Hidup siapa pun itu bak perjalanan, Selalu ada pilihan. Dan Ketika sudah dipilih pun, tentu realitasnya tidak segampang yang dipikirkan. Ada jalan terjalm ada jalan licin, bahkan jalan berkerikil yang sedikit menghadang. Maka memilih dan berjalan di pilihan itu sama sekali bukan perbuatan mudah. Selalau ada gangguan, ada cobaan.
Begitu pula di taman bacaan. Upaya
menegakkan tradisi baca anak-anak di era digital pun pilihan. Menyediakan akses
bacaan anak-anak itu pilihan. Karena kegiatan membaca pun sebuah pilihan. Mau
membaca buku atau ngobrol itu pilihan. Mau bergosip atau menulis setiap hari
pun itu pilihan. Jadi hidup, pasti dihadapkan pada pilihan. Maka jangan
menghindar dari pilihan.
Kemarin-kemarin, ada pilpres ada pilkada.
Sejatinya itu semua pelajaran tentang cara memilih
dengan baik. Apapun risikonya, bila sudah memilih maka tugas rakyat itu sudah
selesai. Bila kemudian masih ada yang ribut, ada yang tidak menerima hasilnya
hingga kini. Itu soal lain. Karena mereja tidak tahu arti “memilih”. Mereka lupa,
tiap pilihan itu ada konsekuesnisnya, ada risikonya. Lalu, kenapa jadi berisik
atas pilihannya sendiri?
Literasi itu pilihan. Membaca pun pilihan. Menerima
realitas juga pilihan. Bukan kepasrahan. Maka apa pun bila sudah dipilih, harus
ada kesediaan hati untuk menjalaninya. Ikhtiar yang baik dan menjalankan
pilihan dengan cara terbaik. Mau baik atau buruk dalam hidup pun sebuah pilihan. Maka jangan pernah menyalahkan keadaan apalagi orang lain atas setiap langkah pilihan kita.
Bila taman bacaan sudah dipilih. Membaca sudah jadi pilihan.
Maka ambillah tiap risiko yang terjadi. Jangan ragu
untuk menjalaninya. Tidak usah peduli atas apa yang dikatakan orang lain. Ketahuilah,
musuh terbesar "orang yang berbuat" adalah "orang tukang
ngomong" yang tidak pernah dilakukannya.
Saat ditanya, semua orang pasti ingin
bahagia. Tapi sayang, mereka lupa bahagia juga pilihan.Mau jadi orang yang
bermanfaat atau berdiam diri pun sebuah pilihan. Seperti Tuhan sering kali
memilihkan “jalan hidup” yang tidak sesuai dengan harapan kita. Tapi belakangan
kita baru tahu. Bahwa pilihan-Nya itulah yang terbaik untuk kita. Pilihan yang
pas dan pantas untuk kita. Salam literasi #KampanyeLiterasi
#TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar