Sebagai kepedulian akan pentingnya tradisi baca di era digital, fotografer Kompas dan NurPhoto.com melakukan liputan foto ke Taman Bacaan Masyaralat (TBM) Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor (29/11/2021). Untuk menengok aktivitas membaca anak-anak dari kalangan keluarga prasejahtera dalam sudut-sudut foto yang menarik.
Diterima langsung oleh
Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka, kedua fotografer pun langsung
menjepret aktivitas sejumlah anak yang sedang membaca buku dalam berbagai fose,
seperti di ruang baca di saung baca, di kebun baca, di jalanan, dan saat interaksi
dengan buku-buku. Liputan foto ini pun sebagai apresiasi terhadap taman bacaan
mandiri (bukan pemerintah) dalam menggerakkan minat baca dan aktivitas literasi
bagi anak-anak kampung. Termasuk memotret
koleksi buku-buku yang dipajang di rak buku. Agar anak-anak dapat memilih buku
yang bervariasi dan tidak membosankan.
Dengan gerakan literasi
TBM Lentera Pustaka ini, diharapkan bisa semakin membuka wawasan pengetahuan
sehingga menekan angka putus sekolah dan memberi kesadaran pentingnya
pendidikan bagi masa depan di mata anak-anak setempat. Selain ruang baca
utama, TBM Lentera Pustaka pun memiliki fasilitas kebun baca, saung baca, dan
spot-spot foto untuk membaca di jalanan.
“Saya apresiasi kehadiran
fotografer Kompas dan NurPhoto di TBM Lentera Pustaka sebagai bagian kepedulian
media mengangkat taman bacaan dan gerakan literasi. Karenadi sini, buku-buku
mampu menjadi mediasi untuk keberlanjutan pendidikan anak. Sebab tersedianya
akses bacaan ke anak-anak” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentara Pustaka di
sela liputan.
Saat ini, TBM Lentera Pustaka
memiliki koleksi lebih dari 6.000 buku. Saat berdiri 4 tahun
lalu, hanya ada 14
anak yang membaca. Tapi kini ada 160 anak anak yang rajin membaca seminggu 3
kali (Rabu-Jumat-Minggu) dan berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari,
Sukajaya). Alhasil, rata-rata setiap anak mampu membaca 3-10 buku per minggu.
Bahkan TBM Lentera Pustaka kini sudah jadi “rumah kedua” bagi anak-anak pembaca aktif.
Selalu menunggu hari membaca tiba. Tidak hanya itu, TBM Lentera Pustaka pun
melengkapi kegiatan literasi dengan program: 1) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar
buta huruf, 2) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 3) TBM
Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, dan 4) KOPERASI LENTERA dengan 31 ibu-ibu
anggota koperasi simpan pinjam. Semua program itu ter-inspirasi dari buku-buku.
Selain itu, TBM Lentera Pustaka pun menjalankan program:
DonBuk (Donasi Buku), RABU (RAjin menaBUng), LITDIG (LITerasi DIGital) untuk
mengenalkan cara internet sehat, LITFIN (LITerasi FINansial), dan 12) LIDAB
(LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam,
mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre. Tahun 2021 ini, TBM
Lentera Pustaka pun terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program
“Kampung Literasi Sukaluyu” yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI
dan Forum TBM. Hal ini menyusul prestasi Pendiri TBM Lentera Pustaka yang meraih
penghargaan "31 Wonderful People tahun 2021" kategori pegiat literasi
dan pendiri taman bacaan dari Guardian Indonesia (September 2021) dan “Ramadhan
Heroes” dari Tonight Show NET TV (Mei 2021), di samping menjadi sosok
inspiratif dalam “Spiritual Journey” salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober
2021 lalu.
TBM Lentera Pustaka pun memiliki komitmen untuk terus
memajukan gerakan literasi dan aktivitas taman bacaan yang berkualitas di
tengah tantangan era digital. Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar