Sebagian orang tidak suka ilmu matematika. Selain bikin pusing, katanya hidup itu tidak bisa dijalani hanya dengan rumus matematika. Tidak semua hal dapay dihadapi dengan hitung-hitungan. Ada yang kerja gajinya kecil tapi cukup. Tapi ada yang gajinya besar tapi tidak cukup. Itulah realitasnya.
Namun begitu, bukan berarti matematika tidak penting. Karena
siapa pun, sejak
kecil sudah diajarkan ilmu matematika, ilmu berhitung di sekolah. Dari tingkat
SD, SMP, SMA, bahkan di perguruan tinggi. Makanya ada yang disebut literasi numerasi
sebagai salah satu literasi dasar yang harus dikuasai.
Numerasi atau matematika. Agar siapa pun punya pengetahuan dan
kecakapan menggunakan angka-angka. Untuk memecahkan masalah praktis dalam konteks
kehidupan sehari-hari. Dan yang terpenting, numerasi mengajak semua orang untuk
selalu mampu menyeleksi informasi dan memakai data. Untuk memprediksi dan
mengambil keputusan. Agar hidup jadi lebih bermanfaat, lebih bermakna.
Cobalah
cek dan cermati. Dalam ilmu matematika, ada yang harus dipahami. Seperti 1) mengapa
PLUS dikali PLUS hasilnya PLUS?, 2) mengapa MINUS dikali PLUS atau sebaliknya,
PLUS dikali MINUS hasilnya MINUS?, dan 3) mengapa MINUS dikali MINUS hasilnya
PLUS?
Bila
PLUS itu BENAR dan MINUS itu SALAH. Maka maknanya adalah:
1. Berkata BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR
adalah suatu tindakan yang BENAR.
2. Berkata BENAR terhadap sesuatu yang SALAH,
atau sebaliknya berkata SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan
yang SALAH.
3. Berkata SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR
Numerasi
atau matematika memang hanya ilmu. Tapi sejatinya punya sarat makna. Kaarena
kebenarannya selalu pasti sehingga bisa jadi pelajaran hidup bagi siapa pun.
Sebagai
contoh dalam “pembagian” matematika. Rumusnya sederhana, 1:1=1, 1:2=½, 1:10=1/10,
1:100=1/100. Tapi, 1:0= ~ ( tidak terhingga). Kenapa bisa begitu? Jawabnya
ternyata sederhana.
1. Saat kita melakukan perbuatan baik,
seperti sedekah, donasi. Bila mengharapkan imbalan atas perbuatan itu, maka
semakin banyak berharap, hasilnya akan semakin kecil (1/100 dan seterusnya).
2. Tapi saat kita melakukan kebaikan
dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apa pun (1: 0), maka hasilnya akan
"tidak terhingga". Maka tiap kebaikan sekecil apa pun bila dilakukan
ikhlas, maka Allah SWT akan memberi balasan yang tidak terhingga,
Persis
seperti kebaikan yang ditebarkan di taman bacaan. Bila dilakukan dengan ikhlas,
menyediakan tempat membaca anak-anak demi tegaknya tradisi baca. Insya Allah hasilnya
pasti “tidak terhingga”. Maka jangan menyerah dalam berkiprah pada gerakan literasi.
Kerjakan saja tiap langkah kebaikan di taman bacaan, seberapa sulit tantangan
yang menghadang.
Jadi,
literasi numerasi atau matematika hanya ingin memberi pesan. Bahwa perbaikilah
niat, maka saat itu pula Allah akan perbaiki keadaan. Siapa pun yang berjuang
untuk kebaikan orang lain, maka kebaikan pun akan datang kepada kita dari arah
yang tidak diduga, Bila kita tidak menyusahkan orang lain, maka kita pun tidak
adak disusahkan. Maka pilihlah cara-cara yang baik dalam hidup. Apa pun dan
untuk apa pun, lebih baik “memberi” daripada “mengambil”. Karena saat kita
memberi, maka saat itu pula Alllah SWT akan memberi kita tanpa perlu
memintanya.
Teruslah
perkuat litrerasi numerasi. Agar hidup jadi lebih bermakna. Salam literasi
#KampanyeLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar