Di dunia yang serba cepat dan serba digital ini, semua orang pasti sibuk. Sibuk untuk menggapai impian, mengejar cita-cita. Terlalu sibuk atau larut dalam aktivitas sehari-hari. Bekerja, mengerjakan tugas, nongkrong di kafe hingga kesibukan lainnya. Sibuk, tentu sangat manusiawi. Tinggal masalahnya, sibuk karuan atau sibuk tidak karuan?
Tapi sayangnya di luar sana, di grup WA. Banyak orang yang sibuk
memperdebatkan kebaikan hingga lupa berbuat baik. Sibuk memperdebatkan ibadah
hingga lupa beribadah. Bahkan tidak sedikit orang yang sibuk membenci. Hingga lupa dirinya pun
dibenci orang lain. Berbeda dengan kesibukan pegiat literasi, sibuknya taman
bacaan. Hanya sibuk mencintai buku dan mengajarkannya kepada anak-anak. Hingga
tidak punya punya waktu untuk berbuat yang sia-sia.
Jadi sibuk, ada yang mengejarnya, ada
pula yang menghindarinya. Tinggal sibuknya untuk apa dan seberapa bermanfaat? Bukan
sibuk hanya berceloteh dan berkeluh-kesah tanpa pernah memberi solusi. Sibuk berkata-kata tapi tidak pernah berbuat. Ingkar syukur
gemar ngelantur. Sibuk tidak karuan.
Seperti yang dilakukan di TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak
Bogor. Taman bacaan dan pegiat literasi selalu sibuk. Sibuk membuat program
literasi, sibuk merapikan buku-buku, sibuk menemani anak-anak yang membaca.
Hingga sibuk menghitung jumlah koleksi buku yang ada sekaligus merotasinya
setiap dua bulan sekali. Semua dilakukan demi tegaknya tradisi baca dan budaya
literasi.
Sibuk. Karena di taman bacaan. Anak-anak pembaca adalah raja. Buku-buku
adalah aset penting. Komitmen pegiat literasi dan relawan pun jadi “senjata”.
Agar taman bacaan punya standar customer service yang profesional. Bukan
sebaliknya, taman bacaan yang ada tapi tiada.
Saking sibuknya, TBM Lentera Pustaka seakan tidak pernah berhenti
dari aktivitas literasi. Dari tanggl 23 Oktober 2021, digelar event bulanan
untuk motivasi anak-anak pembaca dan 30 Oktober 2021 dikunjungi Pak Bima Arya
Sugianto (Walikota Bogor) untuk memberi motivasi kepada anak-anak pembaca
sekaligus menengok aktivitas taman bacaan. Masih berlanjut di 7 Nov 2021 ada dongeng
dari Kak Iwan, 14 Nov 2021 pencanangana Kampung Literasi Sukaluyu dan Festival
Literasi Gunung Salak #4 dengan konser 5 grup band, 21 Nov 2021 ada program
pelopor Pendidikan dari BEM PBSI UNJ, dan 28 Nov 2021 baksos IKA FIP UNJ hingga
puncaknya 12 Des 2021 baksos alumni SMAN 30 Angkatan 89 (Almagaluh 30). Taman
bacaan benar-benar sibuk.
Sibuk untuk customer service taman bacaan itu penting.
Untuk melakukan program literasi sepenuh hati. Untuk melayani
membaca buku tiada henti. Tanpa pernah merasa rugi sehingga bisa dirasakan
hasilnya nanti. Taman bacaan tidak lagi jadi jalan sunyi.
Sibuk di taman bacaan. Siapa sangka, TBM Lentera Pustaka yang awalnya hanya
diisi 14 anak pembaca sata berdiri 4 tahun lalu. Tapi kini mampu mengelola 12
program literasi seperti: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif
dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) dengan waktu baca 3 kali seminggu
dan setiap anak mampu membaca 5-8 buku per minggu, 2) GEBERBURA (GErakan
BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf agar terbebas
dari belenggu buta aksara, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia
prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4
diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6)
TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 28 ibu-ibu
anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang
berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG
(LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi
FINansial), dan 12) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak
seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre. Tidak
kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka
setiap minggunya.
Maka sederet prstasi pun terjadi. Tahun 2021 ini, TBM
Lentera Pustaka pun terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program
“Kampung Literasi Sukaluyu” yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI
dan Forum TBM. Hal ini menyusul prestasi Pendiri TBM Lentera Pustaka yang
meraih penghargaan "31 Wonderful People tahun 2021" kategori pegiat
literasi dan pendiri taman bacaan dari Guardian Indonesia (September 2021) dan “Ramadhan
Heroes” dari Tonight Show NET TV (Mei 2021), di samping menjadi sosok
inspiratif dalam “Spiritual Journey” salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober
2021 lalu.
Sibuknya taman bacaan, sibuknya pegiat literasi memberi pelajaran.
Untuk jangan pernah berhenti berbuat baik dan melayani orang lain. Karena
taman bacaan adalah jalan hidup. Agar kualitas hidup jadi lebih berarti. Karena
sebaik-baik manusia adalah orang memberi manfaat untuk orang lain. Itulah inti
kesibukan di taman bacaan.
Sebab tubuh yang sibuk lebih baik daripada mulut
yang mengoceh. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
#PegiatLiterasi #KampungLiterasiSukaluyu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar