Di media sosial, berapa banyak orang ngedumel, berkeluh-kesah. Hingga marah-marah tidak jelas. Apa dan kenapa? Bisa jadi, karena mereka terlalu banyak berharap. Harapannya begini, tahu-tahu kenyataannya begitu. Kecewa, sedih, dan merundung duka. Karena "terlalu banyak berharap".
Sungguh,
mengharukan. Akibat terlalu banyak berharap. Jadi kecewa, jadi marah, jadi
ngomongin orang. Jadi tidak pasti. Sebabnya cuma satu; over expectation.
Terlalu banyak berharap.
Siapapun,
pantas diingatkan. Jangan banyak berharap. Biasa saja dan rileks. Jangan
percaya terlalu banyak. Jangan mencintai terlalu banyak. Maka jangan berharap
terlalu banyak. Karena bila terlalu banyak pun akan melukai begitu banyak pula.
Seperti makan pun jangan terlalu banyak, bisa jadi sakit atau tidak nyaman.
Karena terlalu kekenyangan pun tidak baik.
Tahun baru
datang. Pun tidak usah terlalu berharap. Kerjakan saja yang harus dikerjakan.
Tetap realistis dan jangan hanyut dalam mimpi. Pengen ini pengen itu, padahal
tidak punya waktu, tidak punya tenaga apalagi tidak punya modal. Dan yang
pasti, jangan berharap banyak pada masa depan. Bila hari ini tetap tidak
melakukan apa-apa. Bukankah tahun ini pun kita tidak mengubah apa-apa dari
tahun lalu?
Seperti
cewek lagi pacaran main WA sama cowoknya. Saat ditanya "kemana aja ???".
Lama ditunggu pun tidak dijawab. Ditanya lagi dan bilang "Kok gak dibalas
sih!!!". Lama ditunggu lagi boro-boro dijawab. Dibaca pun tidak...
Alhasil, si
cewek sedih dan marah. Kirim ikon menangis dan marah besar. Sinyal bahwa si
cewek menyangka cowoknya tidak sesuai harapan. Besoknya, si cewek langsung
ganti foto profil warna HITAM doang, dengan status “SINGLE”. Gara-gara WA-an
tidak dibalas. Langsung marah dan berduka-cita.
Kebayang
bila WA itu terjadi antara anak dan ayahnyanya. Si anak WA terus tidak dibalas-balas ayahnya,
langsung ganti foto propil warna hitam juga, terus status-nya dibikin “YATIM”.
Terlaluvbanyak berharap. Parah.
Mengapa itu
bisa terjadi? Mungkin, si cewek terlalu banyak berharap, over expectation pada
cowoknya.
Begitu pula pegiat literasi. Jangan terlalu banyak berharap. Taman bacaan harus tetap dikelola. tanpa perlu berharap kepada orang lain. Jalankan aktivtas membaca secara rutin. Ajarkan anak-anak taman bacaan berpikir, membaca, dan kreativitas. Laksanakan program dan aktivitas yang sudah dirancang. Apapun keadaannya, taman bacaan harus terus bergerak. Setelah itu, semoga orang-orang baik mau peduli dan berkontribusi kepada taman bacaan. Itulah yang terjadi pula di TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor setelah 4 tahun berjalan.
Terlalu
berharap. Apalagi kepada manusia. Bisa jadi, ujungnya bakal kecewa. Terlalu
berharap sering ada pada manusia. Sehingga lupa pada proses. Untuk apa
berharap. Bila semestinya yang dijalani adalah proses. Ikhtiar yang baik.
Kata orang
pintar "Don’t expect too much..". Jangan terlalu banyak berharap.
Harapan memang harus ada. Tapi jangan berlebihan. Apalagi menggantungkan
harapan kepada manusia. Maka bila berani
berharap” maka harus siap untuk kecewa. Bukankah tidak setiap keinginan
bisa terlaksana?
Maka
apapun. Berhentilah berharap. Apalagi bila harus menunggu tanpa kepastian. Mau
sampai kapan berharap? Terlalu banyak berharap, bisa jadi terlalu cinta dunia.
Hingga lupa bahwa harapan hanya ada pada sisi Allah. Manusia tidak boleh lupa.
Hidupnya itu di tangan Allah. Jodoh, maut, dan rezeki, sungguh hanya kuasa
Allah. Manusia diminta untuk ikhtiar dan doa. Tidak lebih tidak kurang.
Untuk
orang-orang yang gemar berharap. Terlalu berharap pada manusia. Ada nasihat
yang patut jadi pijakan. "Waidza azamta fatawakkal alallah. Innallaha
yuhibbul mutawakkiliin." Dan artinya, "ketika engkau punya keinginan
yang kuat, maka pasrahkanlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang
yang berserah diri."
Jadi, bila
sudah ikhtiar ikutilah dengan doa. Adapun hasilnya menjadi kewenangan Allah.
Bukan manusia. Bekerja keras itu wajib, ikhtiar itu haris. Tapi harapan tidak
usah berlebihan. Jangan terlalu banyak berharap, jangan over expectation dalam
segala hal.
Apalagi
kepada sesama manusia. Di samping punya potensi dan kelebihan, manusia itu
tempatnya salah dan lemah. Terlalu berharap kepada manusia, bisa jadi sia-sia
bahkan kecewa.
Sekali
lagi, “jangan terlalu banyak berharap” pada apapun, pada siapapun. Kecuali
Allah, sebaik-baik tempat berharap. Karena manusia tidak akan pernah tahu apa
yang akan terjadi esok, seperti apa di masa datang?
Dan ingat,
Jangan pernah berharap segalanya akan mudah. Tapi berharaplah agar segalanya
akan lebih baik.
Again,
Don’t expect too much... Salam Literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar