Tidak ada kesuksesan taman bacaan tanpa dukungan relawan dan wali baca. Selain menjadi ujung tombak, relawan dan wali baca adalah sosok dominan yang bergerak dalam menjaga kelangsungan aktivitas tradisi baca dan gerakan literasi. Bila ada pemantik aktivitas literasi, sejatinya ada di para relawan dan wali baca taman bacaan.
Relawan dan wali baca, bisa jadi figur
yang sangat
berperan di taman bacaan dan gerakan
literasi. Saat anak-anak
membaca, ada relawan yang
membimbingnya. Saat berapa buku yang dibaca, ada wali baca yang mencatanya. Mereka relawan, orang yang bekerja ikhlas tanpa
pamrih di taman bacaan. Karena
relawan dan wali baca boleh disebut orang yang rela melakukan apapun terkait kemanusiaan di taman bacaan. Di samping punya
kepedulian dalam hati untuk menebar
tradisi baca dan budaya literasi.
Atas
dasar itulah, tim relawan dan wali baca TBM Lentera Pustaka Bogor menggelar
rapat koordinasi program Kampung Literasi Sukaluyu di Flora Café Curug Nangka
(3/10/2021). Dihadiri Susi, Zhia, Dila, Ilham, Salwa, Fadil, Rafli, Reza, Adi,
Zikri, Doni dna dipimpin Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka bertekad
untuk menyukseskan program Kampung Literasi Sukaluyu yang akan dicanangkan. Untuk
saling bertukar pikiran dan strategi terkuat program-program yang akan
dijalankan di taman bacaan. Perlu diketahui, saat ini TBm Lentera Pustaka
dibantu 20-an relawan dan wali baca dlaam menjalankan 1 program yang ada. Mulai
dari 1) TABA (Taman
BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, tamansariu,
Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan
BERantas BUta aksaRA) pada 2018 yang diikuti 9 warga belajar buta
huruf, 3) KEPRA (Kelas
PRAsekolah) yang diikuti 26 anak usia PAUD, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8
jompo, 6) TBM Ramah Difabel
dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 28 ibu-ibu sebagai koperasi simpan pinjam untuk
mengatasi soal rentenir dan utang berbunga tingg, 8) DonBuk (Donasi Buku) untuk menerima dan menyalurkan
buku bacaan, 9) RABU (RAjin
menaBUng) karena semua anak punya
celengan, 10) LITDIG (LITerasi
DIGital) seminggu sekali setiap
anak, dan 11) LITFIN (LITerasi FINansial).
"Kami
di TBM Lentera Pustaka sangat respek kepada para relawan dan wali baca. Karena mereka
ujung tombak aktivitas literasi di taman bacaan. Karena itu dlaam suasana
informal, kami bersambung rasa untuk memperkuat soliditas dalam menyukseskan program
Kampung Literasi Sukaluyu" ujar Syarifudin Yunus, Kepala Program TBM
Lentera Pustaka di Bogor.
Seperti diketahui, TBM Lentera
Pustaka merupakan 1 dari 30 TBM di Indonesia yang terpilih menggelar Kampung
Literasi tahun 2021 yang diinisiasi oleh Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan
Forum TBM. Beragam aktivitas literasi digelar untuk menggenjot kegemaran membaca
masyarakat, seperti pojok baca, lomba literasi, webinar literasi, launching
buku, puisi, read aloud, temu sosok, pentas seni, dan Festival Literasi Gunung
Salak #4. Spiritnya, Kampung Literasi Sukaluyu bertekad “wujudkan kawasan giat baca berbasis
inklusi sosial”.
Maka aktivitas
literasi dan giat membaca, sejatinya ada di tangan para relwan dan wali baca.
Orang-orang yang bekerja untuk kemanusiaan dan kepedulian
sosial di taman bacaan yang tanpa pamrih. Karena relawan di taman bacaan, saat memulainya
butuh ikhlas dan membesarkannya butuh ilmu.
Ketahuilah, jika ingin melihat literasi sesungguhnya, bahkan negara yang sesungguhnya. Lihatlah siapa yang datang ke taman bacaan. Di situ ada relawan. Mereka yang jadi simbol perjuangan menembus batas fisik dan takdir kemanusiaan untuk berbagi cinta dan menebar kepedulian di taman bacaan. Sungguh, literasi butuh relawan bukan omongan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi #KampungLiterasiSukaluyu #DirektoratPMPK #ForumTBM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar