Dulu akibat gagal menyelesaikan kuliah, Bill Gates dituding kawan-kawannya sebagai anak bodoh. Sementara Chairul Tanjung saking miskinnya nyaris tidak mampu bayar zakat fitrah. Tapi sekarang, Bill Gates dan Chairul Tanjung sama-sama jadi pengusaha sukses dan tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia dan di Indonesia.
Dulu juga ada kisah Fir'aun, seorang raja
yang dilaknat Allah SWT dan mati tenggelam di laut merah. Kenapa? Karena dia
menyebut dirinya Tuhan dan menyiksa orang yang tidak mau menyembahnya. Tapi ada
juga kisah Nabi Yusuf, yang dizolimi saudara-saudara kandungnya dan difitnah
habis-habisan. Tapi akhirnya dia menjadi wakil raja Mesir berkat pengetahuan
dan kesabarannya yang luar biasa.
Kisah paling fenomenal, adalah tentang
perjuangan Nabi Ibrahim yang harus merelakan anaknya Ismail disembelih. Sebuah
ujian cinta, ada di kisah Nabi Ibrahim. Begitu pula istrinya, Siti Hajar yang
mencarikan air untuk anaknya Ismail. Sebuah kisah tentang hebatnya ujian
bergantung hanya kepada Allah SWT.
Setiap orang pasti punya kisah. Tapi tidak
dapat dipungkuri, setiap orang pula punya ujian, cobaan, musaibah atau
masalahnya sendiri. Apapun yang terjadi pada manusia, sudah tertuang dalam satu
buku “ujian”. Hanya yang berbeda bab-nya saja. Ada cerita yang dulu, kemarin,
sekarang atau esok. Cerita atau kisah tentang anak manusia, selalu tertuang ke
dalam satu buku “ujian”. Maka bab-bab tentang sikap dan perilaku sabar, ikhlas,
syukur, dan pantang menyerah itulah yang membedakan hasilnya.
Hanya fokus kepada Allah SWT. Itulah inti
bab-bab yang mewarnai satu buku “ujian”. Karena apapun yang terjadi sudah ada
dalam kehendak-Nya. Tinggal masalahnya mau atau tidak memgambil hikmah dan
berbuat lebih baik dari sebelumnya. Bukan malah terbuai oleh ahwa nafsu yang
menyebabkan jadi kian terpuruk seperti Fir’aun. Mengingkari nikmat Allah SWT
tanpa mau bersyukur kepada-Nya.
Bahwa
apa yang terjadi di dunia ini, sudah tersurat dalam genggaman-Nya. Sebagai
ujian dan cobaan hidup, untuk selalu berpegang kepada Allah SWT, sang pemilik
langit dan bumi. Maka di atas semua ujian, selalu ada pesan untuk memprioritaskan
“Alllah dulu, Allah lagi, dan Allah terus”. Jangan dikotori oleh cinta kepada
manusia yang akan pergi, oleh jabatan dan harta yang akan hilang. Apalagi oleh pertemanan
dan popularitas yang akan pudar.
Seperti
dinyatakan tegas, “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri,
kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah
lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di
jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS. At-Taubah 24). Dan
semuanya sudah tertulis dalam satu buku "ujian". Karena apapun yang
terjadi pasti ada sebabnya ada hikmahnya. Asal tetap fokus on Allah SWT. Karena
semuanya tertuang dalam "satu buku hanya beda bab".
Seperti
di Buku "Membangun Budaya Literasi dan Taman Bacaan", di situ ada 100
kisah jalan sunyi pengabdian di taman bacaan. Sebuah buku yang menuturkan ikhtair
membangun budaya literasi dan taman bacaan melalui model TBM Edutainment, tata kelola taman bacaan berbasis edukasi
dan hiburan. Untuk tetap peduli, kosnisten, dan berjuang keras demi tegaknya
tradisi baca dan budaya literasi masyarakat yang asyik dan menyenangkan.
Di buku ini, kisahnya berbeda-beda tapi bukunya tetap satu. Salam literasi #SatuBuku #BacaBukanMaen
#TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar