Hari ini, 27 November 2024, hari pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Indonesia. Ada 545 daerah yang menggelar Pilkada 2024. Terdiri dari 37 provinsi memilih gubernur dan wakil gubernur, 415 kabupaten memilih bupati-wakil bupati, dan 93 kota memilih wali kota-wakil wali kota. Momen bersejarah untuk bangsa Indonesia dan daerahnya masing-masing.
Selalu ada cerita di
balik pilkada. Mulai dari anak sekolah yang katanya dikeluarkan dari sekolah
karena orang tuanya punya pilihan calon yang berbeda. Ada pula bekas presiden
yang “turun gunung” hanya ingin memenangkan caloin tertentu, asal berbeda dari
bekas partainya dulu. Ada pula bekas gubernur yang ikut kampanye dan memilih
calon tertentu, asal beda dari yang didukung si bekas presiden. Tapi yang
paling banyak, dari kemarin hinggu subuh tadi masih banyak RT/RW atau tetangga
yang bolak-balik membaca amplop untuk menyerahkan “serangan fajar”. Agar calonnya
– kandidatnya dipilih dan terpilih. Pilkada, pilkada, segala rupa “dihalalkan”
demi kekuasaan.
Sebagai seorang rakyat,
mungkin saya hanya bisa berdoa. Semoga terpilih pemimpin daerah yang AMANAH dan
TAHU DIRI. Itu saja, pemimpin yang Amanah dan tahu diri. Bangsa ini dan daerah-daerah
yang pengen maju hanya butuh “pemimpin yang amanah dan tahu diri”. Bukan pemimpin
daerah yang ingkar janji, apalagi koruptif. Bukan pemimpin yang khianat dan
tidak tahu diri. Pemimpin yang begitu punya kekuasaan jadi lupa diri dan tidak amanah.
Pemimpin amanah itu
penting. Agar kepercayaan rakyat benar-benar dijalankan dengan baik. Kekuasaan
yang diraih memang untuk memajukan daerahnya dan menyejahterakan rakyatnya.Karena
jabatan gubernur, bupati atau wali kota hanya titipan. Jadi memang harus amanah,
atas “titipan” suara rakyat yang telah memilihnya. Susah bila pemimpin tidak amanah.
Orang yang tidak Amanah biasanya tidak akan menepati janji, tidak jujur, tidak
bertanggung jawab atas apa yang diomong dan diucapkan. Bahkan akhirnya, jabatan
dan kekuasaan hanya dipakai untuk keuntungan diri sendiri, keluarga, dan
kelompoknya saja. Coba cek saja, banyak banget pemimpin daerah yang tidak amanah.
Akhirnya kena OTT KPK, pemimpinnya ngetop dan jago ngomong tapi daerahnya tetap
gitu-gitu saja.
Semoga juga dari Pilkada
2024 ini lahir “pemimpin yang tahu diri”. Karena sekarang banyak pemimpin
akhirnya tidak tahu diri. Sudah jadi bekas presiden gayanya masih kayak presiden.
Pemimpin daerah yang tahu diri itu sadar atas keadaan dirinya dan rakyatnya,
seperti apa? Pemimpin yang paham kelebihan dan kekurangannya. Lebihnya untuk
menjalankan amanat rakyat, kurangnya untuk introspeksi diri. Sangat penting,
penimpin yang tahu diri sekarang. Agar tidak menyakiti hati rakyatnya. Hanya
pemimpin yang tahu diri yang akan memajukan daerahnya, menyejahterakan
rakyatnya, dan berkontribusi positif terhadap daerahnya selama jadi pemimpin. Bukan pemimpin yang lupa diri, bukan pemimpin
yang “loncat pagar” dari partai pengusungnya setelah berkuasa. Pemimpin harus
tahu diri.
Pilkada serentak, tentu
bukan hanya proses demokrasi. Bukan hanya menyuruh-nyuruh rakyat menggunakan
hak suara. Bukan cuma slogan pilkada yang riang gembira. Bukan pula sebatas pilkada
yang aman dan damai. Dari dulu, rakyat juga aman-aman dan damai-damai saja.
Justru yang merusak rakyat, mengecewakan rakyat itu pemimpinnya. Pemimpin yang
salah pilih, pemimpin yang tidak Amanah dan tidak tahu diri,
Sebagai rakyat, yuk kita
berdoa. Agar terpilih pemimpin daerah yang Amanah dan tahu diri. Sehingga esok
saat mereka memimpin, pilkada tidak menyisakan penyesalan dan trauma. Selamat
memilih #LiterasiPilkada #TBMLenteraPustaka #EdukasiPemilih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar