Sebagai pesantren tahfizh terbaik di Depok, SMA TQT Madinatul Quran menggelar "Pelatihan Menulis” yang diikuti 22 santri kelas X (11/9/2023). Kegiatan literasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis santri, di samping nantinya ditargetkan dapat menerbitkan buku “kisah santri penghafal Quran”. Dibuka oleh Ust Ayat Bahrul. M.Pd.I (Direktur Yayasan Madinatul Qur'an Depok) didampingi Suriyanto, S.Si, M.M (Kepala SMA TQT Madinatul Quran) dan Muhamad Azis S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia), pelatihan menulis ini sudah memasuki tahun ke-4 yang digelar secara rutin di SMA TQT Madinatul Quran.
“Kami sangat senang bisa
menggelar pelatihan menulis untuk para santri kelas X. Selain menjadikan hafizh,
SMA TQT MadinatulQuran pun terus mengembangkan potensi menulis para santri. Karena
apapun sedikit atau banyak, patut dituliskan agar bisa menjadi sedekah bila
dibaca orang lain. Saya berharap nantinya ada santri yang mahir menulis dan
bisa menulis untuk buku” ujar Ust Ayat Bahrul. M.Pd.I, Kepala Sekolah SMA TQT
Madinatul Qur’an Depok saat membuka acara pelatihan.
Bertajuk “Menulis Itu Menyenangkan”,
pelatihan menulis santri kelas X SMA TQT Madinatul Quran menghadirkan narasumber
Syarifudin Yunus, M.Pd (Penulis, Dosen Unindra, dan Pendiri TBM Lentera
Pustaka). Dalam paparannya, Syarifudin Yunus membekali para santri agar lebih
berani menulis dan tips praktis menulis, utamanya untuk menulis buku
inspiratif. Untuk itu, para santri penghafal Al Quran ini dibekali sumber
tulisan yang paling sederhana yaitu 1) pengetahuan, 2) pengalaman, dan 3)
perasaan.
Bila sudah menetapkan
bahan tulisan dari pengetahuan, pengalaman atau perasaan, para santri dilatih
untuk membuat tulisan dengan startegi 3 kata, yang secara konkret dikembangkan menjadi
3 kalimat atau satu paragraf. Dan untuk
memulai penulisan, para santri diajarkan tips menulis dengan menggunakan 1) kalimat-kalimat
yang pendek, 2) kata-kata yang mudah dipahami, 3) menulis seperti ngobrol, apa
adanya, dan 4) fokus pada penulisan bukan pemikiran. Dengan menemukan peristiwa dari sudut pandang masing-masing
santri, maka apapun dapat dituliskan menjadi suatu karya atau artikel.
“Alhamdulillah, saya
senang bisa mengajarkan menulis para santri penghafal Al Quran di SMA TQT
Madinatul Quran ini. Sungguh luar biasa, para santrinya sangat aktif dan punya
tekad kuat untuk bisa menulis. Kegiatan ini pun memperkuat literasi di sekolah.
Semoga dari pelatihan ini, bisa lahir satu buku kisah para santri pengahfal Al
Quran, yang bertutur tentang apa dan bagaimana siswa menghafal Al Quran” ujar
Syarifudin Yunus saat pemaparan menulis itu menyenangkan.
Selain diajar mencari
bahan tulisan, pelatihan menulis ini pun mengajak para santri untuk ptaktik
menulis secara langsung. Dari kata sederhana yang kemudian dikembangkan menjadi
kalimat hingga jadi satu paragraf. Jadi, menulis itu menyenangkan dan mudah
dilakukan. Agar menulis lebih mudah untuk dibiasakan. Di akhir sesi, para
santri pun sangat antusias dengan bertanya tentang cara dan tips menulis yang
mudah.
Untuk diketahui, lulusan
SMA Tahfizh Al-Qur'an Terpadu (TQT)Madinatul Qur'an Depok pada tahun 2024 ini
tergolong mengagumkan. Diantaranya, 5 siswa berhasil kuliah di kampus Al Azhar
Mesir, 5 siswa di Kampus Kuips Malaysia, 22 siswa mampu bersaing dan kuliah di
kampus negeri ternama di Indonesia, 1 siswa kuliah kampus swasta, dan 1 siswa bersiap
masuk TNI. Melalui pola pemb3lajaran yang terstruktur, para santri di SMA TQT
Madinatul Quran mampu bersaing dan memiliki keterampilan yang memadai, termasuk
menulis. Maka saat ini, SMA TQT Madinatul Quran dikenal sebagai pesantren
tajfizh terbaik di Depok.
Melalui pelatihan
menulis ini, nantinya, para santri kelas X dan dibimbing guru Bhasa Indonesia diharapkan
mampu menerbitkan buku kisah para santri. Sebagai bukti proses menulis dan
literasi yang dilakukan santri di sekolah. Agar terwujud “scripta manent verba
volant”. Bahwa yang tertulis akan abadi dan yang terucap akan hilang. Salam
literasi #SMATQTMadinatulQuran #PelatihanMenulisSiswa #GerakanLiterasiSekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar