Tanggl 20 Mei selalu diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Bangkit itu berarti “bangun lalu berdiri ...”. Maka ada makna tersirat di situ. Bangkit dari apa dan berdiri untuk apa? Sementara kita tidak lagi berhadapan dengan penjajah. Tidak pula sedang berperang dengan musuh nyata.
Mungkin yang paling pas. Bukan lagi
kebangkitan nasional tapi kesadaran nasional. Bangkit untuk membangun kesadaran
nasional. Sadar sebagai sebuah bangsa. Untuk selalu menjaga kebersamaan dan
keutuhan. Berpihak pada kemanusiaaan dan kepedulian. Tidak melulu soal politik,
kekuasaan atau gaya hidup. Sadar agar tidak tergerus nafsu dunia.
Maraknya hoaks, ujaran kebencian bahkan
saling hujat, apalagi di media sosial, jadi bukti pentingnya kesadaran nasional.
Sadar untuk lebih fokus pada solusi bukan masalah. Sadar mencermati ide dan
gagasan bukan orang yang bicara. Sadar untuk meniadakan emosi dan menjauhi
kepentingan pribadi. Sadar untuk memajukan bukan menyalahkan.
Hari Kebangkitan Nasional harus jadi momen
untuk membangun kesadaran nasional. Sadar atas apa yang sudah diperbuat dan
bagaimana ke depannya? Karena “sadar” itu artinya insaf; merasa; tahu dan
mengerti (kata sifat) atau ingat kembali (kata kerja). Maka siapa pun, harus menyadari,
menginsafi, atau memahami keadaan yang sesungguhnya. Agar tetap objektif dan
berpihak pada realitas.
Di zaman begini. Siapa pun pasti punya pilihan. Apa pun dan untuk
apa pun. Maka tiap pilihan harus dilandasi kesadaran. Minimal, memilih untuk memulai
sesuatu yang baik hari ini. Bertumpu pada solusi bukan masalah. Sesuatu yang
baik dijalanin bukan dikomentarin. Karena bila tidak, maka nantikanlah penyesalan
di hari esok.
Kebangkitan nasional itu ya kesadaran.
Sadar atas pilihan, sadar pula atas konsekuensinya. Sadar bahwa hidup tidak
sendirian. Tapi untuk kebersamaan. Bangsa Indonesia itu punya potensi ke depan
yang lebih baik. Bukan hanya mempersoalkan masa lalu yang buruk seakan tidak
bisa diperbaiki. Bukankah memperbaiki hari esok lebih baik daripada menyalahkan
hari kemarin yang buruk.
Jadi, apa
pun kondisinya, Tidak usah risau. Lakukan saja yang baik untuk bangsanya
sendiri. Untuk selalu ikhtiar dan sabar menjalaninya. Perbaiki niatnya dan
sungguhkan doanya. Insya Allah, semuanya akan baik dan lebih baik. Apa pun yang
gagal kemarin akan berhasil. Apa pun yang patah akan pulih, Apa pun yang kurang
akhirnya akan lebih. Bahkan siapa pun yang sakit akan sembuh, siapa pun yang
sedih akan gembira. Karena hakikatnya, Allah SWT selalu ada untuk umantnya dan
bangsanya. Bahwa apa yang ada dan dimiliki hari ini memang sangat pantas untuk
kita.
Kebangkitan nasional itu momen bersama
untuk sadar nasional. Sadar, sadar, lalu sabar. Selamat Hari Kebangkitan
Nasional. Begitulah sedikit memaknai Hari Kebangkitan Nasional di Taman Bacaan.
Salam literasi #Harkitnas #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar