Agak sulit dibantah, taman bacaan memang harus cari cara untuk mempromosikan kegiatan literasi-nya. Agar banyak orang tahu, lalu paham membaca buku itu penting. Apalagi di tengah era digital, makin tidak banyak orang yang peduli dan melirik aktivitas di taman bacaan. Maka wajar, taman bacaan kian terpinggirkan. Atau jadi “jalan sunyi” yang tidak diminati banyak pihak. Ujung-ujungnya, tidak sedikit taman bacaan yang sulit berkembang atau mampu bertahan. Itulah yang disebuta taman bacaan “ada seperti tiada”.
Lalu, apa yang harus dilakukan taman bacaan?
Mau tidak mau, taman bacaan di mana pun harus rajin
publikasi. Rajin mempromosikan tiap aktivitas dan kegiatan yang berlangsung di
taman bacaan. Terserah, apa saja aktivitas di taman bacaan bisa dipublikasikan.
Kegiatan membaca buku, anak-anak yang sedang membaca, atau aksesori yang ada di
taman bacaan pun layak kok dipublikasikan.
Tentu, ada banyak sarana publikasi yang bisa dilakukan taman bacaan. Di
antaranya yang paling umum adalah media sosial. Baik di facebook (FB), Instagram,
twitter dan sebagainya. Intinya, taman bacaan harus sering-sering promosi. Karena
promosi itu penting, di samping menjadi cara efektif untuk memberi tahu dan menarik perhatian
orang lain tentang aktivitas taman bacaan dan kegiatan literasi.
Nah,
selain promosi melalui media sosial. Taman bacaan pun perlu memanfaatkan sarana
publikasi lainnya yang lebih “berkelas”. Sesuai dengan pengalaman dan praktik
yang dijalankan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, setidaknya ada
3 (tiga) sarana publikasi yang efektif untuk taman bacaan, yaitu:
1.
Wikipedia. Sebuah situs
global dan ensklopedia online yang dijadikan rujukan oleh banyak orang dalam
mencari detail suatu informasi di internet. Selain bertujuan memberikan ilmu
pengetahuan, Wikipedia dapat menjadi sumber primer informasi yang terkait dengan taman
bacaan. Menariknya situs ini sudah popular di
jagat maya dan sering dikunjungi orang saat ber-internet. Katanya, ada sekitar 500
juta orang yang mengunjungi Wikipedia setiap bulannya. Alhamdulilah, TBM Lentera
Pustaka sudah melakukannya dan terdaftar di Wikipedia (Taman Bacaan Masyarakat Lentera
Pustaka - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
2.
Website. Sebuah halaman yang didedikasikan secara khusus untuk
menyajikan dan memberi informasi aktivitas taman bacaan dan dapat diakses oleh
banyak orang melalui internet. Selain sebagai media informasi taman bacaan, website juga
dapat menjadi dokumentasi informasi dan aktivitas taman bacaan yang telah dilakukan.
Website pun efektif untuk meningkatkan kinerja dan reputasi taman bacaan, di
samping menghubungkan dengan donator dan mitra yang peduli taman bacaan. Lebih
keren lagi, website pun dapat mendongkrak branding taman bacaan. Alhamdulillah
lagi, TBM Lentera Pustaka pun sudah punya website sendiri di Taman Bacaan Masyarakat Lentera
Pustaka (tbmlenterapustaka.com)
3. Tulisan Online. Sebuah tulisan yang dibuat khusus
taman bacaan dan dipublikasikan melalui media online. Agar mudah dicari
informasi terkait aktivitas taman bacaan. Tentu untuk ini, setiap pengelola
taman bacaan harus menulis terlebih dulu. Jangan hanya berkegiatan tanpa mau
menuliskannya lalu segera publikasikan secara online. Cara ini pun efektif
sebagai media komunikasi yang memudahkan orang lain mencari informasi tentang
taman bacaan melalui internet. Alhamdulilan juga, TBM Lentera Pustaka setiap
hari menulis untuk media online dan berbagi informasi tentang aktivitas taman
bacaan dan gerakan literasi seperti Arti Penting Proses di Taman
Bacaan - Bogor-Kita.com
Taman bacaan tidak boleh berdiam diri. Jangan pula hanya
berkegiatan tanpa mau mempublikasikan aktivitas di taman bacaan. Publikasi taman
bacaan memaang sederhana. Tapi harus dilakukan. Agar banyak orang tahu dan
paham, apa sih aktivitas di taman bacaan? Karena bagaimana orang lain tahu
taman bacaan bila pegiat literasi atau pengelola taman bacaan tidak menuliskan
atau mempublikasikannya?
Jadi, taman bacaan memang harus lebih kreatif. Untuk mempublikasikan
seluruh aktivitas yang terjadi di taman bacaan. Bila taman bacaan adalah tempat
dan praktik baik, kenapa tidak dipublikasikan. Mau tahu apa dampaknya? Terus terang,
TBM Lentera Pustaka setiap minggu selalu dikontak oleh donatur yang mau
menyumbang buku bacaan. Selalu ada saja ada yang mau donasi buku. Alhadil, kini
koleksi buku TBM Lentera Pustaka telah melebihi 7.000 buku dan 95%-nya dari
donasi. Berkat publikasi pula, reputasi taman bacaan terbentuk dan kinerja TBM
dapat disosialisasikan.
Ituah pentingnya publikasi taman bacaan. Ketahuilah, reputasi
taman bacaan adalah
kinerja ditambah
promosi. Salam litetasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar