Hai Pemuda, apa kabar? Sehat selalu ya. Selamat libur Panjang juga ya Pemuda. Tapi jangan lupa tahan diri. Agar tidak jadi klaster baru Covid-19. Oke, pemuda!
Oh ya, Pemuda. Selamat Hari Sumpah
Pemuda ya. Tidak terasa, sumpah itu sudah 92 tahun. Sumpah itulah yang
mempersatukan kita. Bahkan menyadarkan akan arti penting persatuan. Maka belajar
teruslah pemuda. Tanpa kenal Lelah. Jadilah pemuda yang berkualitas dan selalu
menjunjung tinggi nasionalisme. Itu berarti, jangan terlalu banyak menuntut
tanpa tahu berbuat. Sumpah pemuda itu bukan serapah, sumpah pemuda bukan pula
gegabah.
Pemuda, masa depan bangsa ini ada
di tangan Anda. 20 atau 30 tahun lagi. Andalah pemimpinnya. Maka jangan pernah
mewarisi abu atau arangnya sumpah pemuda. Justru Anda harus mewarisi api sumpah
pemuda. Agar tidak pernah padam. Masa lalu bangsa ini, seburuk apapun. Biarlah jadi
pengalaman sebagai tonggak petunjuk dan penyemangat. Bukan justru jadi tonggak
yang membelenggu. Apalagi mengharu-biru bangsanya sendiri.
Aku tahu darah mudamu, Pemuda. Berapi-api
dan kadang penuh sensasi. Silakan demo, silakan kritisi bangs aini. Agar tidak
semena-mena dan selalu berpihak kepada rakyatnya. Tapi jangan sajikan pesimisme
apalagi anarkisme. Tanpa mau memberi solusi yang elegan. Tanpa memberi ajaran
peradaban yang penuh harapan. Asal kamu tahu pemuda, tidak ada pemandangan yang
paling menyedihkan selain pemuda yang pesimis dan anarkis.
Oh ya Pemuda. Aku salut pada
semangatmu. Luar biasa dan energik sekali. Tapi semangat itu. Bukan hanya
sebatas bikin proposal kegiatan yang hebat. Bukan pula sebatas ruang diskusi
dan seminar. Apalagi turun ke jalan. Smeangatlah untuk memperbaiki bangsa ini,
semangat berbuat dan berkarya. Dan yang tidak kalah penting, semangatlah dalam
membuat proposal hidup. Tentang visi-misi dan strategi untuk meraih mimpi.
Jangan sibuk mengurusi negara dan orang lain. Tapi lupa terhadap diri sendiri.
Percayalah Pemuda. Persatuan
Indonesia itu bisa jadi omong kosong. Bila kita terlalu banyak merongrong.
Karena tidak ada awan cerah di langing untuk selamanya. Kadang mendung, kadang
hujan bahkan kadang ada sedikit badai. Tapi alam pasti akan bahu-membahu menolong
manusia. Tuhan pun akan menolong hamba-Nya. Manakala kita optimis dan mau berbuat
baik untuk semuanya.
Tetaplah
bergerak pemuda. Jangan berhenti di titik kosong.
Hingga
kita lupa, apa sebenarnya yang sedang kita perjuangkan? Bila justru membuat
bangsa dan kita makin tidak percaya diri. Maka di ada di pundakmu, pemuda. Mau
seperti apa bangsa ini ke depannya?
Sungguh tidak ada kemenangan
yang bisa diraih tanpa ada persatuan.
Karena hidup itu hanya
ada dua pilihan; berani dan ikhlas seperti kamu. Jika tidak berani, ikhlaslah
menerimanya. Jika tidak ikhlas, maka beranilah mengubahnya. Salam Sumpah Pemuda #SumpahPemuda #PemudaIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar