KETIKA PEMANDANGAN INDAH ITU TIDAK LAGI GUNUNG
Banyak orang takjub saat
melihat pemandangan alam yang indah. Entah itu gunung yang eksotis. Matahari
terbenam, hamparan lautan yang luas atau bunga-bunga di taman. Bahkan kata
pendaki gunung, makin tinggi mendaki makin indah pemandangannya.
Maka, semakin kita melihat
jauh ke alam. Maka kita akan semakin paham. Bahwa Tuhan Yang Maha Esa sangat
sempurna, semua anugerah-Nya baik.
Hanya banyak orang lupa.
Pemandangan itu tidak selalu alam. Tidak lagi gunung. Tapi anak-anak yang
membaca buku juga pemandangan indah. Anak-anak yang dulu tidak punya akses buku
bacaan. Di sebuah kampung kecil di kaki Gunung Salak, kini berubah jadi
anak-anak yang giat membaca. Seminggu 3 kali. Bahkan di hari Minggu ini
(27/6/21) harusnya jam baca pukul 10.00 WIB, mereka sudah ada di TBM Lentera Pustaka
sejak pukul 08.00 WIB. Ngapain? Hanya untuk membaca buku sambil menanti
“Laboratorium Baca” jam 10.00 WIB setiap hari Minggu. Hebatnya, tidak sedikit
dari anak-anak ini diantar orang tuanya. Bahkan, 5-6 pedagang keliling pun
sudah mangkal di depan taman bacaan.
Ada 160-an anak-anak pembaca
aktif TBM Lentera Pustaka setiap minggu selalu di-doktrin. Untuk selalu membaca
buku, jangan putus sekolah, dan bersyukur atas segala keadaan. Karena di daerah
lain, banyak yang tidak punya taman bacaan. Sementara mereka kini punya akses
membaca di taman bacaan. Bahkan terbiasa membaca 5-8 buku per minggu per anak.
Alhamdulillah.
Anak-anak yang membaca di
taman bacaan. Bukan hanya pemandangan indah. Tapi sebuah praktik baik yang
harus terus dipelihara. LEBIH BAIK MANA, GUNUNG YANG INDAH NAMUN TIDAK PERNAH
DIDAKI ATAU BUKU KECIL TAMAN BACAAN YANG SELALU DIBACA ANAK?
Jadi, pemandangan indah tidak
lagi sebatas gunung, laut atau bunga-bunga. Tapi anak-anak yang membaca di era
digital pun pemandangan indah. Panorama sosial yang harus dipelihara. Anak-anak
yang membaca di tengah ancaman gawai atau dunia digital. Agar mereka tetap
menjadi anak-anak di dunia nyata dan dunia maya. Jangan biarkan mereka tergerus
nafsu digital yang tidak produktif dan tidak bermanfaat. Sehingga mereka hanya
menjadi “korban” bukan “pelaku” perubahan.
Maka, jangan mengambil apapun
selain gambar praktik baik. Jangan meninggalkan apapun selain jejak baik. Dan
jangan membunuh apapun selain waktu yang tidak bermanfaat. Teruslah membaca,
salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen #PemandanganIndah #AnakGiatBaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar