"Cinta satu-satunya penjahat yang memasang perangkapnya sendiri, memberinya umpan, lalu melangkah ke dalamnya untuk menjebak pemiliknya".
Begitu kutipan di cover buku antologi cerpen
"Terjebak Cinta" karya bersama mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI
(Unindra) di TBM Lentera Pustaka Bogor (9/6/2024). Peluncuran buku yang
mempersoalkan gaya hidup dalam bentuk fiksi ini dihadiri 60-an anak pembaca
aktif usia sekolah taman bacaan. Dipimpin langsung Syarifudin Yunus, dosen
pengampu Menulis Kreatif dan perwakilan mahasiswa Dany Kurniawan,
Scania Purwasih, Zikri Wahyu Ramdani, Cahya Permana
(Kelas S6A) serta Muhammad Ramadhan, Alma Nadzirah, Nuryusida Aprilia, Ryan
Triyandi, Yusuf Aditya, Hafiz Dwi Alamsyah (Kelas S6B), peluncuran buku jadi
bukti mahasiswa melakukan praktik menulis dari perkuliahan.
Buku antologi cerpen "Terjebak Cinta" ini
merupakan bagian dari proses menulis kreatif yang dialami mahasiswa secara
langsung, selama kuliah. Sebagai bukti proses dalam mempelajari,
mencipta, dan menerbitkan karyanya sendiri. Mahasiswa yang diajarkan bahwa
belajar sastra harus dimulai dan berakhir dari yang tertulis. Antologi cerpen
ini terinpsirasi dari fenomema mengaukanya gaya hidup yang kian tidak
produktif. Sebuah buku fiksi cerpen "hasil kuliah menulis kreatif"
yang ditulis 60 mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia FBS Universitas
Indraprasta PGRI bersama dosen pengampunya.
Hari ini kian banyak orang membeli gaya hidup, bukan
menjalani hidup. Hingga terbuai gaya hidup dan cinta anak manusia. Banyak orang
lupa gaya hidup itulah perilaku yang paling menyakitkan. Maka jangan cintai
gaya hidup, tetaplah apa adanya dan bertindak orisinal.
Cerpen-cerpen yang disajikan dalam buku antologi
bersifat reflektif-motivatif, sehingga memberi pesan moral yang positif kepada
pembacanya. Terjebak Cinta adalah realitas keseharian yang patut diwaspadai di
era modern seperti sekarang. Diterbitkan oleh LovRinz Publishing dengan 220
halaman, Antologi Cukstaw Cerpen "Terjebak Cinta" ingin memberi pesan
bahwa terjebak cinta, terjebak gaya hidup akan menyengsarakan pemiliknya.
Menurut Syarifudin Yunus, dosen pengampu Menulis
Kreatif Unindra, buku ini menjadi cerminan sikap reflektif terhadap cara
pandang anak-anak muda tentang gaya hidup yang berkembang dalam kehidupan.
Setelah belajar di kelas, semua mahasiswa diminta untuk menuliskan hikmah gaya
hidup yang diketahui atau dialaminya dalam bentuk cerpen sebagai ekspresi dalam
konteks pendidikan.
"Antologi cerpen Terjebak Cibta ini adalah
ekspresi mahasiswa terhadap gaya hidup. Sebagai generasi muda mahasiswa harus
mampu menyuarakan pentingnya mengelola gaya hidup di tengah dinamika peradaban
ke dalam cerita pendek. Cinta gaya hidup jangan sampai menyengsarakan,"
ujar Syarifudin Yunus dalam acara peluncuran hari ini di Bogor.
Cerpen yang disajikan dengan cara yang berbeda ini
menekankan bahwa menulis adalah perbuatan, bukan pelajaran. Antologi cerpen ini
diharapkan dapat menjadi "obat" untuk mengembalikan rasa, pikir dan
perilaku generasi muda untuk bersikap terhadap gaya hidup, terhadap perasaan
cinta. #KuliahMenulisKreatif #UnindraKeren #CukstawCerpen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar