Siapa sih orang-orang yang rugi?
Patut
direnungkan. Orang rugi itu bukan yang belajar keras tapi nilainya kecil. Bukan
pula orang yang beli barangnya mahal tapi jualnya murah. Bahkan bukan pula
orang yang gajinya lebih kecil dari pengeluarannya. Tidak rugi kok orang yang
makan di resto mahal tapi rasanya nggak enak. Bila itu terjadi pada siapapun,
sungguh itu bukan orang yang merugi.
Justru
di dekat kita, banyak orang yang merugi. Karena menyia-nyiakan hidupnya selama
di dunia untuk perbuatan-perbuatan yang batil alias buruk. Sholatnya bagus tapi
kerjanya bergunjing atau ngobrolin hal-hal yang tidak bermanfaat. Waktunya ada
tapi digunakan untuk hal yang mudharat. Otaknya pintar tapi dipakai untuk menyalahkan
orang lain atau bergibah. Bahkan sehari-harinya bicara kebaikan tapi tidak satupun
aksi baik yang dilakukan. Waktunya habis untuk mengejar dunia. Itulah orang
rugi yang sebenarnya.
Makin
rugilah orang-orang itu. Karena memakai media sosial untuk mengumbar aib bahkan
bergunjing tentang orang lain. Suka berdebat dan banyak bicara hal-hal yang
tidak perlu. Hingga lupa, bahwa salah satu akhlak yang baik itu diam. Tidak
perlu bicara banyak hal yang sejujurnya hanya tahu sedikit saja. Bila amal
solehnya ada pun tergerus habis akibat perbuatan buruk yang tidak diridhoi
Allah SWT.
Siapa
pun pasti makin rugi di dunia. Saat tahu perintah agama tapi diabaikannya. Saat
tahu amal soleh itu penting tapi tidak dikerjakannya. Makin rugi lagi bila tahu
yang benar tapi dilanggarnya. Sehari-hari mengeluh, merasa nestapa dan tidak
lapang hati. Hidup dijalani setiap hari tapi makin jauh dari sifat sabar, ikhlas,
dan syukur. Rugi, rugi, dan rugi.
Seperti berkiprah di taman bacaan. Tempat sediakan akses
bacaan dan mengajarkan akhlak kebaikan kepada anak-anak sebagai ladang amal
semua orang. Maka rugilah orang-orang yang menjauh dari taman bacaan. Bila
tidak mampu membangun taman bacaan, cukup membantu dan mendukung aktivitas
literasi dan kegiatan membaca. Berdonasi buku, jadi relawan, atau ber-CSR di
taman bacaan. Agar tidak jadi orang-orang rugi di taman bacaan.
Maka
jelas, ada orang-orang yang rugi. Karena tidak menggunakan waktu dan pikirannya untuk hal-hal
baik. Malah justru berihak kepada keburukan dan kesenangan sesaat. Maka benar
adanya, “Katakanlah, maukah kalian kuberi tahu tentang orang-orang yang
paling merugi perbuatannya? Mereka adalah orang-orang yang sia-sia perbuatannya
di dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah
berbuat sebaik-baiknya.'' (Surat 18: 103-104).
Lalu gimana supaya tidak jadi orang-orang yang rugi?
Mumpung masih ada waktu. Perbaiki niat dan lakukan ikhtiar
baik. Untuk memberi manfaat kepada banyak orang, sesuai kemampuan. Jadikan setiap
aktivitas sebagai ladang amal. Hanya untuk menggapai ridho Allah SWT. Tidak
usah peduli apa kata orang tentang kebaikan yang diperbuat. Toh, orang-orang
rugi tidak akan pernah membantu kebaikan yang kita jalankan.
Berpindahlah menjadi orang-orang yang beruntung, Sekalipun
hanya berkiprah di taman bacaan. Tetap berbuat dan bergerak untuk aksi nyata
kebaikan dengan sepenuh hati. Agar tidak kaya di dunia tapi miskin di akhirat. Salam literasi #PegiatLiterasi
#TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar