Lagi-lagi dunia maya dibikin heboh. Saat BEM UI
mengungggah cuitan "King of Lip Service" dengan gambar Pak Presiden.
Agak sulit untuk menjelaskan hal-hal begini di dunia maya. Maklum, rakyat dunia
maya dan netizen itu terlalu universal. Bisa jadi, banyak interpretasi banyak
tafsir soal itu. Atau paling tidak, cuitan itu memancing sentimen kaum kontra
yang belum bisa move on. Dan sebaliknya, bikin geram kaum pro yang
merasa terganggu kenyamanannya.
Maka terlepas dari konten. Menarik untuk menanggapi
soal "King of Lip Service" ini. Bila diterjemahkan berarti "raja
layanan bibir". Apa yang salah dengan layanan bibir? Bukankah di dunia
maya, tidak sedikit orang yang "juara" layanan bibir? Orang-orang
yang jago ngomong tapi gagal berbuat. Bila diartikan "mengumbar janji
manis", mungkin hampir semua laki-laki pernah mengumbar janji manis kepada
wanitanya. Akhirnya, harapan pun tidak sesuai dengan kenyataan.
Maka saya tidak mau mengomentari konten-nya.
Terlalu relatif dan debatable. Tapi justru saya ingin bernasehat kepada
adik-adik mahasiswa BEM UI. Untuk anak muda yang menyebut "King of Lip
Service". Mungkin dengan cuitan Anda, boleh jadi, sebagian orang bilang
Anda hebat, keren, dan berani. Dan sangat mungkin juga sebagian orang tadi,
persis seperti Anda pula dapat dikatakan "buta etika". Ya, gagal
paham soal etika.
Anda tahu apa itu etika? Izinkan saya memberi tahu
ya.
Etika itu ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak
atau moral. Soal yang mampu membedakan perbuatan mana yang baik dan mana yang
buruk. Maka etika masuk ke filsafat, karena di dalamnya ada nilai-nilai,
tentang baik dan buruknya tindakan. Maka etika terkait erat dengan moral.
Memang tidak mengikat, tapi anak kampus pun punya tanggung jawab moral.
Karena etika, hidup kita jadi ada tatatan; ada kendali dalam bertingkah
laku, di antara yang pantas dan tidak pantas.
Begini anak muda. Kalau urusan mencetak orang
pintar, bangsa ini sudah sangat mahir. Dan itu tidak perlu lahir dari kampus.
Kalau urusan mencetak orang pemberani, bangsa ini pun banyak yang pemberani.
Pergi dan bergaullah dengan tukang daging di pasar, hidupmu akan sangat berani
dan penuh darah. Kalau urusan pengen jadi orang keren, bangsa ini pun bejibun
orang-orang keren. Di senayan ada, di televisi ada, di medsos banyak. Orang
keren segudang di negeri ini.
Tapi sayang anak muda. Semua
orang pintar, orang berani, dan orang keren yang Anda temui itu sering
"buta etika". Tidak paham etika tapi jago ngomong etika untuk orang
lain. Tahu aturan tapi sulit memahami aturan itu. Persis seperti Anda dan
sebagian orang yang bilang Anda keren hanya soal cuitan doang.
Kenapa bisa buta etika?
Karena Anda sendiri tidak tahu cara ber-media
sosial. Bila istilah "The King of Lip Service" artinya janji manis.
Maka buktikan dengan data dan kirimkan kajian serta rekomendasinya seperti apa?
Apa yang harus dilakukan negara ini dan Pak Presiden. Silakan mengkritik dengan
cara-cara yang ilmiah dan berdasar data. Bukan tidak tuntas dan hanya mencari
viral-nya doang. Buktikan saja berapa yang "janji manis" dan berapa
yang "tidak janji manis". Biar fair dan objektif. Anda patut tahu,
anak muda. Di dunia maya, kalimat yang lengkap saja bisa dipotong jadi hoaks
atau ujaran kebencian. Apalagi cuma slogan "The King of Lip Service"
jadi terlalu multitafsir. Saya yakin niat Anda pasti baik. Tapi sayang Anda,
tidak tahu etika dan mungkin sedikit bermasalah secara moral.
Anda harus tahu, prinsip etika
itu sederhana, hanya butuh 2 syarat: 1) tahu mana yang benar dan 2) tahu mana
yang salah. Nah, Anda kan mahasiswa. Buktikan mana yang benar dan mana yang
salah? Jangan menghakimi atau mengeneralisasi 1 soal salah untuk 9 soal yang
benar. Di situlah, saya menyebut "buta etika". Maaf ya anak muda.
Jangan lupa anak muda. Dalam
bernegara persoalan itu banyak. Dan tidak ada masalah yang kelar karean
di-cuitkan. Apalagi cuma didiskusikan di grup WA. Maka ambillah bagian untuk
menjadi solusi. Bukan malah koar-koar di medsos atau di grup WA. Saya jadi
bertanya, Anda sedang belajar atau sedang memusuhi negaranya? Apa sih prestasi
yang sudah Anda kerjakan? Atau apa karya Anda untuk bangsa ini? Terus, apa
presiden atau negara ini pantas Anda cuitkan? Anda lagi belajar atau lagi apa?
Ahh, mungkin Anda belum paham tentang etika. Tentang moral seorang yang
intelektual, cara berpikir anak kampus.
Percayalah anak muda. Sama sekali tidak ada
presiden yang mau mencederai rakyatnya.Tidak ada pula negara yang mau bikin
susah rakyatnya. Sama seperti orang tua, tidak ada yang ingin membohongi
anaknya. Tapi bila ada anak kampus yang harusnya belajar, lalu mgomongin yang
belum waktunya diomongin. Apa namanya itu? Bila anak saya, menyebut seorang
Bapak tetangganya "The King of Lip Service". Maka saya katakan, anak
saya itu buta etika. Tidak pantas dan tidak patut.
Semoga Anda tidak lupa anak muda. Siapa pun yang
bekerja atas amanah di negeri ini pasti tujuannya meraih kemenangan. Seperti
Anda yang sedang kuliah, saya pun yakin Anda akan belajar sebaik-baiknya. Tidak
ada satupun dari mereka yang berniat untuk mencederai lawannya, apalagi
rakyatnya. Anak muda, mungkin Anda menduga Pak Presiden sudah melanggar.
Silakan saja sampaikan dengan baik. Tapi Anda harus tahu ada aturannya untuk
menyalurkan aspirasi atau kritikan. Bukan hanya ingin viral saja.
Jujur anak muda, buat saya soal
"The King of Lip Service". Itu pernyataan yang tidak ada arti
apa-apa. Terlalu rabun, hingga layak disebut "buta etika". Sama
sekali, tidak ada isu yang "membumi" yang Anda utarakan. Sayang
sekali anak muda, jika Anda hanya berlelah-lelah untuk sensasi bukan esensi.
Bukti bahwa Anda masih harus banyak belajar, bukan banyak berkoar. Tidak
literat dan gagal paham etika.
Berhati-hatilah, anak muda. Saya
khawatir, Anda jadi manusia yang "terlalu keras berteriak mulut ketimbang
berjibaku pikiran dan berdarah-darah dalam berbuat". Jangan buta etika
anak muda. Apalagi Anda kuliah di kampus negeri. Tapi Anda lupa berterima kasih
kepada negeri ini. Belajarlah lagi, anak muda.
Anda harus tahu anak muda. Hidupmu bahkan negaramu
ini bisa baik bukan hanya ditentukan oleh cuitan atau medsos yang viral. Tapi
kita butuh etika dan karya nyata untuk berbuat yang terbaik untuk bangsa ini,
untuk saudara kita sebangsa. Ini sekadar nasehat untuk Anda, anak muda. #CuitanViral #NasehatUntukAnakMuda #KampanyeLiterasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar