Tanggal 8 September selalu diperingati sebagai Hari Aksara Internasional. Lalu apa yang mau dilakukan di hari aksara? Pegiat Literasi TBM Lentera Pustaka mengimbau masyarakat untuk stop sebarkan hoaks alias berita bohong. Karena di era media sosial, terlalu mudah bagi siapapun untuk ikut menyebarkan hoaks. Berita tanpa kebenaran tanpa diketahui sumbernya.
Hari Aksara Internasional bukan hanya
pentingnya memberantas buta aksara. Bukan pula soal aktivitas membaca dan
gerakan literasi. Tapi lebih dari itu, hari aksara adalah sikap untuk berani
menyetop hoaks dan ujaran kebencian, atas alasan apapun. Karena hoaks dan
ujaran kebencian sangat menyesatkan.
Jadi spirit, Hari Aksara Internasional di
bumi Indonesia adalah keberanian untuk membendung bertebarannya hoaks, ujaran
kebencian, dan konten-konten negatif di media sosial. Hoaks, sangat gampang
terjadi di era digital seperti sekarang. Aksesnya mudah dan cepat. Hoaks itu
sesat tapi mampu “dijual” sebagai kebenaran oleh orang-orang yang tidak
literat.
Tidak ada guna pendidikan tinggi, punya
jabatan dan status sosial bahkan omongannya religious tapi tetap bersahabat
dengan hoaks dan ujaran kebencian. Siapa pun harus hati-hati terhadap informasi
yang tidak jelas umbernya, tidak jelas tujuannya. Manusia literat bersikap untuk memilah dan
memilih informasi yang bermanfaat dan positif. Bukan justru menebar hoaks,
ujaran kebencian, fitnah, dan konten negatif yang tidak produktif.
Melek aksara bukan sebatas bisa baca-tulis.
Tapi mampu menjadi manusia yang literat. Agar tidak menggembar-gemborkan
masalah tanpa memberi solusi. BBM naik harus disikapi dengan literat. Berani
punya kendaraan berarti berani membeli bahan bakar. Kaum buta aksara bukan untuk
dikasihani tapi bantu agar terbebas dari buta aksara. Anak putus sekolah bukan
diomongin tapi bantu agar bisa terus sekolah.
Maka Hari Aksara Internasional bukan
seremoni tapi esensi. Aksi nyata untuk bergerak dan berubah ke tatanan
kehidupan yang lebih literat. Mampu meredan hoaks dan ujaran kebencian di mana pun
dan kapan pun. Karena sekatinya, “aksara” itu pembeda
antara yang bekerja dan yang berbicara.
Manusia literat, harus dimulai dan diakhiri dari diri
sendiri. Jadilah Literat! Salam literasi
#HariAksaraInternasional #GerakanLiterasi #Tamanbacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar