Fakta
Bukan Cerita, Baik Itu Dibikin Bukan Dipikirin
PEDULI ITU DIBIKIN, BUKAN DIPIKIRIN
Ibarat
minum kopi, kadang rasa pahit itu justru membuat mata kian terbuka. Bahwa hidup
itu berproses. Semua pun ada prosesnya, tidak ada yang langsung jadi. Maka
tidak perlu mengagumi yang instan. Karena biasanya tidak langgeng. Maka
berproseslah. Agar terasa nikmatnya, terasa manfaatnya...
Begitu
pula Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Kampung warung Loa Desa
Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor. Tiga tahun lalu didirikan. Dari garasi yang
disulap jadi rak buku. Dinding tembok yang diberi gambar mural. Hingga papan
penanda, bahwa tempat itu bukan lagi rumah tapi taman bacaan. Semuanya berproses;
orang-orang baik "tanpa bayaran" mengabdi di sana. Berbuat untuk
sesama demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat.
Kini
di taman bacaan Lentera Pustaka ini. Tidak kurang dari 60 anak-anak usia
sekolah selalu membaca seminggu 3 kali. Padahal sebelumnya mereka tidak punya
akses bacaan sama sekali bahkan terancam putus sekolah akibat keadaan ekonomi. Ada pula 10 ibu-ibu buta huruf yang belajar rutin
agar bisa baca-tulis. Bahkan ada 10 anak yatim binaan yang diperhatikan agar
tetap sekolah. Sekali lagi taman bacaan di kampung ini, telah menjadi bagian
dari pengabdian untuk sesama.
Tiap hari Minggu, selalu saja ada tamu,
relawan atau orang baik berkunjung ke taman bacaan Lentera Pustaka. Hanya untuk
mengabdi dan berbakti pada mereka. Semuanya berproses dan dijalani dengan hati
bukan narasi.
Ratusan
mungkin ribuan, orang baik sudah ke taman bacaan ini; di event bulanan,
festival literasi, launching buku, riset,
mengajak anak membaca, diskusi budaya literasi hingga bakti sosial
bertema taman bacaan. Beragam komunitas, sekolah, bahkan teman sepergaulan suka
berkunjung ke taman bacaan ini. Bahkan program CSR korporasi pun ada di taman
bacaan ini, seperti Asuranis Jiwa Tugu Mandiri dan Asosiasi DPLK di tahun 2020
ini yang menjadi sponsor. Sebuah kepedulian perusahaan terhadap tradisi baca
dan budaya literasi masyarakat. CSR korporasi yang langka.
TBM Lentera Pustaka, bukan
hanya tempat baca. Tapi sudah menjadi tempat untuk "merendahkan
hati". Bahwa perbuatan baik itu tetap di atas pikiran baik. Tempat
mengubah "niat baik jadi aksi nyata". Baik itu tidak cukup diniatkan.
Peduli pun tidak cukup diomongkan. Tapi harus dilakukan dengan penuh komitmen
dan konsistensi.
Di
taman bacaan ini pun, saya belajar banyak. Bahwa tiap proses kebaikan dan
kepedulian pun ada risikonya. Selalu saja ada orang yang tidak suka.
Orang-orang yang tidak ingin orang lain maju. Sehingga saya tahu. Bahwa musuh
terbesar "orang yang berbuat" adalah "orang yang terus
ngomong" tanpa berbuat.
Insya Allah, TBM Lentera Pustaka akan terus
berbuat. Menebar kebaikan, membumikan kepedulian. Karena kelak, taman bacaan
ini akan menjadi legacy atau warisan semua orang-orang baik yang pernah
berkiprah dan mengabdi untuk kaum yang membutuhkan.
Maka
tetaplah berproses. Karena setelah gelapnya malam pasti ada esok pagi yang
terang. Dan yang terpenting, kebodohan kemiskikan bahwakn kezaliman akan terus ada di sekitar kita. Bukan karena
banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik.
Sekali lagi, berproseslah untuk sebuat
kebaikan atau kepedulian. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi
masyarakat, seperti yang dilakukan TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak
Bogor.
Jadilah FAKTA bukan CERITA. Karena baik itu
harus dibikin bukan dipikirin ... #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi
Numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*