Gara-gara wabah Covid-19, semuanya diimbau #DiRumahAja.
Bekerja dari
rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah. Ehh, lebaran pun di rumah aja.
Dan
ternyata, #DiRumahAja gak mudah lho. Emang mau ngapain #DiRumahAja segini lama.
Mau sampai kapan sih #DiRumahAja. Apalagi buat kamu yang sehari-hari sering di
luar rumah. Bekerja, nongkrong atau lainnya. Pergi gelap pulang gelap. Pergi
pagi pulang malam. Sekarang disuruh #DiRumahAja, apa gak tersiksa tuh?
Saya
sendiri sudah 75 hari #DiRumahAja. Tepatnya sejak 15 Maret 2020 sampai hari
ini. Persis 75 hari terlewati #DiRumahAja. Bikin bosan. Mood alias suasana hati
jadi berantakan. Rutinitas yang biasa dilakukan, semua terhenti. Akibat
Covid-19. Mau pergi gak bisa. Mau ngelancong gak boleh. Mau ke kantor takut
tertular Covid-19. Jadi, #DiRumahAja mau ngapain aja?
Bosan
#DiRumahAja itu lumrah. Harus berdiam diri #DiRumahAja bikin suasana hati jadi gak
menentu itu biasa. Sangat manusiawi kok. Apalagi #DiRumahAja dalam kurun waktu
yang lama. Sementara kapan berakhir wabah Covid-19 pun belum jelas. Lalu, apa
mood aliasa suasana hati jadi makin galau?
Jujur,
atas sebab apapun. #DiRumahAja pasti bikin bosan. Maka rasa bosan itu harus
dikelola dengan baik. Karena bila gak dikelola dengan baik, rasa bosan itu bisa
jadi penyakit. Mood aliasa suasana hati bila gak dikendalikan. Justru bisa
merusak kesehatan mental, bahkan berpikirnya bisa tidak sehat. Ujung-ujungnya
imunitas tubuh menurun dan akhirnya jadi sakit.
Jadi,
buat kamu yang sudah bosan #DiRumahAja. Tetaplah berpikir positif, jangan
sebaliknya. Banyaklah bersyukur, jangan banyak mengeluh. Jaga mood atau suasana
hati tetap oke, jangan sebaliknya. Karena percayalah, badai pasti berlalu kok. Dan
di balik tiap kesulitan pasti ada kemudahan. Saya sendiri percaya. Wabah
Covid-19 ini ujian buat semua orang. Agar lebih menghargai “rumah” daripada “di
luar rumah”. Karena kemarin-kemarin, kita lalai terhadap keberadaan rumah. Rumah
yang hanya dijadikan tempat istirahat, tempat tidur doang. Akibat merasa sibuk,
merasa aktivitas di luar rumah lebih dominan daripada di dalam rumah.
Terus
terang aja. Saya sih happy-happy saja #DiRumahAja. Karena aktivitas rutin tetap
berjalan seperti biasa. Tetap produktif dan menebar manfaat. Mulai dari kuliah daring,
bimbingan skripsi daring, menulis, bahkan menyusun strategi untuk penyelesaian
studi S3 – Program Doktor Manajemen Pendidikan di Pascasarjana Universitas
Pakuan. Alahmdulillah, sekarang ini lagi menunggu jadwal Ujian Seminar Judul Disertasi.
Jadi,
saya harus ngapai aja saat #DiRumahAja akibat wabah Covid-19?
Tentu,
ada banyak yang bisa dilakukan. Sesuai dengan selera masing-masing. Asal yang penting,
semua aktivitas itu bersifat produktif dan bermanfaat. Nah, beberapa aktivitas untuk
melawan rasa jenuh dan bosan saat #DiRumahAja. Ada baiknya kamu melakukan
kegiatan-kegiatan di bawah ini:
1.
Membaca buku. Karena membaca itu bisa
menambah pengetahuan dan wawasan. Membaca buku itu manfaatnya banyak dan gak
ada ruginya. Salah satunya, baca buku itu bisa menghilangkan
stress.
2.
Menulis. Karena
menulis itu kan ekpresi pikiran dan perasaan. Menulis buat blog, menulis buat
catatan harian; menulis puisi. Atau menulis untuk media massa kan malah bisa
dapat bayaran. Bahkan menulis itu
berarti kita berbagi info atau wawasan kepada pembaca. Itu amal yang luar biasa.
Bila ada orang yang tercerahkan karena tulisan kita. Menulislah, dari apa yang
kamu senangi saja. Pasti bermanfaat.
3.
Silaturahim
atau diskusi via online. Karena di zaman canggih begini, silaturahim atau
sosialisasi kan bisa secara online alias daring. Halal bihalal lebaran online,
diskusi online. Apalagi musim Covid-19 begini, video online lagi
marak-maraknya. Online itu bisa jadi solusi saat #DiRumahAja.
4.
Berkebun. Bila ada sebidang tanah kosong
di rumah, bolehlah berkebun. Atau menamam pohon pakai pot. Kan gak butuh tanah
luas. Karena berkebun itu melatih diri untuk bersabar. Sekaligus meredam egoisme.
Belajar menghargai alam, melatih cara memperlakukan makhluk Allah SWT dengan
baik lewat tangan kita.
5.
Bikin rencana ke
depan. Banyak orang bilang “planning”. Nah coba bikin rencana setelah Covid-19
berakhir, kita mau apa? Saya sendiri berencana untuk mengantar anak yang akan
kembali ke Univ. Brawijaya Malang sambil jalan-jalan ke Banyuwangi, terus menargetkat
selesaikan proposal disertasi dan penelitian lapangan hingga akhir tahun 2020
ini. Bikin rencana itu penting. Agar kita tidak hanya menjalani rutinitas.
Tanpa tujuan hidup yang jelas. Kapan mau lebih dekat pada Allah SWT? Kapan mau pensiun?
Kapan mau bersosial dan membantu orang lain? Bikin rencana itu menantang dan bikin
hidup jadi gak monoton.
Itu
hanya contoh aktivitas saat #DiRumahAja. Utamanya yang saya lakukan. Kamu tentu
bisa punya aktivitas sendiri; asal senang dan bikin mood tetap oke. Bisa olahraga
di rumah, bisa berbenah, memasak, main game atau lainnya. Tapi kalua boleh
saran, y acari aktivitas yang produktif dan bermanfaat.
Dan satu
hal yang penting. Saat #DiRumahAja, jangan pernah berpikir negatif atau
mengeluh terus-menerus. Apalagi ngomongin orang, itu dilarang. #DiRumahAja gak
perlu kerjanya “mengintip kegiatan orang lain” apalagi membanding-bandingkan
diri dengan orang lain. Eman-eman banget, sayang waktu kita sayang pikiran
kita. Tiap orang itu punya aktivitas sendiri, cara sendiri, dan urusan sendiri.
Gak usah pengen seperti orang lain. Jadilah diri sendiri saat #DiRumahAja.
Jadi,
jaga mood alias suasana hati saat #DiRumahAja. Bosan boleh tapi harus bisa
dikelola dengan baik. Agar dampaknya jadi baik dan positif buat kamu. Biar gak
jadi penyakit, baik hati pikiran maupun fisik.
Saya
selalu pesan sama anak-anak muda. Setelah kuliah, mereka ingin kerja. Nah jika
sudah bekerja untuk apa? Saya kasih tahu, silakan “beli rumah” untuk masa depan
kamu dan senangi orang tua kamu. Karena itu, hargai rumah kamu yang dulu kamu
susah payah untuk membelinya. Lalu, kenapa harus bosan saat berada #DiRumahAja?
Orang sering lupa. Rumah itu adalah “kekasih” yang paling
kita cintai. Karena meski kaki kita melangkah ke luar, tapi hati tetap
tertinggal di rumah. Rumah itu bukan soal di mana kamu tinggal. Tapi soal
tempat yang paling mengerti kamuy a rumah.
Sungguh, setiap orang boleh jadi apa saja. Tapi rumah, adalah
sekolah paling hebat untuk mereka yang menghuninya…. #BudayaLiterasi #DiRumahAja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar