Masih ingat, aktor terkenal Arnold Schwarzenegger. Ia juga mantan Gubernur California di AS. Jagad media sosial pun pernah dihebohkan. Saayt ia mengunggah mengunggah foto dirinya yang sedang tidur di jalanan, di bawah "patung perunggu dirinya" di luar sebuah hotel. Ia menulis dengan sedih, 'How times changed - Bagaimana waktu berubah".
Ia hendak menyampaikan pesan. Bahwa
penghormatan orang terhadap Anda berubah seiring berjalannya waktu. How times
changed, ditulis bukan karena ia tua. Melainkan karena saat menjadi Gubernur
California, ia meresmikan hotel tersebut dengan "patung perunggu
dirinya" di depan hotel itu. Saat itu, pihak hotel menyampaikan ke Arnold,
"Setiap saat Anda boleh datang dan ada kamar untuk Anda yang selalu
tersedia".
Tapi apa yang terjadi, ketika Arnold
sudah tidak menjabat gubernur lagi? Ia datang ke hotel itu, dan pihak hotel
menolaknya dengan alasan kamar hotel sudah penuh. Lalu, ia membawa kantong
tidur dan tidur di bawah "patung perunggu dirinya". Ia berharap orang
bisa mengambil pelajaran dari kejadian dan foto tersebut.
Mungkin, Arnold dengan kekayaan yang
dimiliki bisa membeli hotel yang ia inginkan. Tapi bukan itu soalnya. Ia hanya
ingin menyampaikan pesan kepada orang-orang melalui aksinya. Bahwa ketika ia
berada dalam posisi yang kuat, semua orang termasuk manajemen hotel memuji dia.
Namun, saat ia kehilangan posisinya sekarang, mereka dengan mudah melupakan
janji mereka kepadanya.
Jadi, “How times changed”. Ya, waktu
terus berubah. Bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Maka belajarlah untuk
tidak terikat padanya. Jangan percaya pada semua atribut duniawi: harta,
jabatan, pangkat, kepintaran apalagi kekuasaan. Semua itu, tidak ada yang
abadi. Kecuali kehidupan setelah kematian. Maka persiapkan dari sekarang,
kehidupan setelah kematian itulah yang abadi.
Di taman bacaan pun tidak ada yang
abadi. Ada anak yang datang membaca, ada pula yang pergi tidak membaca. Ada
yang kembalikan buku ke rak, ada pula yang meninggalkannya di lantai. Waktu
selalu berubah, taman bacaan pun akan berubah. Maka jadikan taman bacaan
sebagai ladang amal, untuk mempesiapkan hari esok. Saat kembali ke "tempat
asal" para pegiat literasi.
Ketahuilah, setiap yang dimulai
selamat datang pasti diakhiri selamat tinggal. Jadilah literat! Salam literasi #BacaBukanMaen
#TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar