Sabtu, 31 Oktober 2020

Jl. Sama Aku - Nikah Sama Orang Lain, 1 dari 8 Nama Jalan Candaan TBM Lentera Pustaka

Setiap daerah, setiap wilayah pasti punya nama jalan masing-masing. Biasanya, nama jalan ada sejarahnya, ada asal-usulmya. Seperti nama pahlawan, nama buah-buahan, nama hewan dan masih banyak lagi. Semua itu, tentu nama jalan resmi dan ada aturannya.

Namun, beda halnya di sekitar Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor. Di sini, ada nama-nama jalan sekadar candaan. Nama jalan yang dibuat agar orang yang lewat tersenyum. Maklum, orang sekarang kan banyak yang stress atau galau. Jadi, bolehlah diberi hiburan saat melintas di sekitar TBM Lentera Pustaka.

 

Nama jalan candaan di sekitar TBM Lentera Pustaka dibuat bukan tanpa tujuan. Nama jalan candaan diharapkan mampu "memanggil" orang-orang yang peduli pada taman bacaan dan wisatawan untuk "mampir" ke taman bacaan. Ibaratnya biar ada "pemantik hiburan" buat medsos mereka. Maklum, TBM Lentera Pustaka terletak dan berada di kawasan wisata Gn. Salak Bogor yang tiap week end ada 5.000-an orang berwisata. Alhasil, hampir tiap hari Minggu selalu saja ada tamu yang berkunjung, entah menyumbang buku bacaan atau berbagi snack ke anak-anak TBM atau bahkan melihat aktivitas TBM. Itulah yang disebut "TBM Edutainment", sebuah model pengembangan taman bacaan yang memadukan edukasi n entertainment di taman bacaan. Agar anak-anak yang membaca lebih semangat karena dipedulikan orang-orang lain di luar sana. Sebuah kepedulian orang dewasa ada di taman bacaan. Bila mau dikelola dengan kreatif.

Lalu apa saja nama jalan candaan di TBM Lentera Pustaka? Jika disimak pelan-pelan bikin tergelitik yang membacanya. Dan jangan sampai baper. Anggap saja nasihat kehidupan. Berikut 8 nama jalan candaan yang sudah ada di TBM Lentera Pustaka dan artinya:

1.      JL. MASA DEPAN – BARENG ELO? GAK DEHYA. Artinya, banyak orang baru “jalan berdua’ sudah ngomongin masa depan. Inilah itulah padahal belum modal apa-apa. Maka “jalan masa depan” bereng elo, gak deh ya.

2.      JL. KITA TUH - MASIH PANJANG TAU. Artinya, banyak orang yang baru jalin hubungan sebentar alias seumur jagung tapi imajinasinya sudah kemana-mana. Kurang sadar diri, kayak sudah lama dan mapan gitu, padahal nol besar. Maka, “jalan kita tuh” masih panjang tau.

3.      JL. NIN AJA DULU – KALO COCOK BARU NIKAH. Artinya, setiap hubungan dijalankan saja dulu. Tidak usah banyak keinginan apalagi janji palsu. Ngomong sana-sini, tapi buktinya gak ada. Maka, “jalan nin aja dulu” kalo cocok baru nikah.

4.      JL. DOANG AJA – JADIAN KAGAK. Artinya, sekarang ini banyak orang ngajak pacaran ngajak jalan. Sering chat romantis bahkan tiap hari selalu WA atau telpon. Tapi sayang, statusnya gak jelas. Dibilang pacar bukan, tapi jalan bareng terus. Maka, “jalan doang aa”, jadian kagak.

5.      JL. BARENG YUK – ASAL SAMBIL BACA. Artinya, banyak orang awalnya ngajak jalan bareng sebelum pacarana. Penjajakan sambil pengen tahu satu sama lainnya. Sah-sah saja sih tapu jangan lupa sambil baca buku. Biar jadi pasangan yang literat. Maka, “jalan bareng yuk” asal sambil baca buku

6.      JL. SAMA AKU – NIKAH SAMA ORANG LAIN. Artinya sitiran buat orang-orang yang suka ngajak jalan orang bahkan sampai pacarana lama. Tapi ujung-ujungnya malah nikah sama orang lain. Alias PHP. Maka, “jalan sama aku” bikah sama orang lain.

7.      JL. BAHAGIA – ULAH DILUPAKAN. Artinya, pesan moral buat semua orang. Apapun kondisi dan keadaannya, maka jangan lupa untuk bahagia. Karena tidak ada yang bisa bahagiakan diri sendiri selain orangnya itu sendiri. Tidak udah berharap banyak dari orang lain. Maka, “jalan Bahagia” jangan (ulah) dilupakan.

8.      JL. LENTERA PUSTAKA – HIDUP LEBIH BERKAH. Artinya, sesuai nama taman bacaan “Lentera Pustaka”, tradisi baca dan budaya literasi harus tetap tegak berdiri apapun kondisinya. Agar anak-anak tidak “kalah” dari ponsel atau pergaulan bebas. Maka, “jalan lentera Pustaka” hidup jadi lebih berkah.

 

Begitulah kira-kira 8 nama jalan candaan yang ada di TBM Lentera Pustaka. Sebagai upaya memotivasi dan menghibur 70-an anak-anak yang kini telah rajin membaca smeinggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu). Padahal sebelumnya, mereka anak-anak yang jauh dari akses buku bacaan. Bahkan terancam putus sekolah akibat kemiskinan atau ketiadaan ekonomi orang tua.

 


Kampanye “nama jalan candaan’ di TBM Lentera Pustaka pun akan diteruskan. Ada nama-nama jalan lain yang belum dibuat, seperti: 1) JL. BERDAMPINGAN – TAPI GAK PERNAH JAJAN, 2) JL. KEMANA-MANA – UJUNGNYA BALIK KE GUE, 3) JL. KUATKAN HATIMU - BILA MAU BERSAMAKU, 4) JL. SUNYI SEPI – SEPERTI HATIKU SENDIRI, 5) JL. SIBUK BANGET – TAPI GAK ADA HASILNYA, 6) JL. INI LURUS – YANG BENGKOK KAMU, 7) JL. MUTER-MUTER – GAK JELAS KAYAK KAMU, dan 8) JL. TERBAIK APA? – KITA PUTUS AJAH.

 

Untuk diketahui, TBM Lentera Pustaka merupakan taman bacaan masyarakat (TBM) swadaya yang didirikan oleh Syarifudin Yunus, seorang dosen, konsultan dan edukator dana pensiun dan kini menjadi pegiat literasi di Indonesia. Terletak di kaki Gunung Salak Bogor, TBM Lentera Pustaka berdiri sejak tahun 2017 dan kini menjadi tempat membaca 70-an anak-anak usia sekolah yang terancam putus sekolah akibat kemiskinan di wilayahnya. Secara rutin mereka membaca seminggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu) dan kini telah terbiasa membaca buku 5-8 buku per minggu. Dari sebelumnya tidak memiliki akses buku bacaan sama sekali. Dengan koleksi lebih dari 3.800 buku, TBM Lentera Pustaka bertekad menegakkan tradisi baca dan budaya literasi pada anak-anak agar tidak tergerus oleh nafsu era digital yang kadang menyesatkan anak-anak. 

 

Berbekal tata kelola taman bacaan model "TBM Edutainment" yang berbasis edukasi dan entertainment, TBM Lentera Pustaka menjadi taman bacaan yang dikenal unik dna kreatif karena mentradisikan 1) membaca bersuara, 2) senam literasi, 3) salam literasi, 4) doa literasi, 5) laboratoriun baca, 6) event bulanan dengan mendatangkan "tamu dari luar" setiap bulan, dan 7) jajanan kampung gratis. 

 

Selain aktivitas taman bacaan, TBM Lentera Pustaka pun memeiliki program GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 11 ibu-ibu buta huruf namun  kini sudah bisa membaca dan menulis secara perlahan, di samping membina 12 anak yatim sebagai binaan agar tetap lanjut sekolah walaupun bapaknya sudah tidak ada. 

 

Semua dilakukan, demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi #NamaJalanCandaan



Kamis, 29 Oktober 2020

Wisata Alam Ke Kaki Gunung Salak Bogor, Pacu Adrenalin dan Kepedulian Sosial

Libur panjang kali ini, kawasan wisata Kaki Gunung Salak Bogor terpantau lengang lagi merangsang. Lengang karena tidak ada kemacetan yang mengular di sepanjang jalan. Mulai dari kota Bogor ke arah Ciapus hingga ke kaki Gunung Salak. Entah berwisata alam ke Sukamantri, Kampung Salaka, Curug Nangka, Curug Luhur hingga ke kawasan wisata Gunung Halimun Salak.  Atau menikmati hawa sejuk di villa-villa sewaan atau hotel seperti Highland Resort. Kaki Gunung Salak memang kawasan wisata yang kerap jadi pilihan banyak orang. Karena lokasi yang tidak jauh dari Jakarta (75km) dan berkonsep alam sekitar pegunungan. Wisata ke kaki Gunung Salak, lengang.

 

Lalu kenapa wisata ke kaki Gunung Salak merangsang?

Iya. Karena berwisata ke kawasan kaki Gunung Salak konsepnya berbasis alam. Ada jalur menanjak, menurun bahkan tidak sedikit yang terjal. Medan alam yang menantang biasanya selalu “merangsang” adrenalin si wisatawan. Untuk yang gemar hiking atau mendaki, kawasan wisata di sini sangat merangsang. Apalagi bila mau kemping; buka tenda, masak sendiri, dan memakai jaket tebal buat yang takut dingin. Jalur yang penuh tanjakan dan turunan pun sangat merangsang kaum goweser yang doyan bersepeda. Atau bagi para penikmat alam yang malam hari gemar bakar ikan atau bakar jagung. Semuanya merangsang, Sambil mampir ngopi di warung-warung pinggir jalan, berwisata bareng komunitas atau keluarga ke kaki Gunung Salak makin merangsang pikiran kreatif lagi menenangkan.

 

Buat yang belum tahu, ada segudang “surga liburan” di kaki Gunung Salak Bogor.  Bukan hanya menawarkan sensasi kesejukan udara, melancing ke kaki Gunung Salak pun memberi keindahan alam yang menarik sehingga mampu mengusir stress dan kepenatan akibat aktivitas kerja. Setelah menyusuri jalan tol hingga Kota Bogor lalu menuju kawasan Kaki Gunung Salak, ada beberapa “surga liburan” yang jadi favorit pelancong seperti 1) Curug Nangka, cocok untuk hiking sambil menadang air terjun, 2) Curug Luhur, air terjun untuk meredam galau, 3) Taman Nasional Gunung Halimun Salak, kawasan hutan yang sejuk  dan berkabut yang dipenuhi air terjun dan wisata alam yang menantang, 4) Pura Parahiyangan Agung Jagatkarta dan Kampung Salaka, sebagai kawasan melatih toleransi sosial dan humanism dari tempat ketinggian, dan ada pula 6) TBM Lentera Pustaka, sebuah taman bacaan yang menjadi sentra tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah. TBM Lentera Pustaka merupakan satu-satunya taman bacaan resmi di Kaki Gunung Salak Bogor yang dikenal kreatif dan inovatif dalam membangun tradisi baca anak-anak di zaman now yang kian luntur dari buku bacaan. Taman bacaan ini layak menjadi “surga liburan” bagi Anda yang memiliki kepedulian terhadap tegaknya budaya baca anak-anak sambil ber-interaksi dengan anak-anak untuk berbakti sosial, berdialog atau sharing informasi agar anak-anak di kampung ini getol membaca dan belajar sehingga “terbebas” dari putus sekolah

 


TBM Lentera Pustaka merupakan taman bacaan masyarakat (TBM) swadaya yang didirikan oleh Syarifudin Yunus, seorang dosen, konsultan dan edukator dana pensiun dan kini menjadi pegiat literasi di Indonesia. Terletak di kaki Gunung Salak Bogor, TBM Lentera Pustaka berdiri sejak tahun 2017 dna kini menjadi tempat membaca 60-an anak-anak usia sekolah yang terancam putus sekolah akibat kemiskinan di wilayahnya. Secara rutin mereka membaca seminggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu) dan kini telah terbiasa membaca buku 5-8 buku per minggu. Dari sebelumnya tidak memiliki akses buku bacaan sama sekali. Dengan koleksi lebih dari 3.800 buku, TBM Lentera Pustaka bertekad menegakkan tradisi baca dan budaya literasi pada anak-anak agar tidak tergerus oleh nafsu era digital yang kadang menyesatkan anak-anak. 

 

Berbekal tata kelola taman bacaan model "TBM Edutainment" yang berbasis edukasi dan entertainment, TBM Lentera Pustaka menjadi taman bacaan yang dikenal unik dna kreatif karena mentradisikan 1) membaca bersuara, 2) senam literasi, 3) salam literasi, 4) doa literasi, 5) laboratoriun baca, 6) event bulanan dengan mendatangkan "tamu dari luar" setiap bulan, dan 7) jajanan kampung gratis. 

 

Selain aktivitas taman bacaan, TBM Lentera Pustaka pun memeiliki program GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 11 ibu-ibu buta huruf namun  kini sudah bisa membaca dan menulis secara perlahan, di samping membina 12 anak yatim sebagai binaan agar tetap lanjut sekolah walaupun bapaknya sudah tidak ada. 

 

Satu pesan buat Anda yang berwisata ke kaki Gunung Salak. Karena gunung itu tinggi, jangan pernah merasa atau berpikir untuk menaklukkan gunung. Cukup untuk bersahabat dengan alam sambil bersyukur untuk mengingat betapa besarnya anugerah Allah SWT. Setinggi apapun pangkat dan jabatan Anda, jang pernah ingin menaklukkan atau menundukkan apapun. Karena menundukkan hanya sifat Allah “al qohar”.

Selamat berwisata dengan nyaman… Salam literasi #WisataKakiGunungSalak #TBM LenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi #BacaBukanMaen



Rabu, 28 Oktober 2020

Maulid Nabi, Mari Mencintai Keteladanan Nabi Muhammad SAW

Mari membaca dan mengenal tentang Nabi Muhammad SAW. Agar kita dan anak-anak kita lebih cinta kepada keteladanannya ... @copasan bermanfaat


BIODATA RASULULLAH S.A.W

🖌 Nama : Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hashim.

🖌 Tarikh lahir : Subuh hari Isnin, 12 Rabiulawal bersamaan 20 April 571 Masehi,

(dikenali sebagai Tahun Gajah; karena peristiwa tentara bergajah Abrahah yang menyerang kota Ka'bah)

🖌 Tempat lahir : Di rumah Abu Thalib, Makkah Al-Mukarramah.

🖌 Nama bapak : Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hashim.

🖌 Nama ibu : Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf.

🖌 Pengasuh pertama : Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapak Rasulullah SAW).

🖌 Ibu susu pertama : Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab).

🖌 Ibu susu kedua : Halimah binti Abu Zuaib As-Sa'diah (lebih dikenali Halimah As-Sa'diah, suaminya bernama Abu Kabsyah).


USIA 5 TAHUN

💓 Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat

ROSULALLAH MUHAMMAD SHOLLALLAHU'ALAIHI WASALLAM Manusia suci tanpa cela dan noda dibelah dadanya untuk menambah kesucian di dalam hatinya...


USIA 6 TAHUN

💓 Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia di Al-Abwa '

(sebuah kampung yang terletak di antara Makkah dan Madinah, baginda dipelihara oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapak Rasulullah SAW)

dan dibiayai oleh datuknya Abdul Muththalib.


USIA 8 TAHUN

💓 Datuknya, Abdul Muththalib pula meninggal dunia.

Baginda dipelihara pula oleh bapak saudaranya, Abu Thalib.


USIA 9 TAHUN (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun).

💓Bersama bapak saudaranya, Abu Thalib bermusafir ke Syam atas urusan perniagaan.


💓Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendeta Nasrani bernama Bahira (Buhaira) telah bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang

pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa itu.


USIA 20 TAHUN

💓Terlibat dalam peperangan Fijar. Ibnu Hisyam di dalam kitab 'Sirah', jilid1, halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad SAW ialah 14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan

berperanan mengumpulkan anak-anak panah sahaja.

💓Menyaksikan ' perjanjian Al-Fudhul ' ; perjanjian damai untuk memberi pertolongan kepada orang yang didzalimi di Makkah.


USIA 25 TAHUN

💓Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah.

💓Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah.

💓Baginda SAW bersama-sama Abu Thalib dan beberapa orang bapak saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapak saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.

💓Mas kawin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.



USIA 35 TAHUN

💓Banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan dinding Ka'bah.

💓Pembinaan semula Ka'bah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk Makkah.


💓Rasulullah SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan 'Hajarul-Aswad' ke tempat asal dan sekaligus meredakan pertelingkahan berhubung perletakan batu tersebut.


USIA 40 TAHUN

💓Menerima wahyu di gua Hira' sebagai pelantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman.


USIA 53 TAHUN

💓Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq.

💓Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal / 24 September 622M.


USIA 63 TAHUN

💓Kewafatan Rasulullah SAW di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12 Rabiulawal tahun 11Hijrah / 8 Juni 632 Masehi.


ISTERI-ISTERI RASULULLAH SAW

💚 Khadijah Binti Khuwailid.

💚 Saudah Binti Zam'ah.

💚 Aisyah Binti Abu Bakar (anak Sayyidina Abu Bakar).

💚 Hafsah binti 'Umar (anak Sayyidina 'Umar bin Al-Khattab).

💚 Ummi Habibah Binti Abu Sufyan.

💚 Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah).

💚 Zainab Binti Jahsy.

💚 Maimunah Binti Harith.

💚 Safiyah Binti Huyai bin Akhtab.

💚 Zainab Binti Khuzaimah (digelar 'Ummu Al-Masakin', Ibu Orang Miskin).


ANAK-ANAK RASULULLAH SAW


1.💜 Qasim

2.💜 Abdullah

3.💜 Ibrahim

4.💜 Zainab

5.💜 Ruqaiyah

6.💜 Ummi Kalthum

7.💜 Fatimah Al-Zahra'


ANAK TIRI RASULULLAH SAW


💙 Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah at-Tamimi (anak  Sayyidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).


SAUDARA SESUSU RASULULLAH SAW

IBU SUSUAN/SAUDARA SUSUAN

1. Thuwaibah → Hamzah

2. Abu Salamah → Abdullah bin Abdul Asad


SAUDARA SUSUAN

1. Halimah Al-Saidiyyah → Abu Sufyan bin Harith bin Abdul Muthallib

2. Abdullah bin Harith bin Abdul ' Uzza

3. Syaima ' binti Harith bin Abdul ' Uzza

4. 'Aisyah binti Harith bin abdul ' Uzza


BAPAK DAN IBU SAUDARA RASULULLAH SAW

( ANAK-ANAK KEPADA ABDUL MUTHTHALIB)

1. Al-Harith

2. Muqawwam

3. Zubair

4. Hamzah *

5. Al-Abbas *

6. Abu Talib

7. Abu Lahab (nama asalnya Abdul Uzza)

8. Abdul Ka'bah

9. Hijl

10. Dhirar

11. Umaimah

12. Al-Bidha (Ummu Hakim)

13. Atiqah ##

14. Arwa ##

15. Umaimah

16. Barrah

17. Safiyah (ibu kepada Zubair Al-Awwam) *

Ktrgn: * masuk Islam.

## Ulama berselisih pendapat tentang Islamnya.


Sabda Rasulullah SAW:

"Sesiapa yang menghidupkan sunnahku, maka sesungguhnya dia telah mencintai aku

Dan sesiapa yang mencintai aku niscaya dia bersama-samaku di dalam syurga"

(Riwayat Al-Sajary daripada Anas )


اللهم صلى وسلم على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه وسلم


Nabi Muhammad SAW - Manusia agung

KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W. SECARA LAHIRIAH

💓Begitu indahnya sifat fisikal / jasmani Baginda, sehinggakan seorang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bertemu muka dengan Baginda lantas melafazkan keislaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.


Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah:

💞 Aku belum pernah melihat lelaki yang segagah Rasulullah saw..

💞 Aku melihat cahaya dari lidahnya.

💞 Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari terbit.

💞 Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.

💞 Rasulullah umpama matahari yang bersinar.

💞 Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.

💞 Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.

💞 Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.

💞 Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.

💞 Wajahnya seperti bulan purnama.

💞 Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah di tengahnya.

💞 Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah.

💞 Mata baginda hitam dengan bulu mata yang panjang.

💞 Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di bahagian sudut.

💞 Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali pertama kali melihatnya.

💞 Mulut baginda sederhana luas dan cantik.

💞 Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.

💞 Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.

💞Janggutnya penuh dan tebal menawan.

💞 Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca.

💞 Warna lehernya putih seperti perak, sangat indah.

💞 Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.

💞 Rambutnya sedikit ikal.

💞 Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah bahu tapi disisir rapi.

💞 Rambutnya terbelah di tengah.

💞 Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur

dari dada ke pusat.

💞 Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya lebih drpd biasa.

💞 Seimbang antara kedua bahunya.

💞 Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar

dan tersusun dgn cantik.

💞 Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.

💞 Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik.

💞 Kakinya berisi, tapak kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air.

💞 Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.

💞 Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat dan putih.

💞 Warna putihnya lebih banyak.

💞 Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.

💞 Warna kulitnya putih tapi sehat.

💞 Kulitnya putih lagi bercahaya.

💞 Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kokoh.

💞 Badannya tidak gemuk.

💞 Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran sederhana lagi gagah.

💞 Perutnya tidak buncit.

💞 Badannya cenderung kepada tinggi, semasa berada di kalangan org ramai

baginda kelihatan lebih tinggi drpd mereka.

KESIMPULANNYA :

Nabi Muhammad sa.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh sepanjang zaman.


Baginda adalah semulia-mulia insan di dunia.

Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, seperti Allah dan Rasul-Nya mencintai


Wallahu'alam

Boleh/ Silahkan di share, Semoga bermanfaat...

A@miin..🙏🏻🙏🏻

SUMPAH PUSTAKA - TBM Lentera Pustaka

SUMPAH PUSTAKA (saat peringatan Hari Sumpah Pemuda)

Kami putra dan putri Relawan Bergerak, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah ilmu pengetahuan.

Kami putra dan putri Relawan Bergerak, mengaku berbangsa yang satu, bangsa manusia.

Kami putra dan putri Relawan Bergerak, menjunjung bahasa persatuan, bahasa pustaka dan kemerdekaan.

Salam literasi ... #BacaBukanMaen

#SumpahPustaka #PemudaLiterasi #TBMLenteraPustaka 



=========================================

Tentang TBM Lentera Pustaka

TBM Lentera Pustaka merupakan taman bacaan masyarakat (TBM) swadaya yang didirikan oleh Syarifudin Yunus, seorang dosen, konsultan dan edukator dana pensiun dan kini menjadi pegiat literasi di Indonesia. Terletak di kaki Gunung Salak Bogor, TBM Lentera Pustaka berdiri sejak tahun 2017 dna kini menjadi tempat membaca 60-an anak-anak usia sekolah yang terancam putus sekolah akibat kemiskinan di wilayahnya. Secara rutin mereka membaca seminggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu) dan kini telah terbiasa membaca buku 5-8 buku per minggu. Dari sebelumnya tidak memiliki akses buku bacaan sama sekali. Dengan koleksi lebih dari 3.800 buku, TBM Lentera Pustaka bertekad menegakkan tradisi baca dan budaya literasi pada anak-anak agar tidak tergerus oleh nafsu era digital yang kadang menyesatkan anak-anak. 

Berbekal tata kelola taman bacaan model "TBM Edutainment" yang berbasis edukasi dan entertainment, TBM Lentera Pustaka menjadi taman bacaan yang dikenal unik dna kreatif karena mentradisikan 1) membaca bersuara, 2) senam literasi, 3) salam literasi, 4) doa literasi, 5) laboratoriun baca, 6) event bulanan dengan mendatangkan "tamu dari luar" setiap bulan, dan 7) jajanan kampung gratis. 

Selain aktivitas taman bacaan, TBM Lentera Pustaka pun memeiliki program GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 11 ibu-ibu buta huruf namun  kini sudah bisa membaca dan menulis secara perlahan, di samping membina 12 anak yatim sebagai binaan agar tetap lanjut sekolah walaupun bapaknya sudah tidak ada. 

Karena setiap kebaikan, memang harus dilakukan. untuk memanggil kepedulian dan hati nurani kita untuk sesama. Bergabunglah bersama TBM Lentera Pustaka sebagai relawan dan donatur. Hubungi: Syarif - 0812 8568 3535. Salam literasi #TBM LenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi #BacaBukanMaen




 

Selasa, 27 Oktober 2020

Apa Kabar Pemuda Indonesia? Jangan Jago Bikin proposal Kegiatan Lupa Proposal Kehidupan

Hai Pemuda, apa kabar? Sehat selalu ya. Selamat libur Panjang juga ya Pemuda. Tapi jangan lupa tahan diri. Agar tidak jadi klaster baru Covid-19. Oke, pemuda!

 

Oh ya, Pemuda. Selamat Hari Sumpah Pemuda ya. Tidak terasa, sumpah itu sudah 92 tahun. Sumpah itulah yang mempersatukan kita. Bahkan menyadarkan akan arti penting persatuan. Maka belajar teruslah pemuda. Tanpa kenal Lelah. Jadilah pemuda yang berkualitas dan selalu menjunjung tinggi nasionalisme. Itu berarti, jangan terlalu banyak menuntut tanpa tahu berbuat. Sumpah pemuda itu bukan serapah, sumpah pemuda bukan pula gegabah.

 

Pemuda, masa depan bangsa ini ada di tangan Anda. 20 atau 30 tahun lagi. Andalah pemimpinnya. Maka jangan pernah mewarisi abu atau arangnya sumpah pemuda. Justru Anda harus mewarisi api sumpah pemuda. Agar tidak pernah padam. Masa lalu bangsa ini, seburuk apapun. Biarlah jadi pengalaman sebagai tonggak petunjuk dan penyemangat. Bukan justru jadi tonggak yang membelenggu. Apalagi mengharu-biru bangsanya sendiri.

 

Aku tahu darah mudamu, Pemuda. Berapi-api dan kadang penuh sensasi. Silakan demo, silakan kritisi bangs aini. Agar tidak semena-mena dan selalu berpihak kepada rakyatnya. Tapi jangan sajikan pesimisme apalagi anarkisme. Tanpa mau memberi solusi yang elegan. Tanpa memberi ajaran peradaban yang penuh harapan. Asal kamu tahu pemuda, tidak ada pemandangan yang paling menyedihkan selain pemuda yang pesimis dan anarkis.


 

Oh ya Pemuda. Aku salut pada semangatmu. Luar biasa dan energik sekali. Tapi semangat itu. Bukan hanya sebatas bikin proposal kegiatan yang hebat. Bukan pula sebatas ruang diskusi dan seminar. Apalagi turun ke jalan. Smeangatlah untuk memperbaiki bangsa ini, semangat berbuat dan berkarya. Dan yang tidak kalah penting, semangatlah dalam membuat proposal hidup. Tentang visi-misi dan strategi untuk meraih mimpi. Jangan sibuk mengurusi negara dan orang lain. Tapi lupa terhadap diri sendiri.

 

Percayalah Pemuda. Persatuan Indonesia itu bisa jadi omong kosong. Bila kita terlalu banyak merongrong. Karena tidak ada awan cerah di langing untuk selamanya. Kadang mendung, kadang hujan bahkan kadang ada sedikit badai. Tapi alam pasti akan bahu-membahu menolong manusia. Tuhan pun akan menolong hamba-Nya. Manakala kita optimis dan mau berbuat baik untuk semuanya.

 

Tetaplah bergerak pemuda. Jangan berhenti di titik kosong.

Hingga kita lupa, apa sebenarnya yang sedang kita perjuangkan? Bila justru membuat bangsa dan kita makin tidak percaya diri. Maka di ada di pundakmu, pemuda. Mau seperti apa bangsa ini ke depannya?

 

Sungguh tidak ada kemenangan yang bisa diraih tanpa ada persatuan.

Karena hidup itu hanya ada dua pilihan; berani dan ikhlas seperti kamu. Jika tidak berani, ikhlaslah menerimanya. Jika tidak ikhlas, maka beranilah mengubahnya. Salam Sumpah Pemuda #SumpahPemuda #PemudaIndonesia

 

Senin, 26 Oktober 2020

Momen Hari Sumpah Pemuda, IKA BINDO UNJ Imbau Gunakan Bahasa Indonesia yang Santun

Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92 pada 28 Oktober 2020 ini, IKA BINDO (Ikatan Alumni Bahasa Indonesia) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengimbau politisi dan masyarakat untuk menggunakan Bahasa Indonesia secara santun, Agar terhindar dari hoaks dan ujaran kebencian yang akhirnya jadi kasus hukum.


Ditangkapnya Gus Nur akibat ujaran kebencian. Kasus Jerinx akibat pencemaran nama baik. Bahkan maraknya hoaks seputar omnibus law UU Cipta Kerja dan Covid-19 adalah bukti Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak dipakai dengan santun. Data Kominfo menyebut ada 2.020 unggahan hoaks terkait pandemi Covid-19 di media sosia dari Jan-Okt 2020. Sementara Komnas HAM sepanjang taun 2019 menerima 4.778 aduan kasus hoaks dan ujaran kebencian.

 

Maka sesuai butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”, sudah selayaknya politisi dan masyarakat menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Bukan malah untuk menebae kebencian, menghujat atau mencemarkan nama baik.

 

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak cukup digunakan dengan baik dan benar, namun harus juga santun. Bahasa santun artinya digunakan secara positif, tidak menyinggung perasaan orang lain dan tata bahasanya pun sesuai aturan. Karena kesantunan berbahasa dapat menjaga hubungan baik dan rasa saling percaya, termasuk menghindarkan perselisihan. Adalah martabat Bahasa Indonesia sejak dicetuskan selalu memperhatikan harkat kemanusiaan dan harga diri orang lain, bukan bahasa yang provokatif atau memancing kemarahan.

 


IKA BINDO UNJ mengimbau politisi dan masyarakat agar berbahasa secara lisan atau tulisan dengan santun. Agar tidak menimbulkan kegaduhan atau masalah hukum akibat penggunaan bahasa yang tidak santun. Selain harus lebih peduli, Bahasa Indonesia pun membutuhkan kompetensi sehingga hoaks dan ujaran kebencian dapat dihindari.

 

“Di tengah era digital dan media sosial yang masif sekarang ini, sangat penting politisi dan masyarakat berhati-hati dalam berbahasa. Jangan sampai bahasa dijadikan alat menebar kebencian dan hoaks. Maka berbahasa Indonesia harus didukung oleh kompetensi. Cukup gunakan bahasa yang santun, selain baik dan benar. Agar tidak gaduh, tidak jadi masalah hukum” ujar Syarifudin Yunus, Ketua IKA BINDO UNJ dalam siaran pers hari ini (27/10/2020).


 

IKA BINDO UNJ menyadari. Bahasa Indonesia saat ini sering disalahgunakan bahkan sengaja disalahartikan. Hingga timbul istilah 1) disinformasi (informasi yang tidak tepat dan destruktif secara disengaja), 2) malinformasi (informasi fakta yang disebar untuk merugikan pihak tertentu), dan 3) misinformasi (informasi salah yang disebarkan). Hingga akhirnya timbul kasus hoaks atau ujaran kebencian yang kian marak.

 

Sebagai organisasi alumni sarjana pendidikan Bahasa Indonesia, IKA BINDO mengajak politisi dan masyarakat untuk tidak sembarang berkata-kata, apalagi di media sosial. Teks-teks bahasa yang negatif dan memprovokasi harus “dipaksa” untuk dihindari. Agar Bahasa Indonesia tetap dijunjung tinggi sebagai jati diri bangsa, di samping jadi alat pemersatu bukan pemecah-belah.

 

Bahasa bukanlah hanya asal bicara. Tapi harus memperhatikan marwah kesantunan dan martabat dalam berbahasa. Sebab, bahasa merupakan ciri kepribadian dan karakter pemakai bahasanya. Berbahasa Indonesia itu harus baik karena sesuai tempatnya, berbahasa pun harus benar karena pas maknanya. Dan bahasa pun harus santun. Agar tidak ada yang tersinggung atau merasa dipojokkan. Bahasa Indonesia yang santun berarti bahasa yang tidak memprovokasi.

 

"Berbahasa Indonesia memang mudah. Tapi bukan berarti boleh sembarangan. Kosakata atau diksi harus dipilih sesuai tujuannya, bukan malah memancing emosi atau amarah orang lain. Kesantunan berbahasa itulah masalah kita hari ini" tambah Syarifudin Yunus yang telah lebih dari 26 tahun sebagai dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI.

 

Menyadari pentingnya peran bahasa Indonesia di era digital, IKA BINDO UNJ pun bertekad untuk melakukan kajian teks tentang ujaran kebencian dan hoaks secara lebih objektif. Hal ini agar dapat dipahami oleh masyarakat tentang apa dan bagaimana teks ujaran kebencian terjadi serta dampak buruknya terhadap ilmu bahasa Indonesia. Teks bahasa itu tersurat, sedang makna tersirat. Maka untuk menjaga nilai rasa bahasa diperlukan, perilaku berbahasa yang santun.

 

Apalagi di musim pilkada tahun 2020 ini, kesantunan bahasa harus jadi prioritas.  Gunakanlah bahasa Indonesia yang merekatkankan, bukan menjauhkan. Politisi harus menghindari bahasa sarkasme atau ujaran kebencian. Agar eksistensi bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa tetap terpelihara sekalipundi tengah keberagaman dan perbedaan.

 

Maka Hari Sumpah Pemuda adalah momen. Untuk mengembalikan “khitah” Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Sabtu, 24 Oktober 2020

Seminar Bulan Bahasa UNJ; Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Sebagai bagian memperingati Bulan Bahasa 2020, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FBS UNJ berkolaborasi dengan IKA BINDO (Ikatan Alumni Bahasa Indonesia) UNJ menggelar seminar daring bertajuk “Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Perspektif Merdeka Belajar” hari ini via zoom meeting. Tujuannya, acara ini menjadi ajang praktik baik dalam menyikapi kebijakan Merdeka Belajar pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di semua level Pendidikan (SD-SMP-SMA).

 

Diikuti 500 peserta dari 28 kota di Indonesia, acara ini dibuka oleh Dr. Liliana Mulaistuti, M.Pd. (Dekan FBS UNJ) dengan menampilkan narasumber: 1) Prof. Dr. Endry Boeriswati, M.Pd. (Wadir PPs UNJ & Guru Besar PBSI UNJ), 2) Drs. Ujang Nurochmat (Guru PBSI SMPN 280 Jakara), dan Sugiyanti Notfar, M.Pd. (Kepsek SMAN 32 Jakarta). Ikut hadir pula Dr. Siti Ansoriyah (KoorProdi PBSI FBS UNJ), Syarifudn Yunus, M.Pd. (Ketua IKA BINDO UNJ), dan Nur Sekhudin, M.Pd. (dosen PBSI UNJ) selaku moderator.

 

“Kegiatan bulan Bahasa ini sangat bagus dan mencerahkan. Animonya pun sangat besar. Apalagi semua pembicara pun alumni. Prodi dan alumni harus terus kolaborasi. Agar dapat memberi pencerahan bagi guru-guru Bahasa Indonesia di manapun” ujar Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.

 


Prof. Endry dalam paparannya menegaskan merdeka belajar hakikatnya upaya menjadikan proses belajar pada jenjang apapun untuk mampu melahirkan lulusan yang bisa jadi pemimpin yang menguasai pekerjaan atau pekerja yang mampu memimpin.

 

Sementara Ujang Nurochmat menyatakan guru Bahasa dan Sastra Indonesia sejatinya sudah merdeka dalam belajar sejak lahir. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Indonesia harus kembali ke khittah belajar, yaitu 1) harus mampu memerdekakan guru dalam mengajar dan 2) memberi ruang kreativitas siswa dalam belajar.

 

Sugiyanti Notfar pun menjelaskan ada 4 program merdeka belajar yaitu 1) USBN diganti Ujian Sekolah, 2) UN diganti Asesmen Kompetensi Minimal (AKM), 3) RPP disederhanakan, dan 4) Zonasi PPDB. Maka spiritnya siswa dan guru harus senang dalam belajar dan mengajar, di samping mampu membangun pengetahuan dan pemahaman dalam siklus stimulus, respon dan konfirmasi yang efektif. Dengan begitu, siswa tidak hanya sukses secara akademik, tapi juga emosional dan sosial.

 

Apalagi dalam situasi Covid-19 seperti sekarang, peran guru Bahasa Indonesia dalam mewujudkan merdeka belajar justru diberi ruang yang sangat besar. Sehingga guru mampu memacu kreativitas dalam mengajar. Agar siswa mampu menggali potensi dirinya, di sampaing memahami materi pelajaran secara substansial bukan hanya berbasis kurikulum semata.

 

Seminar daring Bulan Bahasa tahun 2020 ini menjadi bukti antusiasme guru-guru Bahasa Indonesia berbagai daerah dan berbagai jenjang Pendidikan. Oleh karena itu, IKA BINDO UNJ Bersama Prodi PBSI FBS UNJ berniat menggelar “seminar daring” Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia setiap bulan. Sebagai upaya menambah wawasan dan ajang tukar pikiran para guru Bahasa Indonesia dalam mengantisipasi merdeka belajar, termasuk berbagi praktik baik dari para narasumber.

 

“Insya Allah, seminar daring ini bisa digelar setiap bulan. Agar guru-guru Bahasa Indonesia, terutama yang di daerah bisa mendapat pencerahan dari narasumber yang mumpuni dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di semua jenjang sekolah. IKA BINDO UNJ siap mendukung’ ujar Syarifudin Yunus, Ketua IKA BINDO UNJ di sela acara.

 


Akhirnya, pembelajaran Bahasa Indonesia dalam perspektif merdeka belajar kata kuncinya adalah kegiatan belajar maupun mengajar bukanlah beban. Melainkan aktivitas yang menyenangkan. Agar terwujud merdeka secara kognitif, afektif, dan perilaku yang bertanggung jawab dan berkualitas…. Salam takzim #IKABINDOUNJ #PBSIUNJ #BulanBahasa2020

Kamis, 22 Oktober 2020

Santri Pondokan Atau Santri Google?

Jujur saya pengagum gaya santri. Snatri itu sederhana, apa adanya. Buktinya, santri doyan kopiahan dan sarungan. Bahkan lengseran hingga mayoran saat khatam Al Quran sudah jadi kebiasaan para santri. Bukan kaum santri, gaya hidup dan jiwa konsumtif hanya kesia-siaan.

 

Maka sejatinya, santri bukan hanya perilaku, bukan soal pondok pesantren. Tapi santri itu adalah sikap, bahkan jadi gaya hidup bagi sebagian orang. Selain pelopor kebaikan, santri juga dilatih untuk bertumpu pada maslahat. Mereka percaya bahwa semua sudah diatur-Nya. Maka santri hanya ikhtiar dan doa yang baik. Tanpa perlu berprasangka buruk kepada siapapun, apalagi meremehkan orang lain. Santri memang is the best-lah …

 

Saat di pondok, santri bukan hanya taklim. Tapi juga takzim. Belajar ilmu hingga tinggi tapi tetap menjaga sopan santun. Menyalami dan mengecup tangan kyai atau ustadz itu tradisi kaum santri. Bila perlu, sandal kyai pun disiapkan sesaat mau pulang dari majlis ilmu. Santri bergitu hormat, santun, dan sangat menghargai orang lain. Apalagi orang yang dituakan. Maka wajar, santri zaman now terkesan anti mainstream. Karena memang hidupnya di pesantren “tidak biasa” tapi “luar biasa”. Nyuci pakaian sendiri, mandi selalu antre, sholat selalu berjamaah. Menyimak ceramah kyai di masjid, merenungi lalu muhasabah diri. Sungguh, indahnya jadi seorang santri. Itulah santri pondokan.

 

Santri pondokan bila punya medsos pun hanya dipakai untuk menebar berprasangka baik. Bukan untuk menebar kebencian. Kata santri pondokan, memang jangan terlalu mudah percaya pada orang. Apalagi yang tidak bisa dipercaya. Tapi bukan berarti sebab itu boleh berprasangka buruk. Lebih baik muhasabah saja. Agar tetap eling dan selalu ikhtiar membersihkan hati. Untuk tidak menjauhi kebaikan lalu mendekati prasangka buruk. Santri pondokan hanya istiqomah dalam kebaikan. Katanya itu sudah cukup.

 


Beda dengan santri google. Sebutan buat mereka yang belajar agama dari google. Doyan belajar tapi sayang "kyai-nya dipilih sendiri”. Tidak suka pada kyai yang tidak sepaham, tidak sealiran. Kebaikan, di mata santri google, sangat ekslusif. Hanya untuk orang-orang sepaham dan seperasaan, bukan sepenanggungan.  Tidak jarang santri google menjadikan pesan agama lebih banyak larangannya. Jangan pilih ini, jangan suka dia, jangan begini jangan begitu. Semuanya larangan. Begitu ditanya pedomannya apa? Jawabnya, yah pokoknya begitu saja. Ehh, giliran ada berita hoaks dan kebencian, inginnya paling pertama menyebarluaskan.  Emang juara santri google dah ….

 

Memang tidak ada yang salah dengan santri google. Tapi harusnya, bila mau tahu kebaikan versi google ya cukup untuk dirinya sendiri. Jangan dipilih-pilih lalu disebarluaskan. Apalagi sampai pilih konten yang sepikiran dan seperasaan si santri google. Santri google kadang lucu. Cari di google tapi habis itu dibagi-bagi ke orang lain untuk mempengaruhi lalu memprovokasi. Pantas, akhirnya santri google kerap mendominasi kebenaran. Asal dari si santri google pokoknya semua benar. Giliran kata orang yang tidak disukainya, semuanya salah. Lucu santri google mah. Bila tidak sama, kenapa tidak boleh beda?

 

Santri google sering lupa. Bila ada orang salah itu diberi tahu yang benar. Bila ada orang yang tidak tahu diberi tahu. Bila ada orang yang tidak paham ya diajarkan biar paham. Tentu dengan cara-cara yang elegan. Cara-cara yang taklim dan takzim, kata santri pondokan. Bukan malah sebaliknya. Orang salah orang tidak tahu malah dijadikan momen untuk menyerang dan merendahkan. Dan langsung memvobis “salah yang tidak termaafkan hingga hari kiamat…”.

 

Jadi di momen Hari Santri kali ini. Saatnya kita muhasabah dalam hidup. Bahwa kita tidak lebih baik dari apa yang kita sangkakan. Kita juga tidak lebih baik dari apa yang kita tudingkan ke orang lain. Maka di situlah, makin penting arti belajar, makin penting toleransi untuk bisa membedakan yang baik dan tidak baik.  

 

Sungguh, tidak sama antara santri pondokan dan santri google. Agar jadi santri yang sebenar-benarnya. Santri yang berpijak pada kebenaran dan kebaikan secara sekaligus. Santri yang tetap taklim tapi menjaga takzim. Karena tiap santri tahu. Bahwa dunia ini ada untuk pergi ke akhirat …. Selamat Hari Santri!



Rabu, 21 Oktober 2020

Ajarkan Musik Angklung, TBM Lentera Pustaka Perkuat Literasi Budaya Anak

Indonesia adalah negara yang kaya akan musik tradisional. Hanya sayang, upaya melestarikan seni budaya tergolong jarang dilakukan. Bahkan di era digital ini, mungkin lebih banyak anak-anak usia sekolah yang lebih kenal musik-musik luar negeri daripada musik tradisional. Konsekeunsinya, harus ada cara khusus untuk “memaksa” anak-anak mengenal dan melestarikan musik tradisional. Tidak terkecuali angklung, music tradisional Sunda.

 

Menyadari akan pentingnya melestarikan seni budaya tradisional itulah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor mulai melatih 60 anak-anak pembaca aktif untuk berlatih angklung. Hal ini dilakukan sebagai bagian mengajarkan “literasi budaya” sebagai salah satu 6 kompetensi literasi dasar yang harus dimiliki setiap orang Indonesia. Di samping upaya pelestarian music tradisional Sunda. Bermain angklung di taman bacaan adalah salah satu praktik baik yang dikembangkan di TBM Lentera Pustaka.

 

Dilatih relawan TBM Lentera Pustaka, Ilham Bahrul Ulum, setiap minggu sekali anak-anak TBM Lentera Pustaka dilatih untuk mengenal musik angklung, memainkan nada-nada, hingga melantunkan lagu-lagu sederhana. Alhasil kini, anak-anak usia sekolah yang kini “mendekam” di rumah akibat wabah pandemi Covid-19 ini telah mampu memainkan angklung dalam paduan yang harmoni. Belajar musik angklung ini pun melengkapi kegiatan literasi budaya lainnya seperti membaca puisi dan literasi digital berupa komputer. (simak angklung anak TBM Lentera Pustaka: https://www.youtube.com/watch?v=FEQdBt2SOiQ)


 

Angklung dipilih TBM Lentera Pustaka untuk dimainkan di taman bacaan karena memiliki nilai-nilai budaya khas tanah Sunda. Sebagai alat musik tradisional, angklung merupakan alat musik yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Di tengah gempuran era digital, beberapa alasan untuk mengajarkan angklung ke anak-anak taman bacaan antara lain:

1.      Selain alat musik, angklung dapat menanamkan sikap dan karakter anak akan pentingnya kerjasama dan menjaga keharmonian – kebersamaan. Karena angklung tidak akan enak didengar bila tidak dimainkan Bersama-sama.

2.      Angklung mengajarkan pentingnya sikap toleransi dan tanggung jawab dalam memainkannya agar menghasilkan harmoni nada yang indah dan merdu.

3.      Angklung juga melatih anak-anak untuk selalu konsentrasi dalam memainkannya, di samping disiplin sesuai dengan perintah konduktor.

4.      Dan yang paling penting, angklung mampu memperkenalkan seni budaya dengan cara menyenangkan dan sambil memainkannya.

 

"Angklung kami pilih karena TBM Lentera Pustaka ada di tanah Sunda. Selain cerminan literasi budaya sebagai literasi dasar, angklung dapat menanamkan sikap harmoni pada anak-anak. Jadi selain membaca, mereka pun ikut melestarikan seni budaya daerahnya” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM lentera Pustaka di Bogor hari ini.

 

Perlu diketahui, TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor selama ini dikenal sebagai taman bacaan yang kreatif dan unik. Karena berbagai program dijalankan secara meneraik dan menyenangkan, seperti membaca bersuara, laboratoruim baca, event bulanan, membac puisi, praktik komupter, hingga menabung di celengan. Bahkan selalu ada senam literasi, doa literasi, dan salam literasi saat memulai membaca. Saat iniTBM Lentera Pustaka memiliki 3.800 koleksi buku bacaan yang jadi bahan bacaan 60 anak pembaca aktif yang rutin membaca smeinggu 3 kali. Operasional taman bacaan pun didukung oleh CSR korporasi dari AJ Tugu Mandiri, Perkumpulan DPLK, dan Bank Sinarmas. Anak-anak TBM Lentera Pustaka Sebagian besar berasal dari kalangan ekonomi tidak mampu dan di bawah ancaman putus sekolah.

 

Maka melalui belajar angklung, anak0anak taman bacaan diharpakan dapat meningkatkan rasa cinta budaya nasional. Di samping tetap membaca buku di tengah gempuran era digital yang kian menghantui anak-anak Indonesia. Ubah niat baik jadi aksi nyata, salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #GerakanLiterasi