Namanya
Bapak Abdul Chaer, beliau dosen saya semasa kuliah di IKIP Jakarta (kini UNJ)
dari tahun 1989-1994. Dosen yang mengajar linguistik, semantik,
sosiolinguistik, bahkan Bahasa sebagai sarana komunikasi ilmiah (basarkomil).
Dari dulu hingga kini, tidak kurang dari 50 buku tentang Bahasa Indonesia dan
Budaya Betawi telah dihasilkannya. Nama Abdul Chaer, mungkin tidak asing lagi
bagi mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia di kampus mana pun.
Apalagi mahasiswa dan alumni IKIP Jakarta (UNJ) Rawamangun, boleh jadi semuanya
pernah mengalami “racikan” pembelajaran darinya.
Memang
tidak ada yang kebetulan, hari ini (30/03/2022), saya pun menyambangi ke rumah
Pak Abdul Chaer. Yah, pertemuan murid dengan gurunya, sambil silaturahim.
Sekaligus mengambil buku hadiah dari beliau, berjudul "Abdul Chaer,
Linguis Peduli Budaya" dan "Mencari Si Pitung". Kini
usianya sudah 82 tahun, terlihat tua namun tetap aktif menulis. Seperti saat
saya datang tadi pun, beliau sedang memainkan pena untuk membuat draft tulisan.
Sosok
Pak Chaer, adalah spirit bagi saya sebagai pegiat literasi dan pendiri TBM
Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Berbekal dari beliau, saya belajar
betul bahwa membaca buku tidak cukup bila tidak mampu dituliskan. Karena
sebaik-baik ilmu bukanlah yang dipahami sendiri, melainkan yang mampu dibagikan
kepada orang lain. Karena itu, setiap hari pun saya menulis. Selain sebagai
hobi dan kebiasaan, menulis adalah nafas bagi pegiat literasi. Dan resep
menulis yang paling jitu adalah menulis, menulis, dan menulis.
Pak
Chaer, memang sesorang ahli bahasa sekaligus dosen yang patut diteladani.
Karena produktivitas-nya dalam menulis buku sangat mumpuni. Buku-buku karya
beliau di bidang kebahasaan atau linguistik pasti jadi buku pegangan kuliah
atau minimal referensi mahasiswa di mana pun. Siapa yang tidak kenal deretan
buku karya beliau, seperti: Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, Penggunaan
Preposisi dan Konjungsi Bahasa Indonesia, Semantik Bahasa Indonesia,
Gramatika Bahasa Indonesia, Linguistik Umum, Sosiolingustik Perkenalan Awal,
Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia, Seputar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Gaya
bahasanya sederhana dan mudah dipahami bagi mahasiswa Bahasa Indonesia.
Sebagai
wujud bakti dan penghormatan kepada beliau, pada tahun 2010 lalu, saya Bersama
IKA BINDO FBS UNJ (Ikatan Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS
UNJ) pun menginisiasi penerbitan buku “Bunga Rampai Problematika Bahasa
Indonesia” yang ditulis oleh alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
hari ulang tahun Pak Chaer yang ke-70 kala itu. Sebuah karya yang sulit diulang
kembali dan patut dikenang sebagai “hadiah istimewa” dari murid kepada sang
guru, Pak Chaer.
Sebagai
mantan mahasiswa beliau, tentu banyak ilmu dan kenangan yang telah dilalui
bersamanya. Selain bersyukur pernah mendapat curahan ilmu secara langsung di
ruang kelas, saya pun meyakini beliau memang guru sejati di bidang ilmu Bahasa
Indonesia, khususnya untuk mereka yang mau menekuni ilmu pedagogic Bahasa
Indonesia. Karena buku-bukunya, begitu menginspirasi dan memudahkan pembacanya.
Tentu
ada banyak yang bisa dikenang dari Pak Chaer. Tapi untuk saya dan mungkin
murid-muridnya yang lain, ada satu hal penting pelajaran hidup dari Pak Chaer.
Yaitu sikap hidup sederhana yang selalu melekat pada dirinya. Mau setinggi apa
pun ilmunya, beliau tetap menjadi sosok yang sederhana. Semoga sehat selalu Pak
Chaer. Salam IKIP Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar