oleh 60 anak pembaca aktif dengan “jam baca” seminggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu). Sebagai satu-satunya taman bacaan masyarakat yang resmi di Kec. Taman Sari Kab. Bogor, TBM Lentera Pustaka bertekad menjadikan anak-anak usia sekolah bisa terbebas dari ancaman putus sekolah, di samping dapat meningkatkan tradisi baca anak-anak yang membutuhkan bantuan. Tentu, berkat dukungan para professional dan korporasi yang peduli sosial.

“Atas nama TBM Lentera Pustaka, saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian EB Dream Catcher. Donasi ini patut menjadi contoh konkret bagi kalangan profesional untuk terus bekerja secara optimal namun tetap peduli terhadap literasi anak-anak. Insya Allah bekerja mudah, dan hasilnya pun berkah” kata Syarifudin Yunus, Kepala Program TBM Lentera Pustaka.


Di tengah gempuran era digital seperti sekarang, budaya membaca anak memang harus terus ditegakkan. Karena dengan membaca, akan lahir generasi penerus bangsa yang berwawasan luas dan memiliki karakter yang tangguh. Untuk itu, komitmen dan dukungan kaum profesional seperti EB Dream Catcher sangat diperlukan demi tegaknya budaya baca anak-anak.

Melalui kegiatan sosial semacam ini, siapapun, bisa belajar. Bahwa kerasnya kehidupan dan pekerjaan terkadang dapat menjadi lebih ringan ketika ada kepedulian yang bisa dibagikan untuk sesama ….  Karena dengan peduli, kita dapat meluaskan dunia anak-anak secara sederhana… #DreamCatcher #TBMLenteraPustaka #BudayaLiterasi #BacaBukanMaen

Sabtu, 18 Mei 2019

Taman Bacaan Lentera Pustaka Gelar Bukber Bersama Yatim dan Warga


Taman Bacaan Lentera Pustaka Gelar Bukber Bersama Yatim dan Warga

Sebagai rangkaian program “Ngabuburit Baca” selama Ramadhan 1440 H, Taman Bacaan Masyaralat (TBM) Lentera Pustaka menggelar acara Buka Puasa Bersama dengan anak-anak yatim dan warga yang dihadiri sekitar 90 orang di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu pada Sabtu, 18 Mei 2019 di markas TBM Lentera Pustaka.

Ajang ini juga menampilkan Agil (pembaca aktif putra) dan Riska (pembaca aktif putri) sebagai dai cilik yang dicetak TBM Lentera Pustaka untuk menyampaikan hikmah Ramadhan. Dalam balutan sajian khas “nasi liwet lentera pustaka”, acara buka puasa bersama TBM Lentera Pustaka tahun ini semakin bermakna karena sekaligus dilakukan penyerahan donasi dari DSS Consulting kepada 10 anak-anak yatim binaannya. Acara ini juga dihadiri oleh tim Bale Baca Cijayanti Sentul yang sedang melakukan “studi banding” untuk belajar tata kelola taman bacaan dari TBM Lentera Pustaka. Ikut hadir pula Dayat, mahasiswa NHI Bandung yang sedang riset Wisata Literasi Lentera Pustaka.

Acara Bukber TBM Lentera Pustaka merupakan ajang tahunan sebagai realisasi kebersamaan dan kepedulian TBM Lentera Pustaka terhadap lingkungan sekitar. Karena di bulan Ramadhan ini, TBM Lentera Pustaka bersyukur dapat bersinergi bersama warga sekitar demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah.

“TBM Lentera Pustaka berkomitmen kuat untuk menebar kebaikan sekecil apapun. Agar bisa menjadi berkah bagi semua pihak. Apa yang dijalani taman bacaan selama ini patut disyukuri” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.


Sebagai satu-satunya taman bacaan resmi di Kec. Tamansari Kab. Bogor bertekad untuk terus membangun tradisi baca di kalangan anak-anak usia sekolah. Saat ini, TBM Lentera Pustaka dikenal sebagai taman bacaan yang unik dan kreatif, dengan berbagai aktivitas menyenangkan. Untuk itu, TBM Lentera Pustaka mengajak berbagai pihak, baik koprorasi maupun individu, untuk ikut berkontribusi dalam gerakan “donasi buku” ke taman bacaan. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak.

“Saya atas nama TBM Lentera Pustaka pun ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu aktivitas membaca di taman bacaan ini, termasuk kepada sponsor koroprasi seperti Chubb Life, AJ Tugu Mandiri, dan Asosiasi DPLK. Semoga kepedulian kita menjadi amal yang diberkahi Allah SWT” tambah Syarifudin Yunus.

Patut diketahui, saat ini, TBM Lentera Pustaka memiliki 60 anak pembaca aktif yang sudah terbiasa membaca 5-10 buku per minggu, dengan koleksi yang tersedia 3.000 buku bacaan. 
Melalui senam literasi, salam literasi, doa literasi, dan kegiatan membaca bersuara menjadikan anak-anak selalu bersemangat dalam membaca.

Melalui bukber bersama anak-anak yatim dan warga, TBM Lentera Pustaka ingin menyampaikan pesan. Bahwa sudah terlalu banyak kita berharap disenangkan orang lain. Hingga lupa untuk berbuat menyenangkan orang lain, sambil membuat senyum di wajah mereka. Ya Allah mudahkanlah urusan kami, amiin... #TBMLenteraPustaka #BudayaLiterasi #BacaBukanMaen #NgabuburitBaca


Jumat, 17 Mei 2019

Peringati Hari Buku Nasional, Filosofi.Lab Donasi Buku ke TBM Lentera Pustaka


Peringati Hari Buku Nasional, Filosofi.Lab Donasi Buku ke TBM Lentera Pustaka

Dalam memperingati Hari Buku Nasional, 17 Mei 2019, Filosofi.Lab sebagai creative agency dan digital branding yang beroperasi di Indonesia hari ini, Jumat 17 Mei 2019 menyambangi markas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kaki Gn. Salak Bogor dalam rangka “CSR Filosofi Berbagi” Donasi Buku dan Buka Puasa Bersama. Tim Filosofi.Lab yang dipimpin Rizal dan Jeremia, dkk diterima langsung oleh Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.

“Kami dari Filosofi.Lab berkunjung ke TBM Lentera Pustaka untuk mendonasikan buku bacaan dan buku tulis untuk anak-anak TBM Lentera Pustaka sebagai komitmen pentingnya menegakkan tradisi baca dan budaya literasi” ujar Rizal, CEO Filosofi.Lab saat penyerahan donasi buku.

Seperti diketahui, minat baca masyarakat Indonesia saat ini terglong rendah. Karena saat ini hanya 1 dari 1.000 orang di Indonesia yang gemar membaca. Apalagi di tengah gempuran era digital, makin jauhnya anak-anak dari buku bacaan sungguh sangat memprihatinkan. Karena itu, adalah tanggung jawab semua pihak untuk ikut aktif dalam membangun tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah.

Tingginya kepedulian sosial terhadap taman bacaan, Filosofi.Lab merasa ingin terjun langsung melihat aktivitas taman bacaan Lentera Pustaka yang dikenal unik dan kreatif. Karena itu, tim Filosofi.Lab pun hadir sejak pagi untuk melakukan shooting atau pengambilan gambar terkait dengan aktivitas membaca anak-anak TBM Lentera Pustaka yang sangat menyenangkan.

“Atas nama TBM Lentera Pustaka, saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan donasi buku dari tim Filosofi.Lab. Kepedulian ini sangat memacu anak-anak kami untuk terus rajin membaca di taman bacaan” ujar Syarifudin Yunus dalam sambutannya.



Dalam kesempatan ini, TBM Lentera Pustaka pun mengundang banyak pihak, baik koroorasi maupun individu, untuk ikut berkontribusi dalam gerakan “donasi buku” ke taman bacaan. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya lietrasi di kalangan anak-anak. Caranya, dengan memilah dan memilih buku layak baca untuk disumbangkan ke taman bacaan. Buku-buku bacaan anak, buku fiksi, buku sejarah, buku akhlak dan sebagainya.

“Donasi buku sangat pas di bulan puasa. Bersedekah dalam bentuk buku agar anak-anak kita tetap akrab dengan buku daripada gadget. Ini pekerjaan sederhana tapi bernilai besar untuk masa depan anak-anak kita” tambah Syarifudin Yunus.

Patut diketahui, saat ini, TBM Lentera Pustaka memiliki 60 anak pembaca aktif yang sudah terbiasa membaca 5-10 buku per minggu, dengan koleksi yang tersedia 3.000 buku bacaan.
TBM Lentera Pustaka saat dikenal sebagai taman bacaan yang unik dan menyenangkan. Karen acara-cara dalam membangun tradisi baca tergolong unik, dengan adanya senam literasi, salam literasi, doa literasi, bahkan kegiatan membaca bersuara untuk melatih vocal dan konsentrasi dalam membaca. Bahkan melalui “Lab Baca”, anak-anak TBM Lentera Pustaka pun diajarkan untuk memahami bacaan melalui aktivitas di alam terbuka, seperti di sungai, di kebun atau di jalanan.

Ketahuilah, buku lama Anda adalah buku baru bagi yang belum membacanya. Karena itu, jadilah bagian penting untuk menegakkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak …. #TBMLenteraPustaka #BacaBUkanMaen #BudayaLiterasi #DonasiBuku



Kamis, 16 Mei 2019

Kisah tentang Buku (Selamat Hari Buku Nasional)


Kisah tentang Buku (Selamat Hari Buku Nasional)

Dulu, kata banyak orang, buku selalu dirindu. Tapi kini buku tak lebih hanya sebuah harapan palsu. Karena buku, selalu dipisahkan oleh jarak dan waktu, Sehngga banyak orang yang berkata “rindu buku” pun akhirnya menjauh dari buku. Orang-orang itu, kini memutuskan pergi meninggalkan buku. Tanpa alasan, tanpa omongan. Semua pergi ke dunia digital. Katanya, buku membosankan. Hingga kini, tanpa sepatah kata lagi, mereka terus pergi meninggalkan buku. Buku pun menyendiri. Buku yang hanya bisa diam tergugu di panggung beku. Sambil membawa setumpuk pilu …. Itulah kisah sepenggal buku di bumi Indonesia hari ini.

Maka di Hari Buku Nasional hari ini, 17 Mei 2019, marilah kita bertanya pada diri sendiri. Masihkah kita sekali saja mau memikirkan dan membaca buku? Atau kalian telah menghapus semua kisah tentang buku dari ingatanmu?

Buku makin diam membisu. Di tengah jutaan manusia di bumi ini.
Bukan hanya minat membaca buku yang rendah. Tingkat literasi pun kian payah. Lalu, lebih mudah percaya pada berita yang palsu. Hidup dalam angan-angan pikiran, dalam mimpi kekuasaan dunia. Maka wajar, hari ini tidak ada lagi rindu tentang buku…

Buku tidak lagi bisa bercerita tentang kamu, tentang kita. Karena tidak ada lagi orang-orang yang mau membaca. Bahkan sekarang, sedikit saja dari kita yang mau menulis tentang masa depan melalui buku. Kini, buku tidak lagi jadi ruang ekspresi tentang harapan dan kenyataan.

Karena kamu lebih senang berkata-kata. Tentang rasa bahagia, tentang sedihnya kehilangan, bahkan tentang pahitnya kegagalan. Buku tidak lagi jadi tempat untuk bertutur akan pentingnya perubahan, kekhawatiran, bahkan masih adanya harapan.


Buku memang banyak di nanti. Tapi saat yang sama buku pun dijauhi.
Kita tidak lagi gemar antre di toko buku. Tapi lebih senang nongkrong di kafe-kafe. Terdiam sendiri dengan gadget yang penuh mimpi. Tersenyum sendiri walau tiada arti.

Banyak orang kini sudah lupa.
Bahwa buku harusnya dijadikan kapak untuk mencairkan lautan kebekuan dalam setiap diri. Membaca buku, dianggap sudah tidak bisa dinikmati bahkan tidak lagi bisa memperkaya diri …. Itulah sebab di negeri ini, minat baca rendah, tingkat literasi payah.

Maka di Hari Buku Nasiolan hari ini, kembalikanlah buku di tengah diri.

Berangkat dari rindu kepada buku.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka yang terletak di Desa Sukaluyu Kaki Gn. Salak Bogor bertekad untuk tetap memghadirkan buku sebagai bahan bacaan bermutu. Melalui konsep "TBM-edutainment", kini terbukti ada 60 anak pembaca aktif usia sekolah yang masih mampu membaca rata-rata 5-10 buku per minggu. Dengan koleksi lebih dari 3.000 buku, TBM Lentera Pustaka ingin mengubah “mind set” agar anak-anak tetap mau membaca. Sehingga bertambah pengetahuan dan wawasan. Agar tidak dangkal pikiran; agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah.

"Di Hari Buku Nasional, 17 Mei ini, TBM Lentera Pustaka terus menggalakkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak di kampung. Agar ada harapan baik di masa depan anak-anak kita. Membaca harus dikembalikan jadi gaya hidup kita" ujar Syarifudin Yunus, Kepala Program TBM Lentera Pustaka yang berprofesi sebagai Dosen Unindra dan tengah menempuh S3 Manajemen Pendidikan di Unpak Bogor.

Ketahuilah, hanya dengan membaca, kita dapat ikut serta menyelamatkan masa depan anak-anak. Maka semua pihak harus ikut peduli dan berkontribusi. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak.

Jangan bilang kita cinta anak, bila tidak ada aksi nyata. Karena cinta bukan hanya serpihan ludah yang terpancar dari lisan semata. Tapi cinta itu tentang pengabdian dan kepedulian yang tertumpahkan tanpa henti sepanjang masa. Ubah niat baik menjadi aksi nyata…

Tetaplah berpihak, untuk mendekatkan anak-anak dengan buku. Dan jadikanlah membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan. Salam literasi dan Selamat Hari Buku Nasional …#TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi #TamanBacaan


Selasa, 14 Mei 2019

21 Cara Unik dan Kreatif, Taman Bacaan Lentera Pustaka di Kaki Gn. Salak Bogor

Ada Cara Unik dan Kreatif Akrabkan Anak dengan Buku Bacaan.

Mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) tidaklah mudah. Karena faktanya, tidak sedikit taman bacaan masyarakat yang seakan "mati suri", berjalan monoton sehingga seperti "ada tapi tiada". Apalagi di tengah era milenial seperti sekarang, taman bacaan kalah ramai dibandingkan coffee shop atau tepat nongkrong kulineran. Lalu, siapa yang harus peduli terhadap eksistensi taman bacaan masyarakat?

Kita semua sepakat. Bahwa tradisi baca dan budaya literasi sangat penting. Tapi sayangnya, tidak banyak orang peduli bagaimana cara membuat taman bacaan tetap bisa “survive” di tenag gempuran era digital. Ketahuilah, hanya ada 3 sebab taman bacaan punah; 1) buku ada pembaca tidak ada, 2) pembaca ada buku tidak ada, dan 3) komitmen pengelola TBM yang lemah, tidak fokus mengelola taman bacaan.

Maka hari ini, para pegiat literasi ditantang untuk punya “cara yang beda” dalam mengelola taman bacaan. Taman bacaan bukan hanya menjadi tempat membaca anak-anak atau masyarakat. Tapi harus mampu menjadi tempat yang menyenangkan dan "motor penggerak" aktivitas sosial dan kemasyarakatan di mana taman bacaan berada.

Berangkat dari spirit itu, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka menerapkan konsep “TBM-Edutainment” sebuah tata kelola taman bacaan masyarakat yang memadukan edukasi dan entertainment. Agar tetap bisa bertahan dan digemari anak-anak.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor, tepatnya di Kaki Gn. Salak Bogor, setidaknya menyajikan 21 (duapuluh satu) keunggulan sebagai taman bacaan, yang meliputi:
1.      Senam literasi selalu dilakukan agar semangat membaca
2.      Salam literasi sebagai motto anak-anak saat membaca
3.      Doa literasi sebelum membaca buku
4.      Membaca harus bersuara untuk melatih vocal dan konsentrasi
5.   Selalu ada event bulanan dengan mendatangkan “tamu dari luar” untuk berbagi motivasi
6.      Tiap bulan ada pesta "jajajan kampung" gratis untuk anak-anak
7.      Memanggil pedagang keliling untuk dinikmati anak-anak
8.      Tiap hari Minggu ada “Laboratorium Baca” untuk melatih pemahaman bacaan
9.      Ada sesi khusus membaca di sungai, di kebun di alam terbuka
10.  Menerapkan teknik “metaforma” untuk memahami isi bacaan
11.  Taman bacaan yang menyediakan WiFi gratis
12.  Anugerah pembaca terbaik setiap bulan
13.  Menerapkan “jam baca” seminggu 3 kali
14.  Mengusung motto #BacaBukanMaen sebagai tagline
15.  Setiap datang harus mengucapkan salam
16.  Setiap datang cium tangan sebagai budaya anak-anak
17.  Diajarkan “budaya antre” melalui jajanan kampung
18.  Pendiri dan Kepala Program terjun langsung mengajar seminggu sekali
19.  Membuat zona baca hijau “1.000 tanaman polybag”
20.  Melibatkan CSR korporasi untuk operasional taman bacaan
21.  Menjadi sentra edukasi literasi keuangan sebulan sekali

Alhasil, sepanjang tahun 2018, TBM Lentera Pustaka melalui konsep "TBM-edutainment" berhasil meraih capaian yang luar biasa. Terbukti ada 60 anak pembaca aktif usia sekolah dengan rata-rata membaca 5-10 buku per minggu. Dengan koleksi lebih dari 3.000 buku, TBM Lentera Pustaka ingin mengubah “mind set” agar anak-anak tetap mau membaca. Sehingga bertambah pengetahuan dan wawasan. Agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah.

"Konsep TBM-Edutainment saya gagas untuk TBM Lentera Pustaka agar mampu menjadikan TBM sebagai center dari edukasi dan entertainment untuk anak-anak. Harus ad acara unik dan kreatif dalam mengelola taman bacaan di zaman now” " ujar Syarifudin Yunus, Kepala Program TBM Lentera Pustaka yang berprofesi sebagai Dosen Unindra dan tengah menempuh S3 Manajemen Pendidikan di Unpak Bogor.


Di tahun 2019 ini, TBM Lentera Pustaka akan memulai dan menyiapkan kreasi dan inovasi baru sebagai bagian untuk pengembangan taman bacaan. Agar dapat mengundang daya tarik anak-anak untuk makin rajin dalam membaca. Beberapa program "TBM-Edutainment" tahun 2019 TBM Lentera Pustaka, antara lain:
1. "Gerakan BERantas Buta  aksaRA (GEBER BURA)" bagi ibu-ibu dan bapak-bapak yang buta huruf sebagai bagian pemberantasan buta huruf.
2. Implementasi "Wisata Literasi lentera Pustaka Gn. Salak" sebagai wisata alternative edukasi buat anak-anak dan keluarga yang berbasis membaca buku sambil menyusuri sungai dan kebun di alam terbuka dengan spot-spot foto yang menarik sambil berlatih cara mudah memahami isi bacaan melalui teknik metaforma.
3. PUsat Studi LITerasi MASyarakat (PUSLITMAS) sebagai pusat studi literasi masyarakat akan pentingnya kajian dan riset tentang budaya literasi secara informal (non-sekolah) yang ada di masyarakat.
4. KOmunitas Baca Orang Kampung (KOBAK) sebagai gerakan moral untuk membangun tradisi baca dan budaya literasi orang-orang kampung yang dewasa untuk ikut serta membaca buku. Daripada ngobrol dan nongkrong lebih baik membaca agar dapat membimbing anak-anaknya yang sekolah dengan memadai.
5. Edukasi Literasi Finasial (EDULIF) sebagai bentuk program edukasi literasi keuangan anak-anak setiap bulan. Tujuannya, agar anak-anak mampu mengelola uang secara sederhana, membelanjakan uang berdasarkan "kebutuhan" bukan "keinginan" yang disponsori oleh AJ Tugu Mandiri, AJ Chubb Life Indonesia, dan Perkumpulan DPLK.

Ketahuilah, hanya dengan membaca, kita dapat ikut serta menyelamatkan masa depan anak-anak. Maka semua pihak harus ikut peduli dan berkontribusi. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak.
Melalui buku dan perilaku membaca, TBM Lentera Pustaka bertekad "tidak ada lagi anak yang putus sekolah" sehingga tercapai ketuntasan belajar hingga jenjang SMA.

Jangan bilang kita cinta anak, bila tidak ada aksi nyata. Karena cinta bukan hanya serpihan ludah yang terpancar dari lisan semata. Tapi cinta itu tentang pengabdian dan kepedulian yang tertumpahkan tanpa henti sepanjang masa. Ubah niat baik menjadi aksi nyata…

Di taman bacaan, setiap kita bisa belajar tentang hidup. Kita mau jadi apa? Jadi pemain, jadi sutradara, atau jadi penonton yang hanya bisa berkomentar tanpa bertindak ….

Jangan pernah menyerah mengelola taman bacaan masyarakat. Karena selalu ada cara unik dan kreatif untuk menjadikan taman bacaan masyarakat selalu menarik dan menyenangkan untuk anak-anak. Salam literasi …
#TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi #TamanBacaan