Di te gah hiruk pikuk dunia dan kehidupan, sikap tenang menjadi penting di kedepankan. Tenang sangat berguna saat masalah datang. Sebab masalah, seringkali memicu amarah, kejengkelan, dan kebencian. Hingga akhirnya, sulit menemukan jalan keluar. Maka, sikap tenang harus jadi prioritas.
Seperti
yang dialami Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak
Bogor. Saat harus menyiapkan Festival Literasi Gunung Salak #5 pada 20 Nov 2022
lalu. Berbagai masalah muncul, siapa yang mengisi acara? Siapa pula yang
diundang dan bagaimana menyiapkan makan siang. Bagaimana mengatur 350 orang dalam
satu event besar? Hingga bagaimana kesiapan TBM Lentera Pustaka, wali baca dan
relawan untuk acara besar itu? Alhasil, acara berjalan lancer dan sukses. Semua
terjadi karena sikap tenang.
Itulah
mengapa, sikap tenang terbukti mampu menemukan jalan keluar yang terbaik.
Karena tenang, semua masalah bisa teratasi. Karena berpikir jernih, bertindak
bijak, dan menjalani prosesnya tanpa emosi. Karena tidak ada kedamaian atau
keberhasilan dalam hal apapun tanpa sikap tenang. Siapapun tidak bisa mengontrol
apa yang terjadi di luar. Tapi siapapun bisa mengendalikan drinya sendiri dan
apa yang terjadi di dalam. Itulah substansi sikap tenang. Maka penting hari
ini, untuk untuk tidak belajar bagaimana bereaksi. Tapi pelajari cara merespons
apapun dengan tenang.
Alkisah, suatu ketika di
taman bacaan. Seorang anak mengeluh untuk tidak mau membaca karena ramai dan susah
memahami isi bacaan. Akhirnya hanya main ke sana main ke sini. Tanpa ada buku
yang dibacanya. Kemudian si anak pun meminta ke wali baca untuk tidak membaca. Lebih
baik pulang ke rumah. “TBM-nya ramai banget, akum au pulang aja ahh”.
Lalu, wali baca pun menyuruh
di anak untuk mengambil buku bacaan dan duduk di tempat yang nyaman di taman
bacaan. Tenang dalam membaca, sabar dalam melihat realitas. “Baca ya yang tenang”
ujar wali baca kala itu. Tidak lama kemudian, si anak tadi merasakan kenyamanan
dan tetap membaca buku di taman bacaan. Duduk tenang dan fokus membaca buku.
Wali baca pun berkata, “Ramai
dan susah memahami isi bacaan itu pikiran manusia. Karena terlalu cepat
bereaksi, dan berpikir negatif. Tapi saat duduk tenang dan memilih buku yang
cocok, pikiran pun jadi positif. Terkadang jalan terbaik untuk menjernihkan
pikiran adalah bersikap tenang”.
Jadi apapun dalam hidup,
sikapi dengan tenang. Jika lelah, stress, atau emosi, ada baiknya bersikap
tenang. Cari tempat yang nyaman dan duduk sejenak memejamkan mata dan fokus
pada pikiran yang positif. Dan teruslah berbuat baik dan menebarkan manfaat.
Semuanya akan baik-baik saja bila dihadapi dengan tenang.
Karena di taman bacaan, cara
yang tenang adalah kenyamanan yang tidak ternilai harganya. Terkadang tenang
bukan hanya baik untuk diri sendiri, bahkan bisa mengguncang dunia. Salam
literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar