Buta
Huruf, Tanggung Jawab Siapa?
Tahukah Anda?
Di negeri ini masih ada 3,4 juta jiwa saudara kita yang masih
buta aksara, tidak mengenal huruf. Angka itu setara 2,07% dari jumlah penduduk
Indonesia.Mereka bukan beban, bukan pula untuk dikasihani. Tapi siapapun kita,
ikut tanggung jawab untuk memberdayakan mereka agar tidak buta huruf lagi.
Jadikan, mereka bebas dari buta aksara…
Ditjen PAUD dan Dikmas
Kemendikbud pun merilis wilayah yang jadi prioritas penuntasan tuna aksara seperti:
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara
Barat. Rata-rata mereka pun telah berusia paruh baya dan berusia
lanjut.
Kalau hari gini, masih ada “orang buta huruf” itu tanggung jawab siapa?
Tak perlu dijadikan polemik. Semua pihak
bertanggung jawab. Pemerintah, partai politik, pendidik, dan professional yang
masih punya tanggung jawab sosial harus “terjun langsung” untuk ikut memberantas buta huruf. Agar mereka bisa baca
dan bisa tulis, sama seperti kita.
Berangkat
dari realitas itu, GErakan BERantas BUta aksaRA (GEBER BURA) dijalankan di
Kampung Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari di Kaki Gunung Salak Bogor. Sebuah
aksi nyata untuk memberantas buta huruf dengan mengajarkan ibu-ibu dan bapak-bapak
yang masih tidak mengenal huruf, tidak bisa baca dan tulis agar “segera” bisa
membaca dan menulis. GEBER BURA saat ini diikuti 5
ibu-ibu walau disinyalir masih ada puluhan yang belum mau ikut.
“Ternyata
di lokasi yang tidak jauh dari Jakarta, masih ada kaum yang buta huruf. Maka
kita harus ikut tanggung jawab membebaskan mereka dari buta huruf. Mereka tidak
tahu tanggal lahir bahkan cara menulis namanya sendiri. Yuk, bantu mereka agar
bisa baca dan tulis” ujar Syarifudin Yunus, pendiri GEBER BURA yang juga Dosen Universitas Indraprasta PGRI dan
mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak.
Patut diketahui, untuk peduli dan mau berkiprah secara nyata
dalam memberantas buta huruf sama sekali tidak butuh alasan. Cukup dikerjakan dan
sisihkan waktu untuk mengajar mereka. Zaman boleh canggih, teknologi boleh
serba digital. Tapi bila masih ada orang-orang yang buta huruf di dekat kita,
lalu mengapa kita tidak mau membantu?
Ketahuilah, masih ada saudara kita yang buta huruf adalah fakta.
Bila masih banyak orang
yang gemar membanggakan dan mengumbar-umbar kekayaan itu semua semu. Kini
saatnya membantu orang-orang buth huruf dan ikut membahagiakan mereja agar bisa
baca dan bisa tulis.
Karena
barangsiapa yang memudahkan urusan saudaranya di bumi, maka Allah SWT menyuruh
penghuni langit untuk memudahkan urusannya di dunia dan kelak di akhirat (HR.
Bukhori).
Semoga esok. Jangan ada lagi
orang kampung bilang “maaf, saya orang bodoh karena gak bisa baca gak bisa
tulis”. Bila kita berhak bicara dan mau jadi apapun. Mereka pun berhak bisa
membaca dan bisa menulis ….. Salam GErakan BERantas BUta aksaRA (GEBER BURA) di
Kaki Gunung Salak Bogor …. #TGS #GeberBura #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar