Ini cerita tentang kawan saya. Tiap Sabtu-Minggu weekend selalu bingung. Mau ngapain? Lalu dia bercerita, jadi orang yang mudah bosan. Utamanya saat hari libur. Apalagi di masa pendemi Covid-19. Kebanyakan WFH, kebanyakan virtual. Giliran hari Sabtu dan Minggu, selalu bingung mau lakukan apa?
Seperti Sabtu dan
Minggu lalu. Kerja di hari kerja sudah. Kuliah sudah. Lebih banyak terkurung di
dalam rumah. Pengen dagang online tidak bisa. Ingin bikin sesuatu, nggak kreatif.
Pengen bertanam, takut mati pohonnya. Pengen buka taman bacaan, tidak tahu
harus mulai dari mana? Begitulah yang terjadi di sebagian orang. Tiap hari Sabtu-Minggu,
tiap weekend. Bingung, mau ngapain?
Tiap weekend, tidak tahu mau berbuat apa?
Mau ke rumah kawan, lagi musim Covid-19. Mau ke luar kota,
ribet harus PCR atau antigen. Mau ke mal, tidak punya uang cukup. Mau buka Instagram,
malah jadi bete lihat aktivitas orang lain. Buka facebook, bingung mau stalking siapa?
Mau baca buku, malas. Kok huruf-huruf teks jadi tidak menarik. Tiap weekend,
jam demi jam berlalu begitu saja. Waktu demi waktu terbuang percuma. Tanpa
melakukan apapun, tanpa ada manfaat sedikitpun.
Akhirnya,
siang pun tiba. Makan siang, bingung mau makan apa? Tibalah sore, bingung lagi
mau ngapain. Hingga larut malam, masih tidak tahu mau apa lagi? Begitulah yang
terjadi pada kawan saya. Setiap minggunya, bingung mau ngapain? Tidak
tahu, mau berbuat apa di hari Sabtu-Minggu. Begitu terus, terjadi setiap
minggunya. Entah sampai kapan?
Jadi mau ngapain setiap weekend?
Sederhana sih, tidak usah terlalu banyak rencana.
Apalagi pengen begini pengen begitu. Daripada jadi bingung sendiri dan akhirnya
tidak melakukan apapun. Kasihan si waktu, jadi terbuang percuma. Waktu yang
tidak bermanfaat, waktu yang sia-sia. Tiap weekend cukup kerjakan yang positif.
Bagus bila bisa menebar manfaat untuk orang lain. Sebagai bekal untuk kembali
menghadap-Nya.
Seperti
saya di setiap weekend, setiap Sabtu dan Minggu. Selalu berada di taman bacaan.
TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Selain sebagai legacy,
saya selalu sediakan waktu setiap weekend untuk mengabdi kepada banyak
orang di taman bacaan. Bikin program yang menarik di taman bacaan. Membimbing
anak-anak membaca buku. Mengajar ibu-ibu buta huruf, Atau diskusi bersama wali
baca atau relawan. Bahkan membimbing mahasiswa yang sedang KKN di taman bacaan.
Ada banyak yang bisa dilakukan di taman bacaan Tidak pernah bingung, tidak pernah
bosan. Itu fakta.
Ada
banyak hal yang baik dan bermanfaat bisa dilakukan di taman bacaan. Makanya
alhamdulillah, saat ini TBM Lentera Pustaka yang saya dirikan
sudah punya 11 program, yaitu: 1) TABA (Taman BAcaan) dengan 160 anak pembaca
aktif dari 3 desa (Sukaluyu, tamansariu, Sukajaya) yang rajin membaca buku
seminggu 3 kali, 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang
diikuti 9 warga belajar kaum ibu buta huruf, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia PAUD yang belajar calistung gratis, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yag disantuni, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo disantuni, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak
difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 28 anggota ibu-ibu untuk mengatasi jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku) untuk menerima dan menyalurkan
buku bacaan, 9) RABU (RAjin
menaBUng) untuk ajarkan
pentingnya menabung, 10) LITDIG (LITerasi
DIGital) yang mengajarkan
internet sehat, dan 11) LITFIN (LITerasi FINansial) untuk edukasi keuangan
secara sederhana. Maka saya pun bersyukur banget. Di tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka pun terpilih 1 dari 30 TBM di
Indonesia yang menjalankan
program “Kampung
Literasi 2021” dari Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM. Bahkan September 2021 lalu, saya pun dinobatkan
sebagai “31 Wonderful People” dari Guardian Indonesia untuk kategori Pegiat
Literasi dan Pendiri Taman Bacaan. Sekali lagi, alhamdulillah.
Jadi mau ngapain setiap hari Sabtu dan Minggu?
Jangan bingung lagi. Gunakan waktu untuk kebaikan dan
kemanfaatan. Karena ada banyak orang yang butuh uluran tangan kita. Jangan
pernah sia-siakan waktu bila tidak mau yang menyia-nyiakan kita. Jangan pernah bilang “tunggu
waktunya” atau “nanti saja”. Apalagi untuk mengerjakan hal yang baik. Karena waktu
adalah modal utama yang dimiliki setiap orang. Jangan sebatas niat baik tapi
ubah jadi aksi nyata. Dan semua yang baik, memang butuh waktu untuk
melakukannya.
Bila
masih bingung mau ngapain? Pergi saja ke taman bacaan. Tebarkan kebaikan setiap
hari, jadikan taman bacaan sebagai ladang amal. Karena di taman bacaan, tidak
ada gosip apalagi gibah. Sayang, bila waktu yang indah dipakai untuk hal yang
tidak baik atau tidak bermanfaat.
Kadang, banyak
orang jadi tambah bingung. Karena terlalu banyak mikir. Tanpa mau dan berani
memulai untuk berbuat. Ingin berjalan ribuan kilometer tanpa mau memulia
selangkah saja. Mulailah melangkah.
Jangan bingung lagi di setiap weekend.
Jangan berdiam diri. Kerjakan yang baik di setiap waktu. Mulai sekarang dan
hingga waktu akhir kita tiba. Salam literasi. #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar