Sahabat, sudah ngopi pagi belum?
Jangan lupa ngopi dulu. Karena dosa
dari meninggalkan kopi di pagi hari itu setara dengan berkeluh-kesah dan
menabur kebencian. Ngopi-lah dulu agar lebih rileks dan realistis. Karena ngopi
itu nikmatnya bukan maen.
Ngopi, tentu bukan karena aromanya.
Juga bukan karena harganya. Tapi karena suasananya, Selalu plong dan bergairah.
Karena kopi itu tidak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. Di hadapan
kopi kita semua sama. Siapa pun saat ngopi. Dilayani jutek tidak masalah,
dilayani sopan pun tidak masalah.
Nikmatilah seteguk kopi. Karena di
situ ada kehangatan. Seperti matahari yang tiap pagi terbit. Tanpa peduli, ada
yang suka atau tidak suka. Seperti matahari, kopi itu punya kelebihan tanpa
perlu dibicarakan. Kopi juga punya kekurangan, tanpa perlu diperdebatkan. Bila
ada kelebihan pasti ada kekurangan. Maka ngopi itu ada ajaran. Bahwa “apa yang
terjadi itu tidak lebih penting dari sikap atas kejadian itu sendiri”. Karena
siapa pun, hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Seperti di taman bacaan. Selalu
saja ada tantangannya. Tapi selagi yang diperbuat baik untuk anak-anak. Maka
kerjakanlah sepenuh hati. Tanpa perlu berharap untuk dipuji. Jalani saja
kegiatan membaca dan gerakan literasi. Di mana pun, kerjakan yang baik dengan
sepenuh hati dan optimis.
Ngopi itu asyik. Saat ngopi,
siapapun tidak bisa mengontrol pikiran dan perilaku orang lain. Karena ngopi
itu yang penting "substansi" bukan "reaksi". Saat ngopi, tidak
boleh ada orang lain yang ikut menentukan cara kita dalam bertindak. Agar tetap sejuk di tempat yang panas.
Agar tetap tenang di tempat gaduh sekalipun.
Pada kopi. Ada takaran yang seimbang; antara manis dan pahit. Seperti
pepatah “hiduplah sesuai dengan kemampuan; jangan hidup atas kemauan apalagi
kebencian”. Pada
secangkir kopi. Selalu ada pesan yang menghampiri. Bahwa siapapun, tidak
ada yang sempurna. Ada lebih ada kurang, ada benar ada salah.
Kopi atau ngopi. Selalu ada ajaran sederhana.
Untuk selalu bersyukur dalam kondisi apa pun. Bahwa setiap nasehat baik tidak
akan pernah datang terlambat hingga kapanpun. Dan saat ngopi, selalu ada
renungan. Tidak usah menunggu untuk jadi orang baik. Karena pilihan itu hanya
dua; khairul bariyyah (sebaik-baik makhluk) atau syarrul bariyyah
(seburuk-buruk makhluk) pada akhirnya.
Selamat menikmati kopi. Karena
ngopi itu, terkadang mampu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Salam literasi #KampanyeLiterasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar