Ada banyak cara untuk berbuat baik atau menanam kebaikan. Walau hanya sekedar canda atau tawa untuk mereka yang sedang bersedih hati. Bahkan seutas senyum untuk orang lain pun bisa jadi kebaikan yang ditunggu-tunggu. Karena hari ini, mungkin sudah terlalu langka orang-orang yang ikhlas memberikan senyuman.
Menanam kebaikan, tidak harus
berupa materi atau uang. Kebaikan pun tidak identik dengan barang atau benda.
Karena kebaikan adalah gabungan sikap mental, pikiran dan perbuatan. Sesuatu
tang baik pasti ditunggu orang banyak. Seperti Allah SWT yang selalu memberi
anugerah kepada hamba-Nya. Tanpa pamrih tanpa perhitungan seberapa baik dan
jahat manusianya.
Menanam kebaikan, itulah pijakan moral aktivitas
literasi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak
Bogor. Hanya menyediakan tempat membaca bagi anak-anak kampung yang terancam
putus sekolah, yang selama ini tidak punya akses bacaan. Memberantas buta
huruf, membina anak-anak yatim dan kaum jompo, mengajar calistung anak kelas
prasekolah, hingga mengelola koperasi simpan pinjam agar warga terhindar dari
rentenir alias Bank Emok. Semuanya dijalani sepenuh hati, atas nama kebaikan dan
kemanusiaan. Menanam kebaikan memang tidak mudah tapi harus terus diperjuangkan
dengan penuh komitmen dan konsisten. Mari menanam kebaikan di taman bacaan
secara nyata, jangan hanya bicara di seminar. Bisa dengan bakti sosial, CSR,
atau mengabdi sebagai relawan di taman bacaan.
Kebaikan sekecil apapun, seperti benih yang ditanam.
Akan selalu tumbuh dan berbuah pada waktunya. Begitu pula taman bacaan,
sekarang menyediakan dan mengajak anak-anak membaca. Tapi di waktu nanti,
anak-anak itu akan menjadi pemimpin bangsa atau minimal pemimpin di keluarganya
sendiri. Sedikit banyaknya karena perbuatan membaca yang ditanamkan di taman
bacaan. Maka teruslah kerjakan kebaikan di mana pun. Jangan tunda atau
diabaikan karena waktu tidak akan sama lagi atau mungkin tidak memberi
kesempatan lagi esok.
Menanam kebaikan, kenapa penting? Karena siapapun
yang menanam kebaikan maka akan menuai kebaikan pula. Jika kita ka menanam
amanah maka akan menuai kepercayaan.Jika kita menanam kesungguhan maka akan
menuai kesuksesan. Man Jadda wa Jadda, itulah hakikat kebaikan.
Jadi, tidak usah terlalu
khawatir akan apa yang terjadi. Jangan pula gelisah dengan masa depan. Cukup
kerjakan yang baik dan tebarkan manfaat kepada siapapun dan di mana pun. Karena
apa yang kita tanam hari ini, pasti suatu saat nanti kita akan menuainya. Allah
Ta’ala berfirman, “Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka
dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia.
Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui”
(QS. An Nahl: 41).
Maka mulailah menanam kebaikan. Mulai dari yang
kecil, mulai dari sekarang, dan mulai dari diri sendiri. Jadikanlah kebaikan
sebagai panggilan jiwa agar Allah SWT selalu memanggil kita saat ada kebaikan
yang harus dilakukan. Karena kebaikan di mana pun, adalah bahasa di mana yang
tuli bisa mendengar dan yang buta bisa melihat. Salam literasi #TamanBacaan
#BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar