Tahukah kita?
Kupu-kupu
itu tidak pernah merasa bahwa dirinya indah. Namun orang-orang di sekelilingnya
tahu bahwa kupu-kupu itu sangat indah dan cantik. Dari ulat, berubah menjadi
kepompong hingga terkoyak hidupnya lalu menjadi kupu-kupu dengan sayap beraneka
warna dan motif. Simbol perjalanan hidup yang penuh perjuangan hingga
mencapai keindahan hidup.
Begitu
pula, kebaikan seseorang di mana pun. Meskipun tidak merasa dirinya baik. Namun orang-orang yang di sekeliling tahu bahwa
dirinya adalah orang baik. Karena bisa jadi, di kala tidur ada ribuan doa yang
diam-diam naik ke langit untuknya. Kok bisa?
Iya,
mungkin dari si fakir miskin yang pernah dibantu. Mungkin dari anak-anak yatim
yang selalu diperhatikan dan ditolong. Mungkin dari orang-orang yang pernah tertimpa
kesusahan lalu diringankan bebannya. Atau dari sahabat dekat yang pernah
didukung. Atau karena kebaikan lain yang pernah dibuatnya.
Taman
bacaan pun adalah tempat perbuatan baik. Karena jadi tempat membaca buku bagi
puluhan atau ratusan anak yan selama ini tidak punya akses buku bacaan, Atau
kaum ibu yang akhirnya bisa belajar baca-tulis hingga terbebas dari buta huruf.
Jadi tempat anak-anak prasekolah belajar mengenal huruf, membaca dan berhitung.
Sungguh, ada kebaikan yang indah di taman bacaan.
Maka
dari itu, jangan pernah putus asa untuk berbuat baik. Menebar kebaikan nyata
adalah lebih baik daripada berniat untuk baik. Dan patut diingat, kata Ali bin Abi
Thalib, setiap kebaikan pasti ada gangguannya. Karena kezaliman
akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya
orang-orang baik.
Jadi
di taman bacaan, biarlah semua itu mengalir seperti air. Untuk tetap fokus
melakukan kebaikan. Karen kebaikan adalah “nyawa kedua” yang akan menyelamatkan
dari api neraka setelah nafas tak lagi dipinjamkan.
Berbahagialah
siapa pun, karena masih bisa menebar kebaikan yang bermanfaat untuk orang lain
Salam literasi #KampanyeLiterasi #TBMLenteraPustaka #Tamanbacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar