Menulis bukan hanya
pelajaran. Tapi harus mampu menjadi perilaku dan kebiasaan. Apalagi di kalangan
akademisi, kemampuan menulis mutlak diperlukan. Karena menulis, beragam ide dan
gagasan dapat diekspresikan. Sekaligus berbagi pengetahuan kepada pembaca.
Berangkat
dari semangat itulah, Politeknik LP3I Jakarta menggelar workshop penulisan
berkelanjutan sesi-3 bertajuk "BeYOUtiful
Writing" di Kampus LP3I Jakarta pada Rabu, 26 Februari 2020.
Dibuka oleh Drs. Jaenudin Akhmad, S.E, MM, MPd, , Direktur LP3I,
workshop penulisan ilmiah ini diikuti 22 peserta dari unsur dosen, mahasiswa S3
UNJ, dan siswa SMA. Tampil sebagai narasumber Syarifudin Yunus, M.Pd., penulis
30 buku dan Dosen Universitas Indraprasta PGRI yang sekaligus Pendiri TBM Lentera Pustaka dan dimoderatori Bakri Tanjung,
M.Pd., dosen LP3I Jakarta.
Workshop
menulis "Be-YOU-tiful Writing" merupakan cara gampang menulis ilmiah yang
mengandalkam 2 teknik yang dimiliki peserta, yaitu 1) argumentasi dan 2) data.
Dengan teknik ini, peserta menjadi lebih mudah dalam menuangkan ide dan gagasan
secara ilmiah.
Kenapa
argumentasi dan data dalam menulis?
Karena
argumentasi dalam menulis ilmiah sangat penting. Sebagai bagian untuk
memperkuat penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan secara objektif
(apalagi dilengkapi dengan contoh, analogi, atau sebab akibat). Agar ide dan
gagasan dalam tulisan jadi benar dan terbukti. Begitu pun data, peserta dipacu
untuk membuat tulisan berbasis data. Karena data merupakan kumpulan fakta
sebagai dasar membuat pernyataan yang dapat diterima secara apa adanya. Data
yang diolah bisa dicari persamaan, perbedaan dan disimpulkan.
"Menulis
ilmiah dengan teknik BeYOUtiful Writing ini saya kembangkan agar mereka yang
merasa susah menulis jadi gampang. Segala bentuk tulisan ilmiah bisa diterapkan,
baik artikel, makalah, skripsi, dan disertasi sekalipun. Karena basisnya
argumen dan data. Praktiknya gampang asal mau dilakukan" ujar Syarifudin
Yunus sebagai narasumber.
Jadi
"Be-YOU-tiful Writing", tiap peserta "dipaksa" menulis
sesuai kemampuan dan potensinya sendiri. Menulis dengan menguraikan "Apa
yang Ada di dalam yang PENTING". Maka dalam warkshop penulisan ini, tiap
peserta diminta untuk memilih tema dan topik yang spesifik. Setelah itu,
dikembangkan dengan membuat 4 argumen dan 4 data. Lalu dituangkan menjadi
16 paragraf. Itulah "Be-YOU-tiful Writing".
"Teknik
BeYOUtiful Writing ini cocok untuk menulis ilmiah. Jadi lebih mudah dan cepat
dalam menunggu gagasan secara tertulis. Dalam waktu tidak lama, saya bisa buat
4 paragraf. Luar biasa" kata Prio, salah satu peserta workshop.
Menulis
ilmiah memang tidak mudah. Tapi harus dimulai dan ditulis. Agar penulis tahu,
apakah idenya sudah memenuhi sifat ilmiah seperti: faktual, logis, objektif,
dan sistematis. Maka menulis ilmiah adalah proses yang harus dilakukan. Tanpa
menulis tentu tidak akan ada tulisan.
Workshop
penulisan berkelanjutan LP3I Jakarta sesi 3 ini melengkapi dua sesi sebelumnya
yaitu 1) hasrat menulis dan 2) mulai menulis jurnal ilmiah. Dan akan diikuti
dengan workshop sesi 4 pada Maret 2020 nanti.
Sungguh,
karena menulis, ide siapapun jadi ada dan abadi #LP3IMenulis #BeYOUtifulWriting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar