Kata ilmu kesehatan “berdiri tegak lebih sehat daripada membungkuk”.
Apalagi
di tengah pandemi Covid-19. Justru saat berdiri tegak, imunitas menjadi lebih
kuat lebih tangguh. Sementara yang membungkuk alias ketakutan dan hanya berkeluh-kesah,
bisa jadi imunitas jadi drop. Sehingga mudah sakit, rentan tertular virus. Jadi,
tetaplah berdiri tegak dalam kondisi apapun.
Berdiri tegak adalah simbol dari kuat atau kekuatan. Apalagi
bila dikaitkan dengan ujian,
tantangan dalam hidup. Ditimpa penderitaan dalam perjuangannya. Karena tidak semua
orang bisa tetap kuat di saat kehidupan goyah. Di luar sana, berapa banyak orang
yang memilih jalan pintas karena tidak kuat? Atau memilih jalan keliru untuk
keluar dari ujian hidup? Setiap hari hanya omong kosong, berkeluh-kesah, merasa
nestapa. Hingga menebar kebencian, bergosip, atau mengintip lahu orang lain,
Sementara dirinya tidak melakukan apapun, kecuali hal yang sia-sia. Manusia
yang gagal berdiri tegak.
Berjuang
di taman bacaan, di gerakan literasi pun harus berdiri tegak. Sebuah sikap untuk
tetap kuat dalam ber-literasi. Mampu bertahan di tengah tantangan dan ujiannya.
Karena taman bacaan, memang “jalan sunyi” yang tidak dipedulikan banyak orang.
Atau banyak orang tidak mengerti. Maka siapa pun yang berjuang di taman bacaan
harus tetap berdiri tegak. Untuk berjalan lebih tangguh di tengah kesulitan
yang dihadapi gerakan literasi.
Kenapa kamu
harus berdiri tegak?
Ya, berdiri
tegak. Bisa diartikan mampu bertahan, tidak mudah goyah. Karena, sikap berdiri
tegak itulah yang harus ada pada setiap orang. Apalagi bila percaya Allah SWT,
berpijak pada koridor agama. Sehingga saat harapan tidak sesuai dengan
kenyataan. Tetap tangguh menjalaninya. The show must go on. Di tengah
ketidak-pedulian, di tengah kesibukan pada diri sendiri. Maka perbuatan baik di
taman bacaan hanya punya satu pilihan. Yaitu, tetap berdiri tegak.
Maka
ada benarnya kata orang bijak. Jangan berdoa untuk hidup yang mudah. Tapi berdoalah untuk menjadi orang yang lebih kuat dalam segala keadaan. Tetap mampu berdiri tegak di
segala cuaca. Karena sejatinya, kekuatan tidak datang dari kemenangan. Tapi dari konsistensi sebuah perjuangan. Untuk tidak menyerah ketika kesulitan menghadang.
Di dunia yang sementara
ini. Saat ada dua orang berdiri di tanah yang sama. Hanya ada dua kemungkinan.
Satu, bertengkar dan berpencar hingga jadi pecundang tepar. Atau kedua, tetap
bertindak dan berdiri tegak hingga jadi pemenang berjejak.
Jadi, tetaplah berdiri
tegak. Seperti batu karang, yang tiap hari dipukuli ombak. Bukan hanya tetap
berdiri tegak, batu karang bahkan mampu menentramkan amarah ombak dan gelombang
yang hendak menghempasnya.
Berdiri tegak, tetap kokoh dan tumbuh dalam
menebar perbuatan baik. Sekalipun berada di tempat yang tidak menyenangkan sekalipun. Salam literasi
#KampanyeLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar