Selesai makan, jangan langsung tidur.
Begitulah mitos yang beredar. Mungkin karena perut
kenyang memang tidak baik untuk dibawa tidur. Sementara di rumah sakit, semua pasien
justru sehabis makan buru-buru tidur. Mitos sering kali dianut banyak orang. Karena
mitos berisi tafsir masa lalu tentang alam semesta. Maka mitos pun jadi aliran yang
dianggap benar-benar terjadi. Padahal, mitos tidak lebih dari sekadar cerita.
Mitos
atau fakta? Begitu acara di TV orang-oran zaman now. Sekalipun hidup di era digital,
mitos selalu menghantui. Entah, apakah ada hubungan antara mitos dengan Pendidikan?
Atau mitos dengan status sosial? Agak sulit dibuktikan. Kata mitos , “sinar matahari
bisa membunuh virus Covid-19”. Dan hampir semua orang percaya, Maka banyak orang
telanjang dada, berjemur di siang hari. Padahal, tidak ada bukti sinar matahari
mematikan Covid-19. Tapi bahwa sinar matahari berguna untuk meningkatkan daya
tahan pasti tidak terbantahkan.
Membaca buku dan taman bacaan pun tidak luput dari
mitos.
Kata banyak orang, minat baca akan tumbuh secara alami. Itulah mitos.
Minat baca itu tumbuh bila kebiasaan
yang dipupuk sejak dini seperti di taman bacaan. Akses membaca buku anak-anak
itu tidak akan pernah terwujud bila tidak ada taman bacaan. Mitos lainnya, orang
yang suka membaca itu identik dengan kutu buku dan tidak gaul. Itu mitos.
Justru orang yang gemar membaca itu open minded, wawasannya luas, dan saat
bergaul tidak kehabisan obrolan. Rajin membaca di taman bacaan pun bukan syarat
orang sukses atau kaya. Tapi jadi “jembatan’ untuk meraih cita-cita.
Lalu, kenapa banyak
orang percaya mitos?
Mitos itu jadi dipercaya.
Karena banyak orang pengetahuannya terbatas. Malas berpikir. Bahkan mungkin
ingin hidup secara instan. Sehingga lebih percaya mitos daripada ikhtiar atau
kerja keras. Mitos lebih dihormati daripada akal sehat. Karena mitos diturunkan
dari nenek moyang atau kultural katanya.
Maka hari ini. Tidak sedikit berbagai ranah kehidupan
lebih dibangun oleh mitos, Bukan akal sehat. Lebih percaya hal abstrak yang dikonstruksi
jadi kebenaran. Baik soal agama, soal negara, soal keluarga, dan bahkan soal
taman bacaan atau gerakan literasi. Karena sifatnya sosial, maka taman bacaan
tidak usah dikelola profesional. Itulah mitos di taman bacaan,
Jadi, beras
itu tidak akan pernah berubah jadi nasi bila tidak dimasak. Harus ada ikhtiar
untuk mengubahnya. Maka jangan percaya mitos. Bahkan jangan
hidup hanya berdasar fakta, Tapi bersikap-lah soal apapun, tentang apa pun.
Karena mitos hanya pelajaran bukan kenyataan. Untuk apa hidup penuh mitos tapi
tanpa etos? Salam literasi #KampanyeLiterasi #TBMLenteraPustaka
#TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar