Mungkin sudah zamannya ya. Sebagian orang dapat dengan mudah menghapus seratus kebaikan orang lain atas sebab satu kesalahan yang dilakukan. Sebagian orang lain pun kerjanya hanya mengingat-ingat kesalahan orang lain. Sambil terus memelihara rasa benci dan dendam yang tidak kunjung berakhir. Saat ditanya, kenapa begitu? Katanya, karena nila setitik rusak susu sebelanga.
Iringi dengan kebaikan,
apapun alasannya. Karena Allah pasti akan menghapus banyak keburukan dengan
satu amal kebaikan yang dikerjakan. Adalah setiap manusia pasti berbuat salah. Tapi
noda kesalahan lambat laun akan hilang berkat perbuatan baik dan manfaat yang
ditebarkannya kepada orang lain. Siapapun yang berani mengorbankan diri untuk
berbuat baik dan demi kebaikan orang lain, termasuk musuh-musuhnya maka
kesalahannya pun akan terhapuskan.
Anjurannya, berbuat
baiklah di mana pun dan kepada siapapun. Baik bukan karena pandangan atau
berharap pujian manusia. Tapi baik karena diperintah Allah. Karena kebaikan itu
tidak pernah sendirian di hati, selalu ada dorongan dari batin. Hingga suatu
saat, derajat kebaikan seorang hamba yang paling tinggi adalah yang hatinya
dapat terpuaskan oleh Tuannya Yang Maha Benar. Berbuat baik tidak membutuhkan perantara
antara dirinya dengan Tuannya itu.
Silakan orang boleh menilai
apa saja tentang kebaikan yang diperbuat. Tapi sejatinya, tidak ada istilah
bohong untuk kebaikan. Karena kebohongan dan penilaian buruk atas kebaikan adalah
pembelokan dari kebenaran. Saat kebenaran belok, di situ bukanlah sebuah
kebaikan lagi. Karena tiap kebaikan ibarat menunjukkan cahaya di balik
kegelapan. Maka katakana, silakan tunjukkan semua keburukan yang kamu bisa maka
aku masih bisa melihat kebaikan yang tersisa.
Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang
buruk (QS Hud: 114). Maka Rasulullah SAW bersabda, “Dan iringilah keburukan
dengan perbuatan baik niscaya akan menghapusnya (Hasan; HR. Ahmad, at-Tirmidzi).
Maka jangan pernah pesimis. Bersegeralah mengerjakan kebaikan selepas terjatuh
dalam dosa. Agar dapat menutupi dan menghapus jejak keburukan dalam hati serta
dampaknya.
Mumpung masih ada waktu,
mumpung masih punya kesempatan. Teruslah berbuat baik dan menebar manfaat
kepada sesama. Iringi setipa langkah dan keseharian dengan kebaikan. Karena kebaikan
adalah satu-satunya pengetahuan yang abadi. Sementara kejahatan adalah satu-satunya
kebodohan yang hakiki.
Apapun, iringi dengan
kebaikan. Berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama. Dan jangan pernah
merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian akan didapatkan. Iringi
dengan kebaikan, itulah prinsip yang dipegang TBM Lentera Pustaka di kaki
Gunung Salak Bogor, Demi tegaknya kegemaran membaca dan budaya literasi Masyarakat.
Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar