Anak-anak kecil sering meminta uang di Hari Raya. Atau sebaliknya, orang dewasa yang memberi uang atau amplop kepada anak-anak kecil. Itu tradisi yang biasa terjadi di Hari Idul Fitri atau lebaran. Entah, siapa yang mengajarkannya dulu? Agak sulit ditelusuri. Mungkin sudah jadi budaya atau kebiasaan.
Memberi
amplop atau uang kepada anak-anak di hari raya, tentu tidak masalah. Apalagi
bila si anak dikasih oleh Om atau Tante-nya, sama sekali tidak masalah.
Sah-sah saja, bila menerima amplop bila dikasih. Tapi harus diingat,
jangan sekali-sekali meminta bila tidak dikasih. Jangan biarkan anak-anak bermental
pengemis di hari raya.
Apalagi
anak-anak, pasti tidak akan salah. Karena anak-anak memang tidak meminta untuk
dikasih uang atau amplop. Tapi sayangnya, banyak orang tua yang menjadikan “meminta
uang” untuk anaknya di hari raya. Dianggap sebuah tradisi, sebuah kebiasaan.
Seperti
contoh, orang tua seringkali mengucapkan kata-kata ini di hari raya:
“Ayo
Nak, salam dulu sama Om. Biar nanti dikasih uang…””
“Ayo
Nak, kita ke rumah tante. Dia orang kaya, kalau ke sana pasti dikasih amplop
deh”
“Om
dan tante, mana nih amplop buat keponakannya. Kok belum dikasih…”
“Tante
dapat THR ya,, bagi dong keponakannya…”
Anehnya,
setelah dikasih pun, tidak sedikit orang tua yang masih saja menyahut:
“Ya
kok cuma segini, Om? Tante aja kasihnya banyakan. Tambahin dong Om..”
“Kok
cuma 2 lembar sih Tante, tambahin lagi dong …”
“Ada
lagi gak Om, kan si adek mau beli sepeda…”
Itu
semua, ucapan “berani’ yang ada di mulut orang tua. Bukan anak. Karena anak,
tidak punya tradisi “meminta” seperti itu. Jadi, jangan biarkan anak-anak
bermental pengemis di hari raya.
Memang
tidak semua anak atau semua orang tua seperti itu. Alhamdulillah. Tapi tidak
sedikit orang tua dan anak yang berperilaku seperti itu Ketika hari raya tiba.
Bahkan banyak pula orang tua yang menyuruh anak-anak untuk meminta-minta secara tidak langsung. Meminta-minta,
tentu jangan dijasikan kebiasaan. Karena apapun alasanya, oitu keliru. Apalagi
berkata “Ahh, maklum aja. Namanya juga
anak-anak.” Karena tradisi meminta-minta itu akan terbawa hingga si anak dewasa.
Maka orang tua harus menyadari. Dan tidak boleh membiarkan anak bermental
pengemis. Ini soal pembentukan karakter anak.
Ketahuilah,
orang tua harus berjuang sekuat tenaga. Agar anaknya mandiri dan tidak memiliki
mental pengemis. Ajarkan anak-anak untuk tidak meminta-minta. Karena mental peminta-minta, hakikatnya dilaran dalam Agama Islam.
“Barangsiapa
meminta-minta padahal dirinya tidak fakir, maka seakan-akan ia memakan bara
api” (HR Ahmad 4/165)
Jangan
biarkan anak-anak bermental pengemis di hari raya.
Karena
sejatinya, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Maka nilai pendidikan
di hari raya yang patut diajarkan ke anak-anak. Adalah “jika dikasih silakan
terima; tapi jangan sekali-kali meminta”. Lalu, ajarkan anak-anak untuk
mengucapkan terima kasih kepada yang memberi. Tanpa perlu menilai berapa
nominal uang yang diberikan.
Memberi
uang atau amplop saat hari raya, tentu boleh-boleh saja. Apalagi bila niatnya
untuk berbagi kegembiraan kepada anak-anak. Sekaligus mengajak anak-anak untuk
bersyukur atas karunia Allah SWT. Dan untuk memotivasi anak-anak agar lebih
giat dalam beribadah dan menjalin silaturahim. Bila itu yang terjadi, insya allh
menjadi berkah. Bahkan menjadi ladang amal bagis siapa saja yang terlibat dalam
kebaikan.
Intinya,
jangan meminta-minta di hari raya. Apalagi terang-terangan hingga kesannya
menyindir orang dewasa yang diminta, entah Om atau Tante. Meminta jatah “amplop”
tanpa malu-malu lagi. Hati-hati karena mentalitas itu akan terbawa hingga
anak-anak dewasa.
Memang,
apabila bisa memberi itu sangat bagus. Karena sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat pada yang lainnya. Tapi bila
yang diharapkan memberi tidak mampu, maka ajarkan pula budaya malu untuk
meminta-minta. Jadi, jangan biarkan anak-anak bermental pengemis.
Maka
inilah momen. Untuk terus muhasabah diri. Agar jangan berjiwa pengemis; yang
selalu meminta belas kasih dari orang lain. Insya Allah, rezeki sseseorang
tidak akan pernah tertukar. Banyaklah bersyukur atas apa yang dikaruniai Allah
SWT. Bila ada yang kurang, ikhtiar dan berdoa lagi.
Jangan
meminta-minta di hari raya. Karena di atas ilmu ada adab. Dan ilmu tanpa adan, akan
menghinakan diri sendiri … #PesanLebaran
#idulFitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar