Sabtu, 16 Februari 2019

Apa itu Kecerdasan Anak?

Semoga dengan membaca ini tidak ada lagi perkataan...."Anak dokter kok tidak pinter", "Anak dosen kok tidak pinter", "Anak karyawan bank kok tidak pinter" dan seterusnya..
Siapapun kita, para orang tua dan guru untuk penting untuk mengetahui kecerdasan anak-anak kita; yang tenyata sangat berbeda-beda; gak bisa dibanding-bandingkan... Apalagi disuruh sama seperti Bapak/Ibunya.

Apa sih MAKNA KECERDASAN?
Di papan tulis, saya menggambar sebatang pohon kelapa di tepi pantai, lalu sebutir kelapa yang jatuh dari tangkainya. Lalu saya bercerita, ada 4 anak yang mengamati fenomena alam jatuhnya buah kelapa di tepi pantai itu.

Anak ke-1: Dengan cekatan dia mengambil secarik kertas, membuat bidang segi tiga, menentukan sudut, mengira berat kelapa, dan dengan rumus matematikanya anak ini menjelaskan hasil perhitungan ketinggian pohon kelapa, dan energi potensial yang dihasilkan dari kelapa yang jatuh lengkap dengan persamaan matematika dan fisika.
Lalu psikolog tanya kepada siswa saya? Apakah anak ini cerdas? Dijawab serentak sekelas… iyaa. Dia anak yang cerdas. Lalu saya lanjutkan cerita ...

Anak ke-2: Dengan gesit anak ke dua ini datang memungut kelapa yang jatuh dan bergegas membawanya ke pasar, lalu menawarkan ke pedagang dan dia bersorak ... yesss ... laku Rp 5.000.
Kembali saya bertanya ke anak-anak di kelas. Apakah anak ini cerdas? Anak-anak menjawab iyaa. Dia anak yang cerdas. Lalu saya lanjutkan cerita...

Anak ke-3: Dengan cekatan, dia ambil kelapanya kemudian dia bawa keliling sambil menanyakan, pohon kelapa itu milik siapa? Ini kelapanya jatuh, mau saya kembalikan kepada yang punya pohon.
Saya bertanya kepada anak-anak. Apakah anak ini cerdas? Anak-anak dengan mantap menjawab ... iyaa. Dia anak yang cerdas. Sayapun melanjutkan cerita ke empat ...

Anak ke-4: Dengan cekatan, dia mengambil kelapanya kemudian dia melihat ada seorang kakek yang tengah kepanasan dan berteduh di pinggir jalan. "Kek, ini ada kelapa jatuh, tadi saya menemukannya, kakek boleh meminum dan memakan buah kelapanya".
Lalu saya bertanya, apakah anak ini, anak yang cerdas? Anak-anak menjawab, iyaa... Dia anak yang cerdas.

Anak-anak meyakini bahwa semua cerita di atas menunjukkan anak yang cerdas. Mereka jujur mengakui bahwa setiap anak memiliki "Kecerdas-unikan-nya". Dan mereka ingin dihargai "Kecerdas-unikan-nya" tersebut. Apalagi oleh orang tua atau gurunya.

Namun yang sering terjadi, di dunia kita, dunia para orang tua dan pendidik, menilai kecerdasan anak hanya dari satu sisi, yakni ?
"Kecerdasan seperti Anak ke-1, hanya Kecerdasan Akademik". Lebih parahnya, kecerdasan yang dianggap oleh negara adalah kecerdasan anak pertama yang diukur dari nilai saat mengerjakan UN.
Sedangkan ...
"Kecerdasan Finansial" (Anak ke-2), "Kecerdasan Karakter" (Anak ke- 3) dan "Kecerdasan Sosial" (Anak ke-4) sering kali diabaikan. Belum ada ruang yang diberikan Negara untuk mengakui kecerdasan mereka.

Anak Anda termasuk nomor berapa?
Saya jadi ingat, dulu sering kami jadikan olok-olokan saat SMA, antara anak IPA dan anak IPS, siapa yg sebenarnya cerdas? Bagaimana kira-kira perasaan buat anak IPS? Terkadang terasa diperlakukan jadi siswa yang terpinggirkan.... Duh menyedihkan...

Anak Anda semuanya adalah anak-anak yang cerdas dengan "Keunikan dan Kecerdasan-nya" masing-masing. Hargai dan jangan samakan dengan orang lain atau bahkan dengan diri Anda sendiri.

Mari hargai kecerdasan anak kita masing-masing, dan siapkan mereka dengan "4 kecerdasan Anak (Akademik, Finansial, Karakter, dan Sosial)" sebagai pedoman di mana mereka akan mengarungi lautan hidup kelak; di masa depan tanpa bantuan Anda sebagai orang tua atau guru sekalipun.

Sungguh, Tiap manusia lahir dengan kecerdasan dan keunikan masing-masing.
*Tulisan by KOMPPAK (Komunitas Pecinta Pendidikan, Anak, dan Keluarga)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar