Selain Jumat dan Minggu, setiap hari Rabu senja, anak-anak TBM Lentera Pustaka membaca. Atau biasa disebut “jam baca” mulai pukul 15.00-17.30 WIB. Ada sekitar 70 anak yang terbiasa membaca buku 3 kali seminggu di taman bacaan di Kaki Gunung Salak Bogor ini. Mereka berasal dari 3 desa (Sukaluyu-Tamansari-Sinarwangi). Maka sebagian anak, butuh waktu sekitar 20-30 menit berjalan kaki menuju taman bacaan. Atau diantar oleh orang tua mereka. Apalagi di musim hujan seperti sekarang, membaca di TBM Lentera Pustaka bisa jadi sebuah perjuangan. Maklum sudah seminggu ini di daerah ini hujan terus walau tidak lebat.
Anak-anak
di Kaki Gunung Salak yang membaca di senja hari. Sebuah pemandangan yang sulit
lagi ditemukan di era digital. Sementara banyak anak menyerbu gawai, bermain
game online atau menonton TV. Anak-anak ini masih mampu berkutat dengan buku
bacaan. Sekalipun ditemani senja, atau kadang mendung. Anak-anak yang
sebelumnya tidak punya akses bacaan itu, kini sudah terbiasa membaca. Apa
adanya dan tetap rajin ke taman bacaan. Persis, seperti senja yang selalu
menerima langit apa adanya.
Harus
diakui, tradisi membaca anak
memang kian langka. Panorama anak-anak yang sedang membaca buku pun kian sulit ditemui. Apalagi di tempat-tempat umum. Anak-anak era digital lebih gemar bermain gawai atau
bermain game online. Tidak salah sih, tapi kurang seimbang bila tidak membaca.
Maka patut diduga, itulah sebab “perginya” minat baca anak-anak di Indonesia.
Maka jangan lengah. Orang
dewasa tidak boleh lalai. Taman bacaan pun harus terus berjuang. Agar mampu
mengembalikan anak-anak Indonesia untuk membaca buku. Karena membaca
buku, bukan hanya menambah pengetahuan dan wawasan mereka. Tapi
mampu menyelamatkan masa depan
mereka untuk menjadi lebih baik. Anak-anak yang tidak tergilas zaman. Sehingga mampu “bertahan hidup” di zamannya nanti.
Kenapa anak-anak harus membaca buku?
Setidaknya ada 5 (lima) manfaat yang diperoleh anak-anak saat membaca
buku untuk:
1.
Memperkaya
pengetahuan dan wawasan.
2.
Menambah kosakata baru dan lebih baik dalam
berbahasa.
3.
Membangun rasa percaya diri.
4.
Memperkuat movivasi belajar, khususnya di tengah
pandemic Covid-19 yang harus PJJ dari sekolah.
5. Menyelamatkan masa
depan. Khususnya anak-anak yang terancam putus sekolah akibat kemiskinan. Agar
mereka tetap termotivasi untuk sekolah lebih tinggi lagi, sambil mempersiapkan
masa depan lebih baik.
Karena
itu, taman bacaan masyarakat (TBM) memiliki peran penting dalam menumbuhkan kebiasaan membaca anak. Di samping
selalu menyediakan akses bacaan kepada
anak-anak. Daripada min atau nongkrong, anak-anak lebih baik bersemayam di
taman bacaan. Selain membaca buku, tentu dapat menambah wawasan dalam interaksi
sosial yang positif sesame teman dan memacu kreativitas pikiran.
Berbekal spirit itulah, TBM
Lentera Pustaka yang terletak di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor di
Kaki Gunung Salak selalu memberi kesempatan anak-anak usia sekolah untuk
membaca buku secara konsisten. Tujuannya, agar terbentuk kebiasan membaca anak. Di samping untuk menekan angka putus sekolah.
Karena di wilayah ini, tingkat pendidikan masyarakatnya 81% sebatas SD dan 9% SMP. Setelah 3 tahun berjalan pun, kini anak-anak
pembaca aktif TBM Lentera Pustaka sudah mampu “melahap” 5-8 buku per minggu. Sebuah tradisi yang harus dipelihara dan dipedulikan
oleh siapapun.
Melalui
model “TBM Edutainment”, TBM Lentera
Pustaka menekankan tata Kelola taman bacaan berbasis edukasi dan entertainment.
Yaitu bercirikan 1) membaca bersuara, 3) senam literasi, 3) salam literasi, 4) doa literasi, 5)
event bulanan secara rutin dengan mendatangkan tamu dari luar, 6) jajajan
kampung gratis, dan 7) laboratorium baca setiap hari Minggu. Semuanya dilakukan
untuk menjaga semangat anak-anak, di samping menjadikan taman bacaan sebagai tempat yang menyenangkan. Karena
membaca memang harus senang. Tidak
mungkin bisa baca, orang-orang yang tidak senang.
“TBM Lentera Pustaka hadir di Desa Sukaluyu untuk membiasakan anak-anak membaca, di samping
memberi akses bacaan. Karena di tengah gempuran era digital, anak-anak akan
terlindas zaman tanpa membaca. Selain menambah pengetahuan, membaca buku dapat menyelamatkan masa depan mereka. Agar lebih baik dari kondisi orang tuanya” ujar
Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.
Maka,
ajaklah anak-anak tetap membaca… Salam Literasi #TBMLenteraPustaka
#BacaBukanMaen #TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar