Jangan pernah merasa istimewa di taman bacaan. Karena begitu merasa istimewa, maka ekspektasi jadi berlebihan. Pikirannya jadi mengawang-awang, harapannya jadi selangit. Akhirnya kehilangan fokus, tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan? Karena merasa istimewa di taman bacaan, inginnya mendapatkan pengakuan bahkan pujian.
Jangan pernah merasa
kecewa di taman bacaan. Agar siapapun, bisa terus berjuang dan ikhtiar. Untuk
menegakkan kegemaran membaca dan budaya literasi masyarakat. Jangan merasa Istimewa
atau diistimewakan, bila tidak ingin kecewa. Karena taman bacaan, hanya tempat
membaca buku, tempat melayani umat, dan jadi ladang amal bagi siapapun. Seperti
ungkapan, tidak ada teori yang paing benar di taman bacaan. Maka tidak ada pula
orang paling penting di taman bacaan. Semuanya berjalan sesuai kehendak-Nya, sesuai
ikhtiar yang dilakukan di tamann bacaan.
Jangan merasa Istimewa di
taman bacaan. Agar tetap mau memperbaiki diri, agar tetap ikhtiar yang baik
lagi bermanfaat. Di taman bacaan, tidak usah Istimewa tapi cukup jadi orang
biasa. Biarkan orang lain merasa lebih baik dari yang lainnya. Tapi di taman
bacaan, cukup jadi tempat pengabdian dan aktualisasi diri. Karena faktanya,
tidak ada orang yang bisa hebat dan luar biasa dalam segala hal.
Bila di luar sana, ada orang
yang tidak lagi mau belajar. Cara beripikirnya salah, perilakunya keliru. Pandangannya
terbatas sehingga tidak lagi mau memperbaiki diri. Itu semua terjadi karena
merasa dirinya istimewa. Tidak tahu kekuarangan yang ada di dalam diri sendiri.
Jangan lagi fokus pada kelebihan yang dimiliki saat ini, teruslah memperbaiki
diri dan meningkatkan kemampuan. Agar tetap mau belajar dan meningkatkan
kualitas diri. Sambil bertanya, apa pantas kita merasa Istimewa?
Jangan pernah merasa Istimewa
bila tidak mau kecewa. Karena sejatinya, tidak semua orang mengerti kondisi kita.
Maka jangan terlalu banyak berharap kepada orang lain. Cukup kerjakan yang baik
dan tebarkan terus manfaat di taman bacaan. Atas nama kemanusiaan dengan penuh
komitmen dan konsistensi. Selebihnya, mintalah pertolongan kepada-Nya, yang
tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya. “Dan bersabarlah, karena sesungguhnya
Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan” (Hud:115).
Jangan pernah merasa Istimewa.
Agar kepercayaan diri itu tidak berlebihan. Hingga merasuk dalam delusi dan
halusinasi. Saat merasa Istimewa, di situ sifat sombong bermukim. Jumawa pada
keadaan sehingga bila hal yang buku terjadi selalu akan menyalahkan orang lain.
Hingga lupa bahwa tiap orang pasti punya kekurangan.
Berkiprah di taman
bacaan memang sulit. Butuh komitmen dan konsistensi sepenuh hati. Selalu ada banyak
tantangan menghadang. Maka jangan pernah merasa Istimewa, jangan pula berharap
pada manusia.Agar tidak mudah kecewa. Cukup berharaplah kepada Allah saja balasannya.
“Barangsiapa berharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan
amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya” (Al Kahfi:107-110).
Jangan pernah merasa Istimewa
di taman bacaan, di mana pun. Cukup perbaiki niat, baguskan ikhtiar dan perbanyak
doa. Sambil tetap ikhlas berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama tanpa
meminta balasan dari manusia. Hingga waktunya tiba … Salam literasi
#TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar