Nak, kata orang bule itu “anyone can be anything”. Siapapun bisa jadi apapun.
Itu
betul Nak. Kalian boleh kok jadi apapun, berhak memilih mau seperti apa di masa
depan? Asal mau berusaha dan berdoa, termasuk membaca buku di taman bacaan.
Kalian
tahu kan Nak. Cut Nyak Dien itu dari Aceh. Jenderal Sudirman pun orang kampung
di Purbalingga. Bahkan semua presiden di Indonesia tidak ada yang lahir di
Jakarta. Mereka itu contoh baik orang yang mau belajar, berusaha, dan berdoa.
Hingga bisa mencapai cita-citanya, menapak jalan hidup yang lebih baik.
Siapapun
bisa jadi apapun Nak.
Kalian
mau jadi apa? Presiden, guru, polisi, CEO, atau apapun. Jadi apa saja, asal
kalian mau pasti bisa. Tidak penting, kalian berasal dari mana? Dari kampung
atau dari kota. Dari keluarga miskin atau kaya, sama sekali tidak peduli. Asal
kalian punya semangat dan tekad untuk berhasil. Energi untuk mencapai
cita-cita, itu sudah cukup Nak.
Nak,
kalian itu berhak untuk memilih menjadi apa?
Jangan rendah diri. Karena kita
orang kampung di Kaki Gunung Salak. Apalagi karena punya keterbatasan ekonomi.
Siapapun bisa jadi apapun, Artinya, siapapun termasuk kalian. Terserah mau dari
mana, keadaan seperti apa? Siapapun berhak berhak menjadi apa pun yang diinginkan.
Nak, kalian pun bebas memilih jalan kehidupan mau seperti apa?
Mau baca buku di taman bacaan, silakan. Mau
nongkrong dan main doang, silakan. Jalan hidup kalian itu ditentukan kalian
sendiri. Mau berhasil atau gagal. Mau terang benderang atau gelap di masa depan.
Tapi satu yang pasti, kalian terlahir untuk sukses, untuk berhasil. Itu takdir,
Nak. Tapi bila kalian dewasa nanti tetap miskin, itu bukan takdir tapi piliham.
Karena kita lali di waktu kecil, di masa muda. Sehingga tidak berdaya di masa
dewasa di hari tua. Maka berjuanglah Nak untuk jalan hidup. Dan berjuang untuk
sukses itu pasti dari bawah lagi tidak mudah. Membaca buku di taman bacaan pun,
tidak mudah karena ada saja godaan dan tantangannya.
Nak,
di luar sana ada banyak cerita hebat.
Saat
anak pemulung bisa jadi dokter. Anak tukang becak berhasil jadi arsitek. Bahkan
anka petani bisa jadi presiden di negeri ini. Itu semua nyata Nak. Bahwa
siapapun bisa jadi apapun. Anak kampung bisa jadi guru, anak kampung bisa dokter
itu luar biasa Nak. Hebat dan patut dibanggakan.
Maka, jangan pernah
menganggap diri kalian itu “orang bawah” dan lemah. Karena semua manusia itu sama. Terlahir tidak punya apa-apa dan bukan siapa-siapa. Hanya
tekad dan kerja keras yang membedakan manusia, bisa sukses atau gagal. Jangan
rendah diri untuk menggapai cita-cita kalian. Tapi tetaplah rendah hati dalam
keadaan apapun.
Maka, teruslah membaca buku di taman bacaan. Tetaplah
belajar sepenuh hati. Karena tidak ada cita-cita yang bisa diraih bila kita hanya
berdiam diri. Membacalah, belajarlah, dan bertindaklah untuk meraih mimpi
kalian, membayar harapan orang tua pada kalian.
Nak, mulai sekarang.
Sempurnakan ikhtiar
kalian dan lakukan yang terbaik dalam hidup kalian. Sekalipun hanya membaca
buku di taman acaan. Dan selebihnya pasrahkan kepada-Nya. Karena Allah akan
selalu mendampingi kalian, di mana pun dan kapan pun.
Katakan Nak dengan
lantang, “anyone can be anything – siapapun bisa jadi apapun”! Salam literasi #TBMLenteraPustaka
#TamanBacaan #KampanyeLiterasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar