Belajar yang menyenangkan, bisa jadi kian sulit ditemukan. Apalagi di sekolah formal yang terbentur kurikulum. Alih-alih menyenangkan, siswa di TK dan SD di era digital begini tidak sedikit yang menganggap belajar sebagai beban. Buktinya sederhana, berapa banyak orang tua yang ikut kerepotan mengurus pelajaran anak-anak TK atau SD? Apa saja isi tas sekolah anak-anak TK dan SD? Bukan tidak mungkin, belajar yang menyenangkan kian jauh panggang dari api.
Sebagai
bagain pendidikan nonformal, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustak
melalui program KElas PRAsekolah (KEPRA) bertekad mewujudkan belajar yang menyenangkan
bagi anak-anak usia prasekolah atau
setara PAUD di kampung kecil di kaki Gunung Salak. Selain belajar calistung (baca-tulis-hitung),
anak-anak KEPRA pun diajarkan untuk bernyanyi, bermain games, bersosialisasi, dan
berani tampil ke depan di ruang terbuka. Tidak kurang dari 20 anak usia 3-5
tahun aktif belajar di TBM Lentera Pustaka secara gratis. Bahkan tidak sedikit
para orang tua pun mengantar anaknya belajar di taman bacaan.
Diajar oleh wali baca dan relawan TBM Lentera Pustaka (Susi, Ai, Resa, Salwa), anak-anak KEPRA diharapkan mampu memgenal huruf, mengeja kata hingga berhitung sebelum masuk ke SD. Karena itu, KEPRA
TBM Lentera Pustaka menerapkan konsep belajar yang menyenangkan. Tidka terbatas
di ruang kelas, bahkan sering di ruang terbuka. Cara ini pun memancing relawan
agar mampu mengelola kelas secara oprimal. Selain memelihara semangat
anak-anak, juga dapat memampukann anak-anak menjalani pembelajaran dengan
senang hati. Sehingga tercipta interaksi
sosial yang positif sesame teman sebaya dari kecil, seperti sikap peduli dan
saling percaya. Belajar yang menyenangkan itulah cara yang diperjuangkan TBM
Lentera Pustaka melalui program kelas prasekolah.
KEPRA TBM
Lentera Pustaka awalnya dimulai Februari 2021 lalu, atas permintaan beberapa
ibu yang datang khusus ke taman bacaan. Awalnya pun hanya 4 anak yang ikutan
bergabung. Tapi hari ini (3/3/2022) sekitar 20 anak usia dini yang aktif
belajar. Secara gratis, anak-anak KEPRA datang dari sekitar TBM Lentera Pustaka.
Berkat animo dan manfaat yang dirasakan, maka hingga kini aktivitas KEPRA terus
berlangsung. Semoga saj ke depan, KEPRA bisa menjai PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini) secara formal. Entah, bagaimana prosesnya?
Melalui
metode “BENANG” (BElajar menyeNANGkan), anak-anak KEPRA TBM Lentera Pustaka sangat
diperkenankan belajar sambil ngobrol. Bahkan berteriak menyebut huruf ABC dan seterusnya, menunjuk
huruf dengan jari, lalu bertepuk tangan sambil tertawa-tawa. Agar tercipat suasana
belajar anak-anak yang menyenangkan. Karena semua pasti sepakat, tidak ada satu
anak pun yang suka belajar bila suasananya membosankan.
Di TBM Lentera Pustaka, setelah mengenal huruf, anak-anak
balita pun diajarkan mengenal angka. Berhitung sambil bermain. Untuk anak
balita yang penting mau memulai, berkunjung ke taman bacaan yang banyak buku
akan dilihatnya. Lalu senang berada di taman bacaan. Itu semua perbuatan baik
anak-anak di zaman now. Daripada main HP atau menonton TV apalagi main yang
tidak jelas di luar. Maka untuk orang tua, tidak perlu menuntut anak-anaknya
untuk cepat bisa baca atau tulis. Mau belajar rutin di taman bacaan, lalu
berproses dengan senang. Itu semua sudah lebih dari cukup.
KEPRA
yang dikelola TBM Lentera Pustaka pun melengkapi program literasi lain yang
sudah dijalankan seperti: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 140 anak pembaca aktif
dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas
BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu buta
aksara, 3) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4
diantaranya dibeasiswai, 4) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 5)
TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 6) KOPERASI LENTERA dengan 33 ibu-ibu
anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang
berbunga tinggi, 7) DonBuk (Donasi Buku), 8) RABU (RAjin menaBUng), 9) LITDIG
(LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 10) LITFIN (LITerasi
FINansial), 11) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak
seperti memberi salam, cium tangan, berkata santun, budaya antre, dan 12)
MOBAKE (MOtor BAca KEliling).
KEPRA TBM Lentera Pustaka mengingatkan siapa
pun akan pentingnya membangun belajar yang menyenangkan. Apalagi di tengah gempuran
digital. Salam literasi #KelasPrasekolah
#TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar