Aku pilih kamu
Karena jatuh hati tidak
pernah bisa memilih. Tuhan yang memilihkan. Untuk menjadi apatis atau mengikuti arus.
Itulah amanat
buku kumpulan Cerpen “Aku Pilh Kamu” karya Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Indraprasta (Unindra) PGRI yang diluncurkan di TBM Lentera Pustaka Bogor hari
ini (26/6/2021) sekaligus bedah bukunya. Buku hasil kuliah menulis kreatif secara daring
selama pandemi Covid-19 ini jadi bukti produktivitas pembelajaran mahasiswa yang
dibimbing dosen pengampu Syarifudin Yunus.
Kumpulan cerpen
ini menegaskan bahwa semua orang pasti
punya cinta. Dan katanya cinta berkaitan erat dengan perasaan yang terkadang
muncul dan hilang. Cinta
sulit ditebak, kapan datang dan
pergi. Alih-alih, banyak
orang tidak membutuhkan alasan untuk jatuh cinta. Karena itu cinta pun tidak pernah mengenal waktu. Siapa pun dapat jatuh cinta. Masalahnya,
kepada siapa harus jatuh cinta? Siapa yang dipilih untuk sebuah cinta?
Buku “Aku
Pilih
Kamu”. Hanya ingin mengungkap jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan yang memilihkan. Lalu berikutnya, terserah mau menjadi apatis atau mengikuti arus. Walau faktanya,
banyak orang mencintai tapi tidak merasakannya. Di saat, semuanya sudah dipertaruhkan. Cinta siapa
pun, boleh sehebat apapun. Namun, banyak cinta diberikan kepada hati yang salah.
Salah pilih cinta.
Menurut
Syarifudin Yunus, dosen pengampu Menulis Kreatif Universitas Indraprasta PGRI,
buku ini menjadi cerminan sikap reflektif terhadap cara pandang anak-anak muda tentang cinta. Ada 115 cerpen dalam buku ini sebagai bagian dari proses menulis kreatif yang
dialami mahasiswa secara langsung, saat kuliah daring. Mahasiswa yang diajar untuk berproses menulis, lalu
menerbitkannya secara profesional.
“Buku ini adalah
ekspresi mahasiswa terhadap persoalan cinta. Kaum muda yang mengekspresikan cinta dan perilakunya. Mereka, kaum muda yang menyuarakan bahwa cinta butuh sikap, bukan
sekadar pilihan. Agar jangan sampai salah untuk
jatuh cinta bila tidak mau menyesal” ujar Syarifudin Yunus dalam peluncuran hari ini di Bogor.
Cukstaw Cerpen
adalah kisah fiksi yang reflektif dan motivatif sebagai pesan moral kepada
pembaca. Cerpen yang disajikan dengan cara yang berbeda. Kumpulan Cerpen “Aku Pilih Kamu” pun jadi bukti bahwa kuliah menulis kreatif adalah
perbuatan, bukan pelajaran. Karena belajar sastra harus dimulai dan berakhir
dari yang tertulis.
”Selama kuliah daring, terbukti kami mahasiswa
mampu berkarya. Inilah bagian dari merdeka belajar. Baru kali ini kami diajarkan bukan hanya kuliah tapi
praktik menulis secara langsung. Proses ini yang kami butuhkan selama kuliah.
Terus terang kami apresiasi Pak Syarif atas caranya dalam mengajar Menulis Kreatif hingga buku Aku Pilih Kamu bisa
diluncurkan” ujar Riki Pilaski, mahasiswa PBI Unindra.
Sebagai editor,
Syarif – panggilan akrab Syarifudin Yunus – menegaskan, di tengah maraknya cinta yang tidak berketentuan,
cerpen dalam buku ini menegaskan cinta bukan hanya soal perasaan. Tapi soal akal
sehat dan realitas. Cinta harus
memancarkan aura keindahan secara psikologis yang tercermin pada sikap,
perilaku dan kelembutan
hati. #KuliahMenulisKreatif #UnindraKeren #CukstawCerpen #AkuPilihKamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar