Digawangi host Chand Kelvin, program SAFAR RTV mengangkat kisah pegiat literasi dan ibu buta aksara dua episode penuh. Shooting dan tayangan dalam genre “drama taman bacaan” ini terjadi di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor.
Episode ke-1 berkisah tentang Syarifudin Yunus, pendiri TBM Lentera
Pustaka yang mendedikasikan waktu dan tenaganya sepenuh hati di taman bacaan
ditayangkan pada Sabtu 28 Mei 2022 pukul 06.30 WIB di Program SAFAR RTV.
Sedangkan episode ke-2 berkisah tentang Ibu Arniati (salah
satu murid berantas buta aksara Syarif Yunus) yang tetap semangat untuk keluar
dari belunggu buta huruf ditayangkan pada Minggu 29 Mei 2022 pukul 06.30 WIB di
Program SAFAR RTV.
Chand Kelvin menyambangi langsung TBM Lentera Pustaka di kaki
Gunung Salak, Dia mengulik kisah pegiat literasi yang berjuang untuk taman
bacaan dan demi peningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Bisa jadi tayangan
dua episode di taman bacaan ini adalah untuk pertama kali di industri televisi,
khususnya RTV. Ytayangan yang bukan liputa TV, melainkan “reality shoe” seputar
taman bacaan. Maklum selama ini, taman bacaan memang tidak banyak dipedulikan
orang. Makanya taman bacaan sering disebut sebagai “jalan sunyi Pendidikan”
Kisah
pegiat literasi, Syarifudin Yunus diberi tajuk “Berantas Tuna Aksara Dekat
Ibukota”. Aksi mulia Syarifudin Yunus berawal dari keprihatinan mendapati orang
tua di lingkungan Taman Bacaan Lentera Pustaka tidak bisa membaca dan menulis,
di samping tingginya angka putus sekolah. Syarif pun, sejak 5 tahun lalu pun tergerak
hatinya untuk mendirikan TBM Lentera Pustaka sebagai tempat membaca buku
anak-anak usia sekolah secara gratis dan mengajarkan kaum ibu yang masih buta aksara.
Ada pula motor baca keliling, yatim binaan, jompo binaan, dan koperasi simpan
pinjam. Semuanya didedikasikan untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
sekitarnya. Sebuah aksi sosial yang tidak banyak dilakukan orang.
Setelah
itu, Ibu Arniati dalam episode “Aku Malu Tak Bisa Baca Tulis” diangkat ke drama
reality show. Sebagai salah satu murid Gerakan BERantas BUta aksaRA *GEBERBURA)
TBM Lentera Pustaka, Ibu Arniati selalu semangat mengikuti pelajaran membaca
dan menulis, secara rutin seminggu 2 kali. Di tengah kesibukannya sebagai
asisten rumah tangga, ia merasa malu belum bisa baca dan tulis. Semangat
belajar itulah yang memperkuat tekadnya untuk menyekolahkan anak
setinggi-tingginya.
Kedua kisah
pegiat literasi tersebut dipadu dalam penceritaan yang ciamik untuk mengggugah
pemirsa TB, di samping dapat menjadi kisah inspiratif akan pentungnya berbuat
kebaikan kepada sesama, khususnya masyarakat yang membutuhkan. Khoirunnaas anfa’uhum
linnaas, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.
Setidaknya
melalui tayangan program SAFAR, RTV telah mengangkat akan pentingnya peran
taman bacaan di Indonesia. Sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk
mengentaskan angka putus sekolah dan memberantas kaum buta aksara. Salam literasi #SafarRTV #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar