Dulu sebelum ada taman bacaan. Tidak ada anak-anak yang membaca buku. Karena memang tidak ada akses bacaan. Dulu pula, kaum buta huruf sulit terbebas dari belenggu buta aksara. Tidak bisa baca tidak bisa tulis. Dulu, anak-anak kelas prasekolah pun tidak punya tempat untuk belajar calistung. Bahkan anak-anak yatim dan kaum jompo, sama sekali tidak diperhatikan. Gelap dan tidak ada cahaya yang memberi harapan.
Tapi kini, setelah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka
hadir di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor di Kaki Gunung Salak, gelap
pun berubah menjadi terang. Di taman bacaan, ada 130-an anak jadi pembaca aktif
seminggu 3 kali. Ada 9 warga belajar berantas buta aksara dan 26 anak-anak
kelas prasekolah belajar calistung seminggu 2 kali. Bahkan 14 anak yatim dan 12
kaum jompo pun disantuni setiap bulan. Dan 33 kaum ibu kini terbebas dari
praktik rentenir atau utang berbunga tinggi karena bergabung di Koperasi Simpan
Pinjam Lentera. Ada cahaya buku di kaki Gunung Salak.
Sungguh, kegelapan tidak bisa mengusir kegelapan. Hanya cahaya
yang bisa melakukannya. Tiada ada pula ya g mampu menghentikan anak-anak putus
sekolah selain penyadaran dan aktivitas membaca di taman bacaan. Tidak ada yang
mampu memberantas buta aksara bila tidak ada yang mengajarkannya. Maka peran
taman bacaan adalah menabur cahaya untuk melawan kegelapan. Seperti tidak ada
minta baca tanpa ada akses bacaan yang disediakan.
Cahaya dan kegelapan, di mana pun adalah pelajaran sekaligus
nasihat. Bahwa hidup memiliki dua sisi yang berbeda. Ada yang suka ada yang
tidak suka. Ada yang benci ada yang cinta. Begitu pula berjuang di taman
bacaan. Selalu ada cahaya, selalu ada gelap.
Berjuang di taman bacaan harus pantang menyerah. Sekalipun
rintangan dan hambatan terus menghadang. Pegiat literasi tidak boleh takut
melawan kegelapan. Karena setelah gelap, pasti ada sinar terang di ujungnya.
Maka terangilah hari esok dengan seberkas cahaya hari ini. Begitulah taman
bacaan bekerja.
Ketahuilah, tidak ada yang muncul setelah kegelapan selain cahaya.
Tidak ada pula muncul setelah kesedihan selain kebahagiaan. Setelah duka pasti
ada suka. Maka terus kerjakan perbuatan baik di taman bacaan dengan penuh
cinta.
Cahaya di kaki Gunung Salak. Agar tidak ada lagi orang yang gemar
mengutuk kegelapan malam. Hingga lupa, bahwa mentari tidak pernah lalai membawa
sinar-nya di pagi hari.
Ada cahaya buku di kaki Gunung Salak. Jadilah
literat!#TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen #KampungLiterasiSukaluyu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar