Terlalu banyak keinginan. Pengen ini pengen itu. Biar begini biar begitu. Ingin punya banyak duit biar kayak si anu. Pengen sukses biar seperti si A. Akhirnya jadi susah sendiri. Ada saja yang diinginkan, hingga tidak lagi bisa membedakan mana kebutuhan mana keinginan? Jadi beban sendiri, stress, frustrasi, dan akhirnya hidup jadi nggak ada manfaatnya.
Salah ingin. Akibat terlalu banyak yang diinginkan.
Sudah punya Rp. 10.000 pengen Rp. 100.000. Sudah megang Rp. 100.000 ingin punya
Rp. 1.000.000. Tidak pernah puas dan susah bersyukur. Keinginannya banyak.
Kemampuannya sedikit. Sulit menerima keadaan, hingga lupa bersyukur. Lupa bahwa
semua yang terjadi dan ada pada diri kita adalah kehendak-Nya. Sudah sesuai
dengan porsinya, sudah pas untuk kita. Jangan sampai salah ingin.
Salah ingin itu bahaya. Terlalu banyak keinginan
dampaknya negatif. Apalagi lebih besar pasak daripada tiang. Terjebak pinjaman
online, yang gampang minjamnya susah bayarnya. Akhirnya melibatkan orang-orang
yang tidak tahu apa-apa. Paham agama tapi bergaul dengan orang-orang yang akhlaknya
rendah, nggak bisa bedakan jalan yang lurus dan sesat. Keinginannya saja sudah
salah, apalagi mau berbuat baik kepada orang lain. Kebaikan yang dibuat orang
lain pun dijadikan musuh. Akibat apa? Salah ingin.
Gara-gara salah ingin. Waktu terbuang percuma dan
sia-sia. Uang pun dipakai untuk hal-hal yang nggak jelas bahkan mudharat.
Pikiran jadi bingung. Hati jadi nggak tenang. Stres dan frustasi tentunya,
karena banyak keinginan yang nggak kesampaian. Giliran ditanya, kenapa banyak
keinginan? Katanya, pengen sukses inin berhasil kayak orang-orang. Karena salah
ingin, banyak orang nggak bisa bedakan lagi antara mimpi dan realitas. Makanya,
gara-gara keinginan yang banyak itulah jadi menghalalkan segala cara. Biarin
orang lain rugi, asal gue untung, Biarkan orang lain susah asal gue senang.
Salah ingin.
Hati-hati sahabat, jangan salah ingin. Jangan banyak
keinginan. Kendalikan hati dan pikiran sendiri yang bertabur keinginan. Karena
biasanya einginan itu membuat kita lupa pada Allah SWT. Nggak sedikit orang
yang diperbudak oleh keinginannya sendiri dan menjauhkan kita dari Allah SWT. Maka bila punya
banyak keinginan, tanya dan minta tolong kepada Allah SWT boleh atau tidak,
hala atau tidak, berlebihan atau tidak? Sialak bertukar pikiran dengan
orang-orang yang jernih pikirannya, objektif perilakunya, Jangan ngomong
sama orang-orang yang sepaham tapi sesat.
Maka saya bersyukur ada di Taman Bacaan Masyarakat
(TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Agar tidak salah ingin, agar tidak
banyak keinginan. Tiap week end datang, hanya untuk membimbing anak-anak
yang membaca. Mengajar kaum ibu buta huruf baca-tulis. Mengemudikan motor baca
keliling dan bergaul dengan orang-orang baik yang mengabdi di taman bacaan. Pikiran
jernih, perilaku baik. Karena tidak punya banyak keinginan. Sama sekali tidak
tergiur dengan pergaulan dan gaya hidup yang sesat. Dilatih mengendalikan diri
untuk lebih baik dan bersyukur atas apa yang dimiliki. Di taman bacaan, saya “meredam”
salah ingin. Karena keinginan, biasanya jadi sebab lupa kepada Allah SWT.
Salah ingin itu sesat. Akibat keinginan selalu
menghalalkan segala cara. Mengambil yang bukan haknya. Membenci orang-orang yang
tidak harus dibenci. Salah bergaul, salah cara mengelola uang. Terlalu
didominasi oleh keinginan dan nafsu. Hidup jadi nggak bermanfaat. Bahkan lebih
besar pasak daripada tiang. Tidak mampu membedakan mana kebutuhan mana keinginan.
Hingga yang paling mengerikan, jadi lupa bersyukur.
Hati-hati salah ingin. Hati-hati banyak keinginan. Karena “alhamdulillah
ala kulli hal -segala puji hanya milik Allah atas setiap keadaan.” (HR. Ibnu
Majah). Salam literasi
#TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar