Aksi Nyata Mahasiswa Unindra Memotivasi
Anak TBM Lentera Pustaka
Era digital telah menyebabkan sebagian besar orang “menjauh” dari bacaan,
dari buku. Maka kini saatnya membangun kepedulian untuk menghidupkan kembali
kebiasaan membaca di kalangan anak-anak usia sekolah. Jangan sampai anak-anak
jauh dari buku. Apalagi di tengah gempuran era digital dan gadget yang kian
tidak terkontrol. Adalah tanggung jawab semua pihak, untuk mengabdi dan
memotivasi anak-anak untuk tetap membaca. Bagian dari tradisi baca dan budaya
literasi yang harus ditegakkan.
Lalu, apa yang bisa diperbuat?
Ini saatnya kaum muda dan mahasiswa berkiprah nyata untuk masyarakat.
Mahasiswa harus peduli terhadap anak-anak yang tetap memelihara kebiasaan baca
di rumah, di taman bacaan. Hal inilah yang dilakukan sekolompok mahasiswa
semester V Pendidikan Bahasa Indonesia Unindra yang hari ini “terjun langsung”
mengisi event bulanan TBM Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kaki Gn. Salak Bogor
pada Minggu, 16 Desember 2018. Mahasiswa yang terdiri dari Wulan-Nissa-Syahrian-Vita-Farid bercerita
dan bermain games bersama anak-anak TBM Lentera Pustaka. Mereka momotivasi
anak-anak akan pentingnya belajar dan sekolah.
“Mahasiswa yang ke sini sudah melakukan aksi nyata untuk memotivasi
anak-anak TBM agar tetap membaca. Sikap peduli dan aksi nyata inilah yang
diperlukan anak muda dan mahasiswa hari ini. Bukan hanya pandai bicara tapi mau
terjun langsung ke masyarakat” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala
Program TBM Lentera Pustaka yang menyambut para mahasiswa di taman bacaan
masyarakat yang dikenal kreatif dan inovatif ini.
Para mahasiswa pengabdi sosial ini pun mengajarkan pentingnya anak-anak
TBM Lentera Pustaka bermimpi. Karena dengan mimpi adal ikhtiar dan harapan. “Bermimpilah dalam hidup, tapi jangan hidup
dalam mimpi” katanya.
Sebagai kaum intelektual, sudah saatnya mahasiswa mengabdikan diri untuk
masyarakat; menjadikan masyarakat lebih berdaya. Bukan hanya menjadi cerminan
tri dharma perguruan tinggi untuk “pengabdian masyarakat”. Tapi mereka akan
lebih tahu persoalan sosial yang ada di lapangan. Kontribusi mahasiswa di masyarakata sangat
ditunggu di era sekarang ini. Jangan hanya “besar” di kampus dan berdiam diri
untuk masyarakat tanpa mau berbuat.
Sungguh ironi, bila hari ini masih ada mahasiswa yang melakukan
kegiatan yang kontra-produktif. Nongkrong, ber-medsos ria, atau kegiatan yang
tidak berguna. Sungguh, Indonesia hari ini sangat membutuhkan peran aktif
mahasiswa dan kaum muda sebagai agen perubahan masyarakat. Tentu, untuk
kehidupan yang lebih baik yang lebih positif.
Event bulanan TBM
Lentera Pustaka kali ini pun menyajikan “Edukasi Literasi Finansial Anak”
tentang “Jajan atau Nabung?” yang disponsori oleh Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
sebagai sponsor utama TBM Lentera Pustaka tahun 2019. Edukasi literasi
finansial disajikan langsung oleh Syarifudin Yunus, yang juga konsultan yang
dekat dengan perencanaan keuangan masa depan dan masa pensiun.
Edukasi literasi
finansial yang sederhana dipaparkan di sini. Bahwa anak-anak TBM Lentera
Pustaka harus tahu fungsi uang dan mau menghargai uang. Maka gunakanlah uang untuk
membeli sesuatu yang menjadi kebutuhan (needs)
bukan berdasarkan keinginan (wants).
Lebih baik menabung daripada jajan, persis seperti lebih baik membaca buku
daripada nongkrong. Event bulanan Desember 2018 TBM Lentera Pustaka pun diakhir
dengan “jajanan kampung bersama”, anak-anak dikasih kupon untuk melatih “budaya
antre” dengan jajan makanan yang lewat di sekitar TBM Lentera Pustaka, seperti
cakwe, cilok, dan bakso.
Hai anak muda dan mahasiswa, mengabdilah untuk masyarakat. Kita butuh
aksi nyata bukan diskusi …. #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen
#BudayaLiterasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar