Anak-anak
TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor selalu dilatih "jalan kaki
sambil bawa buku". Keliling 3 kampung sekitar taman bacaan, kurang lebih
sejauh 1,5 km. Semata-mata hanya untuk mengajak anak-anak yang belum bergabung
ke taman bacaan untuk membaca buku. Sekaligus mensosialisasikan keberadaan
taman bacaan ke masyarakat sekitar. Akan pentingnya membaca buku, apalagi untuk
anak-anak usia sekolah. Sebagai penyeimbang main atau nongkrong-nongkrong yang
tidak bermanfaat. Kampanye AYO BACA selalu dilakukan sebulan sekali di TBM
Lentera Pustaka.
Dibimbing
relawan taman bacaan yang hadir, anak-anak berjalan dengan tertib. Berbaris
seperti ular, sebagai tanda adanya pendidikan karakter dan akhlak yang
diajarkan di taman bacaan. Karena membaca buku di taman bacaan, 160-an anak
pembaca aktif TBM Lentera Pustaka pun diajarkan literasi adab sebagai
pembelajaran akhlak untuk antre, tertib, santun, dan memberi salam. Maka di
taman bacaan, siapa pun harus menikmatinya. Selain aktualisasi diri bersama teman-teman
sebaya.
Kampanye
AYO BACA TBM Lentera Pustaka menegaskan. Bahwa buku adalah tempat bertemunya
seni dan sains. Maka membaca buku harus dilakukan, dalam keadaan apaapun. Akses
untuk membaca buku pun harus dibuka seluas-luasnya bagi masyarakat. Karena
membaca bukan hanya minat tapi ketersediaan akses membaca. Di era digital
sekarang, membaca buku menjadi penting sebagai proses untuk membentuk pola
pikir anak, di samping agar mampu bersaing di masa depan.
Sejak
berdiri tahun 2017 lalu, TBM Lentera Pustaka awalnya hanya memiliki 14 anak dan
menjalanprogram taman bacaan semata. Tapi kini, TBM Lentera Pustaka terus
berkembang dengan menjalankan 12 program literasi yang terdiri dari: 1) TABA
(TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari,
Sukajaya) dengan waktu baca 3 kali seminggu, kini setiap anak mampu membaca 5-8
buku per minggu, 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9
warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu buta aksara, 3) KEPRA
(Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan)
dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI
(JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak
difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 31 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam
agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk
(Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk
mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), dan 12) LIDAB
(LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam,
mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre. Tidak kurang dari 250
orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.
Pada tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka pun terpilih
1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program “Kampung Literasi Sukaluyu”
yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan Forum TBM. Hal ini
menyusul prestasi Pendiri TBM Lentera Pustaka yang meraih penghargaan "31
Wonderful People tahun 2021" kategori pegiat literasi dan pendiri taman
bacaan dari Guardian Indonesia (September 2021) dan “Ramadhan Heroes” dari Tonight
Show NET TV (Mei 2021), di samping menjadi sosok inspiratif dalam “Spiritual
Journey” salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober 2021 lalu.
Kampanye
AYO BACA, kian menegaskan membaca adalah napas hidup dan jembatan emas
anak-anak ke masa depan. Selain mensosialisasikan pentingnya membaca buku,
taman bacaan pun harus jadi tempat yang asyik dan menyenangkan. Seperti yang
dijalankan TBM Lentera Pustaka. Salam literasi. #BacaBukanMaen
#PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar