Alhamdulillah, 95% dari 4.000 buku di TBM Lentera Pustaka saat ini adalah donasi/sumbangan dari sahabat Lentera Pustaka yang baik hati. Semoga mereka sehat dan berkah selalu, amiin.
Dan secara rutin pula, TBM Lentera Pustaka mendonasikan bukunya ke taman
bacaan yang ada di Indonesia. Kali ini 5 TBM terpilih adalah 1) TBM Ceria
Bangsaku di Labuan Bajo, 2) Sekolah Alam di Pulau Buru Selatan, 3) Perpustakaan
Lapas Kendari, 4) TPA Cibungbulang, dan 5) TBM baru di Parung .
Itulah bagian dari prinsip “One in, One out”. Bila mau menerima, maka harus
berani memberi. Ada yang masuk, ada yang keluar. Karena berkah itu bukan
“keberuntungan” melainkan “keseimbangan”. Sukses itu karena seimbang, bukan
karena beruntung. Maka penting untuk menjaga hidup yang seimbang, bukan hidup
yang beruntung. Itulah literasi.
Kenapa sedekah buku?
Karena
rezekinya taman bacaan ya sumbangan buku dari donatur. Rezekinya orang baik ya
punya uang yang berkah dan terhindar dari utang atau keburukan lainnya. Maka
tegas sudah, bahwa kegiatan taman bacaan yang dikelola dengan penuh komitmen
dan konsisten pada akhirnya akan menjadikan “pintu rezeki” yang terbuka lebar.
Sebuah konsistensi di taman bacaan pun mampu mengundang rezeki datang dengan
leluasa, bahkan tiba-tiba tanpa disangka sekalipun hanya “buku layak baca”.
Seperti manusia, taman
bacaan pun punya rezeki sendiri. Asal dikelola dengan baik dan konsisten. Insya
Allah, donasi buku dan orang-orang baik akan datang dengan sendirinya. Dan
yakinlah, rezeki memang tidak akan pernah tertukar. Apapun bentuknya, rezeki
itu tidak akan pernah salah sasaran. Taman bacaan pun pasti punya rezeki
sendiri. Masalahnya sederhana, mau atau tidak dikelola dengan baik dan penuh
konsistensi?
Sudah banyak kisah. Ada
orang yang “memaksa diri” untuk mencari rezeki. Bahkan ada yang memakai cara
yang tidak benar; mengambil yang bukan miliknya. Pasti rezekinya seret lagi
tidak berkah. Dan sebaliknya, asal niat sudah baik, ikhtiar baik dan doa baik.
Maka tidak satu pun orang yang dapat menghalangi rezeki. Karena semua dalam
kuasa dan kehendak Allah SWT.
Taman bacaan itu perbuatan baik.
Maka tidak usah khawatir akan rezekinya. Yang terpenting adalah ikhtiar
terus untuk memperbaiki diri. Jadikan taman bacaan dikelola dengan sepenuh hati, bukan setengah hati. Taman bacaan
yang dikelola dengan hati, bukan materi. Siapapun, tetaplah istiqomah dalam kebaikan mengelola taman bacaan. Begitu pula orang baik, pedulilah untuk “sedekah buku”
ke taman bacaan. Apapun kondisinya, apapun kendalanya.
Seperti di TBM Lentera Pustaka. Saat ini ada 70-an anak pembaca aktif usia sekolah. Anak-anak yang terancam putus sekolah akibat kemiskinan. Maka buku bacaan
jadi alat untuk menekan angka putus sekolah sekaligus menambah wawasan anak
untuk terus melanjutkan sekolah. Seminggu 3 kali membaca, kini anak-anak TBM Lentera
Pustaka telah terbiasa membaca 5-8 buku per minggu. Beum lagi, ada 11 ibu-ibu buta aksara yang secara rutin belajar baca-tulis dalam Gerakan BERantas BUta aksaRA
(Geberbura) dan 11 anak-anak yatim binaan TBM Lentera Pustaka. Tentu, mereka bukan siapa-siapa saya. Bukan anak, bukan orang tua, bukan
pula saudara. Tapi ketika kita mau berbuat untuk kebaikan masa depan mereka.
Maka kita pasti berhak menikmati kebaikannya pula. Itulah rezeki yang berkah.
Maka tetaplah berbuat baik di taman bacaan. Kebaikan yang bukan hanya untuk
diri sendiri. Tapi kebaikan yang ditebarkan untuk orang lain. Apalagi mereka
yang membutuhkan uluran tangan kita. Selamat memperbaiki diri dan ikhtiar baik
di taman bacaan. Insya Allah, sebentar lagi rezeki itu menghampiri taman bacaan.
Kampanyekan terus “sedekah buku”. Karena buku lama Anda
adalah buku baru bagi yang belum membacanya. Sekecil apapun sedekah buku, insya
Allah bermanfaat bagi anak-anak yang membaca. Karena “satu sedekah buku yang
tulus sama dengan seribu langkah menuju kebaikan”. Salam
literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #DonasiBuku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar