Selain ikhlas dan sabar, taman bacaan adalah tempatnya "bersyukur tiada henti". Karena syukur, adalah akhlak yang sering dilupakan banyak orang. Lupa syukur jadi banyak mengeluh. Lalu mentalitasnya seperti "korban", jadi berpikir negatif kepada siapapun, soal apapun. Sudahkah kita bersyukur hari ini dalam perbuatan nyata, bukan omongan?
Setiap
hari. Banyak orang pengen ditambah rezeki, disehatkan badan. Tapi sayang,
ikhtiarnya biasa-biasa saja, perbuatan baiknya pun sedikit plus sering lupa
syukur. Terus mau dari mana karunia Allah SWT akan ditambahkan? Banyak yang
lupa, rumusnya sederhana. Syukuri apa yang ada dan ikhtiar yang baik, maka
semua akan digampangkan. Istilahnya, "Senangkan Allah SWT bila mau
disenangkan-Nya".
Bersyukur
tiada henti. Alhamdulillah, TBM Lentera Pustaka pun terus bersyukur dan
bersyukur tiada henti. Hampir tiap Minggu selalu ada saja "tamu" yang
datang ke TBM untuk aksi sosial atau CSR event. Anak-anak TBM pun bisa
interaksi dengan para tamu, di samping dapat souvenir atau hadiah. Donasi buku
tiap Minggu selalu ada yang mengirimkan, selalu saja ada orang-orang baik di
taman bacaan.
Bahkan
dalam waktu dekat, TBM Lentera Pustaka pun akan dibangunkan "area baca
lantai 2 alias rooftop TBM" oleh Bank Sinarmas selaku sponsor CSR
korporasi. Ditambah hibah "Motor Baca Keliling" dari PertaLife
Insurance (d/h AJ Tugu Mandiri) selaku sponsor CSR korporasi pula. Relawan yang
membantu pun banyak, dan datangnya dari daerah lain. Relawan yag berkiprah
secara ikhlas dan sabar. Maka benar adanya, nikmat Tuhan mana lagi yang Kamu
dustakan?
Maaf ya
bukan riya'. Tapi sebagai wujud syukur, TBM Lentera Pustaka hanya berbuat dan
menebar kebaikan, dengan segala bentuknya. Ada jajanan gratis setiap bulan,
saat itu anak-anak senang, ibu-ibu yang antar anaknya pun ikutan antre dan
pedagang pun jadi laku jualannya. Ibu-ibubuta aksara yang belajar seusai
belajar pun diberi hadiah sebagai penyemangat memberantas buka aksara. Taman
bacaan kian gampang akibat isinya perbuatan baik. Jadi, syukur itu perbuatan,
bukan omongan.
Apa
cukup sampai di situ? Belum. Di TBM Lentera Pustaka pun saat ini ada 14 anak
yatim binaan yang disantuni setiap bulan dan 4 diantaranya di-beasiswai. Ada
pula 8 jompo binaan yang disantuni tiap bulan, di samping ada 3 anak difabel
yang diperlakukan dengan baik dan bisa aktualisasi diri. Kelas prasekolah terus
berjalan dan Koperasi Lentera pun telah menebar manfaat terhadap ekonomi rumah
tangga anggotanya. Alhamdulilah, bersyukur tiada henti itu memang harus nyata.
Jangan
lupa bersyukur. Apapun keadaannya. Karena sulit bagi kita, bagi manusia bukan
berarti sulit bagi Allah SWT. Allah bisa berbuat apa saja pada manusia.
Masalahnya sederhana, kita dikehendaki Allah SWT atau tidak? Nah bila mau
dikehendaki, maka senangkan Allah SWT setiap saat. Sholat, berbuat baik,
berpikir positif, dan bantu orang lain sesuai kemampuan. Bila sudah, maka
tetaplah ikhlas, sabar dan bersyukur. Selebihnya biarkan Allah SWT yang bekerja
untuk kita.
Percaya
nggak? Sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Tapi ada syaratnya, asal mau
ikhlas, sabar, dan syukur. Dan apapun yang terjadi, ikhtiar untuk diselesaikan
bukan dibiarkan apalagi hanya berdiam diri. Teruslah berbuat baik dan
bersyukurlah. Karena banyak orang “gagal” berbuat baik, bahkan gagak memelihara
pikiran baiknya.
Maka
TBM Lentera Pustaka mengajak. Jangan pernah berhenti bersyukur sebab Allah SWT
tidak pernah berhenti memberi. Bersyukur tanpa henti, bersabar tanpa batas. Berusaha
tanpa lelah, berdoa tanpa jemu. Pikiran dan hatinya selamat dari rasa iri,
benci, gibah, fitnah, dan perbuatan buruk. Tetaplah ikhlas dalam berbuat baik.
Dan semua itu harus tercermin dalam perbuatan, bukan omongan apalagi hanya pandangan
doang.
Bila
syukur, sabar, dan ikhlas dikerjakan. Nantikan apa yang akan terjadi esok?
Insya Allah sehat dan berkah akan merapat kepada siapapun. Jadi nikmat Tuhan
mana lagi yang kamu dustakan. Salam literasi #TamanBacaan #PeguatLiterasi
#TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar